Ini adalah kisah, dimana aku bukanlah sang pemeran utama. Duduklah dengan nyaman di kursimu dan nikmati :

Ketidaksengajaan, atau takdir yang mempertemukan kita? Entahlah.
Yang pasti Tuhan sudah menuliskan aku dan kamu dalam bukuNya.

Betapa cinta datang hanya dalam sekali tatap,
Aku melihat luka di matamu,
Kata-kata mengalir dari bibirmu, bercerita bahwa masa lalu bisa menjadi hantu bagi sebagian orang

Katamu, menggores nadi adalah obat bagi lukamu,
perih yang dirasakan kulitmu setidaknya dapat mengimbangi perih yang tak mau pergi dari hatimu

Nada bicaramu seperti jalanan yang lengang,
gelap dan dingin
Disana hanya akan kau temui dirimu sendiri bercengkrama dengan luka.

Ku ikuti langkahmu,
betapa kau akrab dengan luka
seperti seorang ibu, memahami janin yang baru diberi nyawa

Aku ingin merawat lukamu,
agar kau tau bahwa menggores nadi tak akan menyembuhkan apapun.
Jangan mengobati perih dengan perih, sayangku.

Lalu aku melihat tawa diwajahmu
Syukurlah, bukan lagi kesepian yang merawat lukamu, tapi aku.

Namun,

Ada satu hari dimana Tuhan berkata,
bahwa bukan ini cinta yang diinginkanNya untukku

Bersabarlah, kataNya.
Sudah cukup kau mengorbankan hatimu untuk merawat lukanya.
Lepaskan lah dia, biarkan dia terbang bebas menemukan masa depannya, karena itu bukan kau,
akan Ku buatkan kau kisah lain, dimana kau akan menjadi pemeran utama dan memetik akhir yang bahagia.

Begitu kata Tuhan.

" Tidak akan ada akhir yang bahagia untuk cerita yang bukan kau pemeran utamanya"

Sekaligus ku goreskan catatan,
untuk kau yang namanya masih dirahasiakan Tuhan,
masa laluku abadi,
namun jangan lantas kau merasa bahwa kau tidak lebih berharga dari masa laluku,
siapa lagi yang akan merajutkan masa depan untukku jika bukan kau.

Kugoreskan catatan ini, agar kau tau seluruhku,
agar kau tau bahwa aku menunggumu untuk merajut masa depan.
Disini aku masih menerka nerka,
Kau kah atau maut yang akan menjemputku duluan ?

-anissayuuki-