- Beranda
- The Lounge
Generasi Dirundung Perundung
...
TS
fadw.crtv
Generasi Dirundung Perundung
Ane baru tahu bahwa bahasa Indonesia bully adalah rundung. Ternyata ane baru sadar, bahwa ane dari dulu selalu di-bully galau (baca:dirundung galau). Ane termasuk korban bully, ane mau menuntut si galau biar dia dipenjara tiga setengah tahun atau didenda tujuh puluh dua juta rupiah. Malam minggu ane bebas galau, deh, selama tiga setengah tahun.
Bully pasti terjadi pada yang lemah, yang cacat mental dan fisiknya. Itu sudah banyak dibuktikan dalam film-film, bahkan di kehidupan bersekolah pun, agan pasti sering melihat atau mengalami. Alasan-alasan membully pun tidak ada yang benar. Walau dalih bercanda, kalau korban merasa tertekan itu sama saja berbuat jahat.
Tidak jarang para korban nekat mengakhiri hidupnya. Sudah berat memikirkan masalah dengan dirinya, ditambah tekanan dari luar dan bullying bisa mengakibatkan keputus asaan orang tersebut.
Kita sering merasakan tekanan dari masalah yang dihadapi. Kepala pusing, mata merah, bibir pecah-pecah, dan dengkul teklok. Berat, gan.
Tapi dewasa ini, perilaku bully ini sudah masuk ke dunia maya. Ibarat bully online, memangsa siapa saja yang terpeleset akan perilaku khilafnya. Contoh kasus seperti wanita dan ibu hamil, saat berita tersebar di media sosial, tak ayal, komentar-komentar cemoohan yang halus sampai yang kasar pasti tersemat disana.
Kasus plagiat kemarin pun banyak yang membully, mulai dari si korban/pelaku plagiat, media sampai presiden pun tak luput dibully akan hal kecolongannya. Bully berjamaah.
Dengan dalih apa pun bully itu tidak dibenarkan. Mau bercanda, cuma main-main, cari tampang, biar keliatan garang, semua sama saja membully.
Ane kasian sebenarnya dengan generasi sekarang, diem aja terus dibully, ngelawan tambah dibully.
Yang paling kompleks adalah bully di dalam instansi negeri/pemerintah, seperti TNI dan sekolah-sekolah turunannya. Dengan dalih disiplin, bully terselubung pun dilancarkan bersama penyiksaan. Junior dipukul seniornya, disiksa dan tak jarang ada yang gugur.
Mari gan, kita tinggalkan warisan para penjajah ini. Biarkan bully terkubur bersama kenangan pahit penjajahan. Dulu para pahlawan dan para masyarakat yang mengusir penjajah rela korban nyawa agar kita bebas dari bully, agar kita merdeka. Janganlah kita menjadi penjajah bagi bangsa sendiri.
Sedikit renungan. Saat kita diatas atau saat kita kuat, lebih baik kita bantu mereka yang lemah, kita berteman dengan mereka yang mempunyai kekurangan. Toh, jikalau agan nanti berada di bawah dan lemah, pasti mereka akan kembali menolong kita, bukan? Tapi jika kita bully mereka, kita pun harus siap dibully balik.
Ingatlah kata bijak “seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak”, walau agan punya geng, punya teman seribu biji, tetap saja kalau agan punya satu musuh, hidup tidak akan tenang, gan.
Bagi agan yang pernah membully seseorang lebih baik meminta maaf hari ini, mungkin saja salah satu do’anya terkabul. Misalnya agan jomlo seumur hidup atau dapet jodoh yang SNI, pas ketemu orang yang pernah agan bully, dia punya pacar dan jodohnya sudah Standar Internasional, maka terbullylah agan.
Satu hal lagi, lebih baik kita mengkritik yang membangun daripada membully yang menghancurkan. Walau pun yang kita kritik kadang-kadang nyolot dan lebih galak.
Akhir kata, TS berterima kasih kepada para pembaca yang sudah menyempatkan waktunya, mari kita bawa generasi Indonesia ke arah yang lebih baik lagi.
Tulisan ini adalah hasil ketikan TS, tak ada sumber yang perlu disematkan.
0
2K
19
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.4KThread•84.5KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya