Selamat sore agan-agan semua. Semoga sehat selalu ya?
Kali ini, ane pengen share tentang hal-hal yang mendatangkan status PRO DAN KONTRA.

Tidak dapat ditampik, bahwa kehidupan ini senantiasa terpecah pendapat mengenai suatu permasalahan. Disini, ane tidak akan melakukan justifikasi, kubu mana yang paling benar. Ane hanya ingin kita semua memandang pihak yang pro dan kontra sebagai sumber referensi yang justru memperkaya khasanah pengetahuan kita dalam melihat sebuah permasalahan.

Nantinya, setelah semua fakta terkumpul, keputusan kita untuk mendukung salah satu kubu, dapat dipertanggungjawabkan. Karena semua fakta dan argumentasi telah dijabarkan oleh masing-masing pihak.

Berikut hal-hal yang kerap menjadi pro dan kontra. Mari kita ulas bersama.

1. Demonstrasi

Demonstrasi adalah ciri bahwa negara kita adalah negara demokrasi. Jadi aksi demonstrasi adalah bentuk penyampaian akan penolakan kepada pemerintah/ pimpinan yang dirasa tidak adil oleh masyarakat/ mahasiswa.

Namun di era sekarang ini khususnya mahasiswa beraksi dengan budaya anarkisme yang ujung-ujungnya mengganggu aktivitas masyarakat dan tidak memikirkan bagaimana nantinya nasibnya setelah itu.
Tapi tidak dipungkiri bahwa anarkisme saja belum tentu di respon oleh pemerintah apalagi jika tertib, karena pemerintah sekarang seakan-akan menutup mata dan telinga mereka akan hal tersebut, jadi anarkisme dilakukan dengan alasan tertentu, namun yang tidak bisa dihindari adalah adanya propokator yang sangat merugikan. Namun sebagai mahasiswa menolak berarti memberi solusi, itulah seharusnya yang terbaik.

Pro :
Kebebasan mengeluarkan pendapat diatur oleh Undang-undang. Artinya, tiap-tiap masyarakat bebas mengemukakan pendapatnya, asalkan sesuai dengan koridor yang sudah termaktub dalam Undang-undang.

Dewasa ini, nyaris semua warga sebuah negara pernah melakukan demonstrasi terhadap pemerintahnya, bahkan Amerika yang mendaulat sebagai bapaknya negara demokrasi, tak luput dari fenomena tersebut.




Kontra:
Sistem yang dianut oleh pemerintah Indonesia adalah azas demokrasi. Dimana masing-masing daerah diwakili kepentingannya, oleh dewan perwakilan di senayan. Maknanya, suara anggota dewan, seyogyanya, merupakan manisfestasi dari yang diwakili. Jika melakukan demonstrasi, apalagi sampai turun ke jalan, maka dikuatirkan gelombang massa yang berkumpul akan sulit dikendalikan. Friksi sedikit saja, akan berpotensi menimbulkan ekskalasi terjadinya suasana chaos. Belum lagi beberapa aktifitas ekonomi yang terganggu. Pengalihan jalan, biaya yang harus dibebankan negara, lalu trauma bangsa ini akibat kerusuhan beberapa tahun silam yang menjadi noda hitam perjalanan bangsa ini.

2. Eutanasia
Euthansia, (dari bahasa Yunani: ευθανασία -ευ, eu yang artinya "baik", dan θάνατος, thanatos yang berarti kematian) adalah praktik pencabutan kehidupan manusia atau hewan melalui cara yang dianggap tidak menimbulkan rasa sakit atau menimbulkan rasa sakit yang minimal, biasanya dilakukan dengan cara memberikan suntikan.




Pro:
Beberapa kalangan menilai bahwa proses Euthanasia bisa dilakukan demi mengurangi rasa penderitaan pelakunya. Tentu, pertimbangannya adalah, bahwa penyakit yang diderita oleh pelaku, sudah tidak ada obatnya, atau kemungkinan dapat berlangsung hidup sangatlah kecil.
Dalam beberapa kasus, biasanya pelaku yang meminta Euthanasia adalah korban perang. Atau pelaku sudah frustasi terhadap penyakit yang dideritanya.
Di negara Belanda (pembuat KUHP), proses ini dapat dilakukan, namun dengan syarat yang sangat diperketat.

Kontra :
Jika dikaitkan dengan hak asasi manusia, tindakan Euthanasia jelas melanggar hak untuk hidup.
Bahkan, di negara asal KUHP, meski Euthanasia dapat dilakukan, namun syarat untuk dapat dilakukannya tidak mudah. Pihak pengadilan juga dapat menolak diambilnya hal ini meski mendapat persetujuan dari seluruh keluarga.

Proses hidup dan mati, seharusnya tetap dikembalikan kepada pemilik kehidupan, yaitu Tuhan. Tidak ada satu tindakan yang dibenarkan terhadap tindakan Euthanasia atas dasar dan alasan apapun.

3. Transportasi berbasis Online

Fenomena transportasi yang mengandalkan aplikasi online merupakan fakta yang sekarang semakin menjamur. Berikut ulasan pro dan kontra terhadap sistem online ini.




Pro:
Kebutuhan akan transportasi yang nyaman dan murah, merupakan dambaan setiap orang. Belum tuntasnya tugas pemerintah mengatur jenis transportasi massal seperti diinginkan, membuat pemakai jasa tersebut beralih dari sistem konvensional ke transportasi online.

Kontra :
Banyaknya transportasi berbasis online telah banyak menggerus pendapatan transportasi yang masih berdasarkan sistem konvensional. Pemerintah dianggap lamban dan tidak tanggap dalam memberikan solusi jangka panjang perbedaan kedua moda transportasi tersebut. Belum lagi beberapa insiden yang terjadi diantara kedua belah pihak.

4. Sistem pendidikan FULL DAY SCHOOL




Pro:
Bagi masyarakat yang pro menyatakan kebijakan  ini merupakan terobosan apik dari pemerintah terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Sebab dengan adanya sistem tersebut, jam belajar siswa relatif panjang di sekolahan. Artinya, kegiatan siswa menjadi lebih termonitoring serta mengarah kepada aktivitas positif, Sekolah menjadi rumah kedua. Salah satu contoh Negara yang sudah menerapkan full day school adalah Finlandia dan beberapa Negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Dan mereka berhasil, bahkan Finlandia saat ini tercatat sebagai Negara yang memiliki sistim pendidikan terbaik di dunia.

Kontra :
Bagi masyarakat yang kontra, wacana full day school akan membuat siswa kelelahan. Penambahan intensitas waktu, dikuatirkan membuat siswa justru menjadi stress, karena sebagian waktunya dihabiskan di sekolah. Belum lagi suasana dan kondisi sekolah dipedesaan yang tidak sebaik di kota. Rasa jenuh, akan membuat siswa tidak fokus. Hal ini diperkuat dengan argumen bahwa fasilitas dan pengalaman guru belum sesuai dengan ekspetasi. Dengan jam mengajar yang sama-sama berdurasi panjang, guru dan siswa kemungkinan besar kurang dapat berkonsentrasi dan nilainya justru akan berbanding terbalik dengan harapan. Dunia anak-anak yang masih kental dengan permainan, seolah dirampas dan dikungkung di ruangan sekolah.

5. Aborsi

Aborsi adalah tindakan untuk mengakhiri kehamilan dengan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan. Itu merupakan pengertian aborsi secara medis atau dalam ilmu kedokteran.




Pro:
Beberapa waktu yang lalu, sekelompok organisasi menyebarkan pamflet dan menuntut akses aborsi yang aman dan legal di Indonesia. Alasannya, ada banyak perempuan yang belum siap mental maupun secara finansial untuk menanggung hidup anaknya, atau kehamilannya justru berbahaya untuk ibu hamil atau berbahaya bagi janinnya.

Kontra:
Di Indonesia, aborsi lekat dengan pembunuhan. Argumen yang sama sering dipakai oleh kelompok pro-life di seluruh penjuru dunia untuk menyerang kelompok pro aborsi. Menariknya, menurut sejumlah riset, kubu pro-life kebanyakan dihuni oleh orang-orang agamis dan konservatif. Kondisi ini sangat tergambar di AS, dimana kedua kelompok yang terbelah merepresentasikan dominasi orang-orang konservatif di kubu pro-life dan orang-orang liberal di kubu pro-aborsi. Orang-orang Republikan di kubu pro-life dan Demokrat di kubu pro-aborsi.

Dualisme dan pertentangan antara kedua kubu itu tersaji dengan baik dalam sebuah film dokumenter berjudul Lake of Fire. Mereka bertemu di masing-masing kampanye dan aksi damai, beradu argumen tentang aborsi dari segi hukum, moralitas, sampai agama. Mulai dari isu sejak kapan sebuah janin dinyatakan sebagai entitas hidup, stigmatisasi kepada pelaku aborsi, perbincangan soal otoritas tubuh, sampai dorongan agar undang-undang lebih pro ke masing-masing kubu. 

6. Hukuman Mati Bagi Koruptor

Pro :



Kontra :


Biarkan emo berbicara.....


Demikian pembahasan dari ane. Permasalahan pro dan kontra, dan tentu saja, diluar sana banyak sekali yang belum sempat ane tampilkan.
Pilihan ada di kita. Akan kemana kita menjatuhkan pendapat.


Enjoy your day....

Sumber