tribunnews.comAvatar border
TS
MOD
tribunnews.com
Bisakan Pria Gay Normal Kembali? Begini Kata Psikolog



News Analysis oleh Dr Margaretha Sih Setija Utami MKes, Dekan Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Banyak faktor menyebabkan seseorang menjadi gay. Kondisi biologis sejak dilahirkan atau kondisi sosial yang menyebabkan seseorang ikut terpengaruh, misalnya.

Contohnya satu grup dengan homoseksual, anggota grup yang awalnya tidak homo bisa menjadi homo.

Bisa juga disebabkan oleh perubahan hormonal yang menyebabkan seseorang awalnya heteroseksual berubah menjadi homoseksual.

Lalu bagaimana cara mengobatinya untuk bisa kembali normal? Dalam dunia psikologi, sebutannya tidak "mengobati" karena seorang psikolog tidak pernah belajar menggunakan obat.

Di psikologi yang dipergunakan adalah istilah "perlakuan/treatmen." Kalau ada orang tidak nyaman dengan homoseksual dan mau berubah menjadi heteroseksual, psikolog bisa membantu dengan cara konseling. Selain konseling, bisa juga dengan terapi.

===========================================
Penyebab gay
1. Kondisi biologis sejak dilahirkan
2. Perubahan hormonal heterogen menjadi homoseksual
3. Kondisi sosial. Contohnya satu grup dengan homoseks, lama-lama bisa ikut homo

Cara Mengatasi
1. Konseling dan terapi
Bisa sembuh namun agak sulit. Terlebih kalau penyebab orientasi seksual karena hormon, kondisi neuropsikologis, atau biologis.
2. Bila penyebabnya karena ikut-kutan, bisa ditreatmen oleh diri sendiri dengan kehendak yang kuat.
3. Ortu lebih memperhatikan remaja mereka.
Sumber : Fakultas Psikologi Unika Semarang
===========================================

Baca: Pesan Kapolrestabes untuk Kaum Gay Kota Semarang

Baca: Banyak Pria Gay di Kota Semarang Punya Anak Istri

Baca: Pesta Syahwat Kaum Gay di Semarang Pakai Striptis Tapi Lebih Privat

Seseorang bisa mentreatmen dirinya sendiri supaya sembuh meskipun agak sulit. Terlebih kalau penyebab orientasi seksual karena hormon, kondisi neuropsikologis, atau biologis. Bila penyebabnya karena ikut-ikutan teman, bisa ditreatmen oleh diri sendiri dengan kehendak yang kuat.

Terkait kasus di Jakarta, yang mana pesta gay dilakukan di satu tempat dalam jumlah banyak, menurut pandangan saya bukan masalah pada orientasi seksualnya (heteroseksual atau homoseksual), tetapi pada perilaku seks di tempat yang tidak selayaknya.

Mereka salah karena berhubungan seks dan berperilaku seks bersama-sama apalagi sampai ratusan orang.

Apa yang memotivasi mereka melakukan itu? Apakah ada unsur "jebakan" atau penipuan, atau murni niat sendiri? Bagi saya, mengetahui motivasi mereka melakukan seks bersamaan itu sangat penting untuk mencegah terulangnya kejadian tersebut.

Supaya mencegah bertambahnya jumlah remaja yang berorientasi seksual sesama jenis, orangtua harus lebih memerhatikan remaja mereka.

Kalau remaja mereka menjadi homoseksual karena ikut-ikutan teman, perlu segera mendapat perlakuan tertentu, tetapi kalau kondisi biologis (hormon, kromosom, neuropsikologis, dan lain-lain) yang menyebabkan homoseksual, maka lebih sulit diterapi.

Sumber : http://www.tribunnews.com/regional/2...-kata-psikolog

---

Baca Juga :

- Banyak Pria Gay di Kota Semarang Punya Anak Istri

- Pesta Syahwat Kaum Gay di Semarang Pakai Striptis Tapi Lebih Privat

- Pesta Seks Kelompok Gay dan Homoseks Bertolak Belakang dengan Semangat Revolusi Mental Jokowi

0
3.9K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Tribunnews.com
Tribunnews.comKASKUS Official
192.2KThread2KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.