YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan, mengunjungi bantaran Sungai Winongo di RT 3/1, Kampung Ngampilan, Kelurahan Ngampilan, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta, Rabu (19/7/2017).

Kedatangannya untuk melihat langsung kondisi permukiman warga dan kondisi sungai.

"Kami datang ke sini untuk melihat dari dekat dan belajar penataan permukiman dan pengelolaan sungai," ujar Anies kepada wartawan.

Anies melihat banyak hal yang bisa dipelajari dari masyarakat bantaran Sungai Winongo. Menurutnya, komunikasi merupakan hal yang penting untuk menyadarkan masyarakat betapa pentingnya kebersihan lingkungan dan sungai.

"Sejak 2009 warga diajak memikirkan sama-sama bagaimana sungai menjadi sentra kegiatan dan warga disadarkan untuk mengubah paradigma dari membelakangi sungai jadi menghadap sungai," ucap Anies.

Anies menambahkan, penataan lingkungannya pun lebih mengedepankan masyarakat. Menurutnya, menata kampung bukan menggusur, melainkan mengajak warga rembukan dan mencari jalan keluarnya.

"Ini contohnya ada. Mereka yang tinggal di pinggir mundur ada yang tinggal di bawah dan di atas," jelas Anies.

Anies mengaku membawa sejumlah pegiat dan warga yang tinggal di bantaran sungai di DKI ketika mengunjungi Sungai Winongo. Pegiat dan warga DKI itu dintruksikannya untuk berdiskusi dengan warga Kampung Ngampilan agar bisa mengadopsi penataan sungai.

"Di Jakarta, penataan lingkungan sungai nanti harus dengan semangat gotong-royong, semangat untuk membuat warga melihat sungai sebagai sentra kegiatan," kata dia.

Anies menilai, kendala menata sungai di Jakarta adalah kemauan dari pemerintah dan masyarakatnya. Menurutnya, menata permukiman di bantaran sungai sulit dilakukan tanpa ada kemauan.

"Sebetulnya di Jakarta ada yang seperti ini, namanya Kampung Tongkol. Warga rumahnya mundur lima meter mengubah arah rumah ke badan sungai. Makanya kendala itu hanya kemauan. Begitu ada kemauan semuanya selesai," tutur Anies.

Ditanya wilayah di Jakarta yang akan meniru Sungai Winongo, Anies belum mau membeberkannya. "Nanti di Jakarta saja," kata dia.

http://regional.kompas.com/read/2017...erapkan-di-dki