KRIMINALITAS.COM, Jakarta – Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Sihab mengatakan pertemuan antara GNPF MUI dengan Presiden Joko Widodo bukan merupakan bentuk pengkhianatan. Habib Rizieq mengatakan pertemuan tersebut bentuk dari GNPF MUI untuk menjalin komunikasi.

“Harus dimaknai sebagai bagian peran GNPF MUI yang sejak awal berdiri selalu proaktif membangun komunikasi dan dialog dengan semua pihak,” kata Habib Rizieq melalui keterangan yang diterima Kriminalitas.com, Jakarta, Minggu (2/7/17).

Ia berharap masyarakat untuk tidak menyalahartikan pertemuan antara GNPF MUI dengan Presiden Joko Widodo tersebut. “Jangan serta merta diartikan sebagai bentuk pelemahan perjuangan, apalagi pengkhianatan,” pungkas pria yang juga menjawab sebagai Dewan Pembina GNPF MUI tersebut.

‎Sebelumnya, Jokowi menerima pengurus Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) di Istana Kepresidenan di hari pertama Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah.

Dalam pertemuan itu, pihak GNPF MUI mengaku akan ada pertemuan lanjutan di tingkat tataran menteri yang membahas tentang kepentingan umat.

Namun, alih-alih mendukung rekonsiliasi, GNPF MUI mendapat tentangan dari sesama ‘pejuang’ organisasi Islam. Alumni aksi 212 sempat meminta klarifikasi kepada perwakilan GNPF MUI yang menemui presiden.