cakti1310Avatar border
TS
cakti1310
“The Mummy”: Teror Iblis Mesir Pembuka Dark Universe



“The Mummy”: Teror Iblis Mesir Pembuka Dark Universe

Oleh: Aji Cakti

Jakarta, GoHitz.com – Namanya putri Ahmanet (Sofia Boutella), dia merupakan calon pewaris tunggal takhta firaun kerajaan Mesir. Sayang, mimpinya untuk menjadi penguasa Mesir sirna tatkala ayahnya tergoda seorang selir dan berhasil memiliki seorang putra. Gelap mata, Ahmanet pun meminjam kekuatan iblis Set untuk membantai ayah dan saudara tirinya tersebut, namun ketika hendak menyelesaikan ritual terlarangnya para pengawal dan pendeta elite kerajaan berhasil mencegahnya serta menjatuhkan hukuman terburuk kepada Ahmanet, yakni dimumi hidup-hidup lalu peti matinya dibuang ke Irak.

Lima ribu tahun kemudian seorang tentara pengintai sekaligus perampok makam bersejarah bernama Nick Morton (Tom Cruise) bersama temannya Chris Vail (Jack Johnson) tidak sengaja menemukan makam Ahmanet saat hendak mencuri harta karun bersejarah dari sebuah kota yang dikuasai kelompok teroris. Nick yang diliputi motif keserakahan pun tanpa pikir panjang mengangkut peti mati terlarang Ahmanet bersama seorang arkelog cantik Jenny Halsey (Annabelle Wallis) ke pesawat, dan kutukan teror jahat Ahmanet pun dimulai.

Adegan di atas merupakan cuplikan film horror-thriller terbaru “The Mummy” yang digadang-gadang Universal Studio sebagai film pembuka Dark Universe. Plot kisah film ini banyak menghadirkan adegan-adegan super menegangkan yang dapat membuat Sobat GoHitz tersentak dari kursi bioskop. Walaupun sangat menegangkan, untungnya Alex Kurtzman sebagai nahkoda film ini berhasil memasukkan unsur-unsur humor dan lawakan komikal yang mampu meredakan ketegangan saraf Anda.

Walaupun didukung efek CGI super keren dan plot menegangkan, kok rasanya “The Mummy” terkesan serba nanggung saat harus menggenjot aspek-aspek dalam filmnya. Contohnya ketika Ahmanet berhasil meneror kota London dengan badai pasirnya dan menghidupkan pasukan zombie, sayangnya Alex tidak membawa kengerian teror ini ke tingkat lebih dahsyat seperti menampilkan serbuan masif pasukan orang mati yang dibangkitkan sang putri di kota London.

Walhasil karena serba nanggung, kekuatan teror Ahmanet yang ditampilkan dalam film ini akhirnya terkesan tidak optimal. Hanya membangkitkan mayat hidup, mengubah yang hidup jadi zombie, memanggil badai pasir, serta mengendalikan pikiran orang hidup, orang mati dan serangga merupakan kekuatan teror yang setan tingkat rendah juga bisa, kalau Ahmanet dianggap jelmaan iblis harusnya lebih dari itu.

Untungnya, performa akting Tom Cruise bisa dibilang tidak ikut-ikutan serba nanggung. Gaya slengean dan bad boy yang ditampilkan Tom bisa dibilang lebih apik sehingga sang bintang papan atas Hollywood itu pun tampil prima sebagai sang protagonis.

Pujian lainnya juga layak disematkan kepada Russell Crowe yang berhasil menghidupkan karakter dokter berkepribadian ganda yakni Jekyll dan Hyde. Mantan bintang film “Gladiator” tersebut menampilkan sosok karakter Jekyll dan Hyde secara brilian hanya dengan mengubah aksen bicara dan aura sadisme.

Nah satu lagi aspek kelemahan “The Mummy” yakni jika film ini digadang-gadang sebagai film pembuka Dark Universe, mengapa Alex Kurtzman enggan memasukkan adegan pertarungan antara Ahmanet sang Mummy dengan Dr. Jekyll serta Mr. Hyde. Andai adegan ini tampil bisa dipastikan “The Mummy” selamat dari cap film serba nanggung.

Namun tampaknya kelemahan-kelemahan serba nanggung ini kemungkinan merupakan orientasi kebijakan yang diambil Universal Studio. Rumah produksi itu tampaknya sadar diri saat memutuskan untuk membuat seri cinematic universe dengan mengusup konsep Dark Universe yang akan menghadirkan sekaligus menggabungkan monster-monster klasik seperti Frankenstein, Mummy, Dracula dan Wolfman dalam satu layar lebar. Pasalnya mereka sudah ketinggalan start cukup jauh dari rival-rivalnya seperti Disney-Marvel, Warner Bros-DC dan Legendary Studio yang sudah jauh-jauh hari memulai seri cinematic universe masing-masing, terlebih lagi mereka menilai premiere “The Mummy” harus bertarung head-to-head dengan film cinematic universe lainnya, seperti “Wonder Woman” dan “Guardians of the Galaxy Vol.2” yang lebih mapan dan tangguh sehingga dapat membuat “The Mummy” dalam posisi sulit.

Selain itu sikap kehati-hatian Universal Studio yang tidak terlalu berambisi dan optimis dalam “The Mummy” terlihat dari target laba yang mereka tetapkan. Rumah produksi itu hanya menargetkan laba sebesar 40 juta dolar Amerika saja berbanding biaya produksi 125 juta dolar Amerika. Penetapan target ini sebetulnya merupakan kerugian bagi rumah produksi sekaliber Universal Studio, namun karena mereka sadar diri akibat ketinggalan start maka dari itu Universal Studio pada akhirnya terlihat menjadikan “The Mummy” hanya sebagai tes reaksi pasar terhadap konsep Dark Universe yang mereka usung.

“The Mummy” merupakan film bergenre horror-thriller yang dibintangi sederet bintang papan atas Hollywood seperti Tom Cruise, Russell Crowe, Annabelle Wallis, dan Sofia Boutella sudah bisa Sobat GoHitz saksikan di bioskop-bioskop Indonesia.

Editor : Paramita
Foto : IMDB
Sumber berita: GoHitz.com (http://www.gohitz.com/article/film/t...dark_universe)
Diubah oleh cakti1310 09-06-2017 01:46
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
3.5K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Dunia Hiburan
Berita Dunia HiburanKASKUS Official
24.7KThread3.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.