DIFUNGSIKANNYA Jalan Tol Trans Jawa ruas Brebes Timur-Gringsing untuk arus mudik lebaran bukan berarti bebas dari kemacetan, berbagai langkah dilakukan untuk antisipasi kemacetan seperti tahun lalu terjadi di Brebes Timuer exit (Brexit).



Pemantauan Media Indonesia di Pantura, Senin (12/6), pembangunan Jalan Tol Trans Jawa Brebes Timur-Gringsiing terus dikebut. Pengecoran dua lajur landasan setebal 10 centimeter sepanjang 110 kilometer sudah selesai dan dapat dilintasi kendaraan mudik H-10 mendatang.



Penyelesaian agar kendaraan meintas dapat berjalan aman, nyaman dan lancar di ruas tol tersebut tinggal menyisakan pemasangan perlengkapan lalulintas sepeti rambu, penunjuk jalan dan marka jalan, demikian rest area sementara juga mulai ditata agar dapat digunakan saat arus mudik berlangsung.



Namun demikian ancaman kemacetan masih membayangi pemudik lebaran, mengingat jumlah kendaraan yang melintas cukup besar dan meningkat dari tahun sebelumnya belum dapat diprediksikan waktu tepatnya.



Ancaman kemacetan saat mudik lebaran tahun ini, setelah difungsikannya tol ruas Brebes Timur-Gringsing (Batang), diperkirakan bergeser dari Brexit ke beberapa titik yakni Pemalang, Pekalongan, Batang dan Exit

Gringsing (Gringxit).



Kemacetan di ruas pantura Pemalang-Pekalongan dipekirakan terjadi akibat pemudik yang keluar dari tol Brebes Timur-Pemalang akan bertemu dengan kendaraan di jalan nasional jalur pantura, sementara ruas jalan di Kota Pekalongan cukup sempit dan belum memiliki jalan lingkar.



"Keramaian Kota Pekalongan, sempitnya ruas jalan dan belum ada jalan lingkar akan menjadi penyebab kerawanan kemacetan," kata Kepala Ddinas Perhubungan Jawa Tengah Satriyo Hidayat.



Demikian juga dengan kerawanan kemacetan di Gringsing, lanjut Satriyo, terjadi karena kendaraan pemudik dari tol akan bertemu langsung dengan kendaraan di jalur pantura, sehingga perlu managemen lalulintas yang tepat untuk mengantisipasi.



Mengantisipasi ancaman kemacetan seperti terjadi tahun lalu di Brexit, sebanyak sembilan pintu keluar tol Penjagan - Batang telah dipersiapkan yakni Pejagan, Brebes Barat, Brebes Timur, Ujung Rusi, Warureja (Pemalang), Warureja (Slawi), Bojong (Pekalongan), Pasekaran (Batang) dan Kademan (Batang).



Kepala Humas Polda Jateng Kombes Djarod Padakova mengatakan berbagai persiapan untuk menganisipasi kemacetan telah dilakukan, selain diturunkan petugas polisi untuk menjaga seluruh jalur mudik di Jateng sebanyak 10.358 polisi, juga berbagai simulasi lalulintas termasuk rekayasa telah diilakukan.



"Jika terjadi ketersendatan dii salah satu pintu keluar hingga mencapai 5 kilometer, maka kendaraan di belakang akan dikelurkan melali pintu sebelumnya," kata Djarod.



Demikian juga khhusus untuk pintu Grngsing exit, lanjut Djarod, akan dilakukan rekayasa laluliitas dengfgan menerapkan sistem 3:1 buka tutup, yakni tiga lajur untuk kendaraan daru arah barat dan satu lajur untuk

kendaraan dari arah timur. "Jalur-jalur alternatif juga telah disiapkan untuk mengantisipasi kemacetan di Pantura dan jalur utama mudik lainnya," tambahnya.



Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengantisipasi gangguan dan kemacetan minta kepolisian menyiagakan sedikitnya tiga unit helikopter saat mudik lebaran di tahun ini, yakni selain bertujuan untuk

pengamanan, pemantauan titik rawan macet juga untuk penyuplai bantuan logistik maupun kondisi darurat bagi pemudik saat kemacetan panjang terjadi.



"Kemungkinan kemacetan bergeser dari tahun lalu di Brexit ke ruas pantura Pemalang-Batang, tapi kita tidak ingin itu terjadi maka kita lakukan hingga empat kali simulasi," kata Ganjar Pranowo.(OL-5)





Sumber : http://www.mediaindonesia.com/news/r...tan/2017-06-12

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Pemerintah Tepis Isu TDL Naik

- Ada Enam Titik Rawan Laka di Jalinsum Tapanuli

- Mensos: Anak-Anak PKH Jangan Cuma Jadi Penonton Pembangunan