Judul : Baper in Love
Penulis : Samandayu
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
ISBN : 978-602-03-3438-7
Tebal : 286 hlm.
Tahun Terbit : 2016
Genre : Teenlit

Ini adalah novel teenlit pertama yang saya baca. Hal pertama yang menarik perhatian adalah nama penulisnya, yaitu Samandayu. Ia merupakan blogger yang cukup tenar pada tahun 2010-an, isi blognya beragam mulai dari kritik film sampai hal-hal yang ringan yang kesemuanya selalu berciri mengenai fenomena kekinian. Meski begitu, sedikit heran juga saat mengetahui ia menulis novel teenlit. Ini adalah novel pertamanya dan sebelum resmi terbit ia telah lebih dulu meninggal karena stroke ringan.

Seperti judulnya, novel ini berlatar belakang kekinian. Berkisah mengenai Nina seorang gadis yang mudah baper (bawa perasaan), bertemu dengan kakak beradik Refan - Nicolas. Berdua mereka menyewa kamar kos yang dikelola oleh orangtua Nina. Bisa ditebak, seperti kebanyakan novel teenlit yang memiliki bumbu asmara remaja, cerita akan berpusat pada para tokoh sentral di atas dan beberapa tokoh pendukung yang memiliki kekuatan porsi peran yang kuat. Yaitu Ira dan Wulan.

Tidak seperti kebanyakan cerita asmara remaja, salah satu kelebihan novel ini adalah cerita yang memiliki kesan suram dan gelap. Membaca novel ini membutuhkan hal yang lebih dalam ketimbang ekspetasi cinta remaja biasa. Itu rupanya alasan Samandayu menulis cerita ini, sebuah cerita yang populis namun tidak cemen dan tidak menurunkan standar kepenulisannya seperti halnya ketika ia menulis di blog.

Kelebihan lain adalah plot cerita yang tidak mudah ditebak, ada penjebakan di sana-sini seperti adegan Nicolas yang mengaduh saat berduaan di kamar bersama Refan. Beberapa kalimat yang menjurus seperti "Mengapa rasanya Refan over protective terhadap Refan? Mereka sepasang sahabat atau saudara sepupu sih?"

Kekurangan yang masih terdapat di novel ini adalah salah ketik yang masih terdapat di sana-sini. Tidak terlalu mengganggu memang, namun jelas kurang sedap dipandang.

Rating : 2.5/5