- Beranda
- Media Indonesia
Merampok untuk Biaya Kampanye Pilkades
...
TS
Media Indonesia
Merampok untuk Biaya Kampanye Pilkades
KOMPLOTAN perampok sadis yang menembak David Tantono di SPBU Jembatan Gantung, Cengkareng, Jakarta Barat, sudah merencanakan aksi dengan matang. Mereka membagi peran masing-masing dan tak segan melukai korban.
Hal itu tergambar saat penyidik Polda Metro Jaya menjabarkan peran empat pelaku yang telah ditangkap. Satu di antara mereka tewas ditembak lantaran melawan petugas saat ditangkap. Mereka ialah TP, M, dan DTK. Pelaku IR tewas ditembak saat ditangkap di Karawang.
“Kami perkirakan lebih dari 10 pelaku (perampokan SPBU),” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, kemarin.
TP berperan sebagai eksekutor penggembos ban. Sementara itu, M, kata Argo, berperan sebagai penghalau jika dalam eksekusi perampokan ada yang mengejar atau melawan.
“Kalau saat eksekusi ada yang mengejar, M bertugas menghalangi dengan mobil yang dibawanya,” ucapnya. Selanjutnya, DTK berperan sebagai orang yang menggambar calon korban dan ia mengawasi di dalam bank.
Sementara itu, IR yang tewas itu, dikenal sebagai wakil kapten. IR juga penjahat kambuhan atau residivis. Dia berperan sebagai orang yang masuk ke bank untuk mengawasi, membagi hasil kejahatan, dan memilih calon korban.
“Pelaku yang kami tembak ini perannya memilih David, lalu memberi tahu ke beberapa pelaku lain melalui komunikasi ponsel,” jelas Argo.
Sepanjang April-Juni 2017, kelompok ini sudah 24 kali melakukan aksi. Apartemen di wilayah Jakarta Timur merupakan tempat berkumpul para pelaku. Lokasi tersebut digunakan untuk membagi hasil curian serta membuat perencanaan.
Hasil curian dibagi rata. Misalnya, hasil perampokan uang Rp350 juta milik David. Setiap pelaku mendapatkan bagian Rp14 juta. “Sistemnya itu setelah membagi rata uang, mereka langsung melarikan diri dengan cara berpencar. Jika ingin beraksi, mereka kembali berkumpul. Perkumpulan itu dilakukan untuk menyusun strategi dan pembagian tugas,” tuturnya.
Argo menjelaskan hasil curian tersebut digunakan salah satu pelaku untuk pemilihan kepala desa. DTK mencalonkan diri menjadi Kepala Desa Padasuka Selatan, Kecamatan Padusaka, Lampung. Hasil curian tersebut digunakan untuk biaya kampanye. ”Uangnya seperti dibelikan spanduk, baju, atau perlengkapan kampanye lainnya,” tambah dia.
Saat ini pengejaran terhadap pelaku lain dilakukan, termasuk kapten kelompok tersebut. (Mal/J-3)
Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...des/2017-06-18
---
Kumpulan Berita Terkait :
- Kubu Djan Faridz Diminta Segera Angkat Kaki
- NasDem Dulang Inspirasi Islam Moderat Hasyim Muzadi
- Kemendag Jamin Harga Pangan Terjangkau
0
322
0
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Media Indonesia
30.6KThread•1.4KAnggota
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru