Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Media IndonesiaAvatar border
TS
Media Indonesia
Harapan Gelar Ada di Pundak Owi/Butet
Harapan Gelar Ada di Pundak Owi/Butet


PASANGAN ganda campuran, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir, tetap menjaga harap­an tuan rumah Indonesia untuk meraih gelar di ajang bulu tangkis BCA Indonesia Terbuka Super Series Premier 2017.



Sorak-sorai penonton di Plenary Hall, Jakarta Convention Centre, Senayan, Jakarta, menyambut keberhasilan pasangan yang akrab disapa Owi/Butet itu ke final, malam tadi. Kemenangan diraih setelah Owi/Butet--yang menempati unggulan ke-6--mengalahkan perlawanan ganda campuran Malaysia Chan Peng Soon/Yen Wei Peck 21-13, 21-14. Dengan disaksikan Ketua Umum PBSI Wiranto, Owi/Butet menuntaskan aksi ganda negeri jiran lewat pertarungan selama 39 menit.



Kini Owi/Butet bisa berharap mengakhiri hasil buruk di kandang sendiri. Alasannya, kendati telah mengoleksi berbagai gelar ajang elite, mulai kejuaraan dunia, hattrick di All England, hingga medali emas Olimpiade Brasil 2016, mereka tidak pernah menang di Indonesia Terbuka. Prestasi terbaik Owi/Butet ialah menjadi finalis pada 2011 dan 2012. Sementara itu, Butet pernah menjadi juara saat berpasangan dengan Nova Widianto di ganda campuran pada 2005 serta juara ganda putri bersama Vita Marissa pada 2008.



Namun, lawan berat sudah menunggu, yakni unggulan teratas asal Tiongkok Zheng Siwei/Chen Qingchen yang di semifinal unggul atas kompatriot mereka, Liu Yuchen/Tang Jinhua 21-10, 21-23, 21-16. Zheng/Chen tampil konsisten dan menjadi satu-satunya unggulan teratas yang tampil hingga laga pemungkas. Unggulan teratas di empat sektor lain sudah rontok di babak-babak awal.



Namun, sayang, sebelumnya harapan tuan rumah di sektor ganda putra akhirnya harus kandas. Pasangan Muhammad Rian Ardianto/Fajar Alfian harus kandas lantaran dikalahkan unggulan dua asal Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen dengan skor 21-17, 18-21, 21-12.



Fajar pun mengakui pada set ketiga stamina dan fokus keduanya menurun hingga harus menyerah. “Dengan permainan ini jelas saya kurang puas apalagi set ketiga, jelek banget mainnya. Namun, secara keseluruhan, kami cukup puas karena ini memang sesuai dengan target pribadi dan pelatih yang semula menargetkan hanya delapan besar saja, tetapi kita bisa tembus semifinal,” ujar Fajar.



Di ganda putri, wakil Indonesia Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani juga gagal ke final, takluk dua gim langsung 12-21, 17-21 dari unggulan lima asal Tiongkok Chen Qingchen/Jia Yifan.



Pembenahan mental

Tunggal Indonesia yang bergugur­an pada babak-babak awal menjadi evaluasi. Pencapaian tertinggi sektor tunggal hanya sampai babak kedua, diwakili Jonatan Christie di putra, Gregoria Mariska Tunjung dan Fitriani di sektor putri.



Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti, meng­akui dibutuhkan kerja ekstra untuk membenahi sektor tunggal. Menurut Susy, hal utama yang patut dibenahi ialah permasalahan mental dan juga mindset pemain.



“Dari pola mainnya, mereka belum matang belum tahu harus bermain apa. Mereka sudah merasa cukup dengan kondisi sekarang,” pungkas Susy. (R-1)

Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...-as/2017-06-18

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Harapan Gelar Ada di Pundak Owi/Butet Di Balik Sketsa sang Maestro

- Harapan Gelar Ada di Pundak Owi/Butet Pembuktian Kapabilitas Djanur dan Maung Bandung

- Harapan Gelar Ada di Pundak Owi/Butet Melawan dalam Tekanan

0
375
0
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Media Indonesia
Media IndonesiaKASKUS Official
30.6KThread1.4KAnggota
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.