Marc Marquez vs Maverick Vinales,Persaingan dua pembalap muda asal Spanyol ini di ajang balap Motogp memang sedang memanas di musim ini, dikarenakan keduanya sama-sama dianggap kuat dan mewakili tim masing-masing.
Kepindahan Vinalez dari tim Suzuki ke tim Yamaha dilihat cukup sukses oleh banyak pihak, dengan kombinasi skill Vinales ditambah klop nya dia dengan tunggangan barunya Yamaha M1 membuahkan hasil 2 kali juara di awal musim.
Hal ini berbeda dengan Marc Marquez yang terseok-seok dari awal musim dan kesulitan menjinakkan motor Honda nya yang baru beralih dari firing order Screamer ke pengapian Big Bang.
Namun gak butuh waktu lama untuk Marquez dan timnya bangkit, performanya di COTA yang seakan tak tersentuh seakan-akan nunjukin kalo kans dia untuk juara musim ini belum habis, karena hal itu pula lah publik yg biasa nonton Motogp nunggu-nunggu momen “dogfight” antara Marc Marquez vs Maverick Vinales di sirkuit selanjutnya yaitu di sirkuit Jerez.
Tapi sangat disayangkan fight antara Marc vs Maverick gak terwujud di Jerez karena Maverick keburu Crash.
oke, menarik memang persaingan keduanya di musim 2017 ini akan tetapi sebenernya persaingan mereka bisa dibilang sudah lama terjadi waktu mereka masih sama-sama kecil, Seperti yang di tuliskan sama Manuel Pecino ini di artikelnya.
Quote:
PROLOG
15 tahun yang lalu, Sito Pons sang juara dunia motogp 2 kali pergi nonton pertandingan mini bike dia liat dua anak yang menarik perhatiannya. Keduanya terlihat sangat cepat dari yang lainnya dan fight saling salip menyalip sampe-sampe si Sito Pons ini mau ketemu khusus sama keduanya.
Yup mereka berdua itu adalah Maverick Vinales dan Marc Marquez, keduanya memang sudah sering bersaing dari kecil.
Spoiler for Masa Kecil:
Anak kecil pada posisi ketiga sangat mudah dikenali, dialah Marc Marquez. dan lihat yang jadi juaranya adalah Maverick Vinales...Marquez dan Vinales ya, mereka berdua sejak kecil sudah sering bersaing di kompetisi balap
DUA JALUR YANG BERBEDA
Perbedaan usia dan latar belakang karir keduanya sangat kontras, kedatangan Emilio Alzamora sebagai mentor sekaligus manajer nya benar-benar sangat berpengaruh bagi Marquez dia melatih Marquez dengan sangat profesional dan mendatangkan sponsor-sponsor besar, dan memasukkan Marc ke tim yg terbaik dan mendapatkan perlengkapan dan peralatan terbaik yang membuat Marc tumbuh di lingkungan profesional sebagai pembalap. Kita bisa lihat dari penampilan Marc yang di kelas 125cc aja udah ditempelin sponsor besar macam “Repsol, Redbull”.
Spoiler for Marc Marquez 125cc Class:
Dukungan penuh sponsor dan tim sebesar Repsol dan Redbull untuk Marquez yang ketika itu masih berada di kelas Moto3 dan membesut tim Derbi Red Bull AJO Motorsport
Sementara itu jalur nya Maverick Vinales sangat tidak bisa diprediksi dan penuh ketidak pastian yang ditunjukan oleh dirinya yang terus-menerus berganti tim dan manajer semenjak kedatangannya di kejuaraan GP sejak tahun 2011.
Menjalani 6 musim di kejuaraan, Vinales telah membela 5 tim yang berbeda dan setidaknya sudah 3 kali berganti2 manajer.
Spoiler for Vinales Moto 3:
Maverick Vinales Juara Dunia kelas Moto 3 dimana pada saat itu Marc Marquez juara kelas Motogp 2013 pada debutnya bersama Repsol Honda
Jalur karir yang berbeda diantara keduanya pun menciptakan dua kutub situasi yang berbeda. Sebagai contoh, Marquez yang menjalani debut di Motogp tahun 2013 di tim yang paling kuat HRC Repsol Honda, sedangkan Maverick saat itu malah hanya berjuang untuk kejuaraan kelas Moto 3. Bisa dibayangkan seorang Vinales menyaksikan rival terbesarnya di masa kecil sedang berada di puncak yang sangat tinggi, dimana dia yang saat itu baru memulai untuk mendakinya dan merasa yakin, sangat yakin kalo dia nanti bisa mengalahkan Marquez sama seperti di masa lalu, Sangat mudah dibayangkan perasaan Vinales saat itu yang frustasi bercampur motivasi dalam dirinya.
Spoiler for Marquez vs Lorenzo:
PERTEMUAN
Selama dua tahun terakhir, sejak kedatangan Maverick ke Motogp, hanya masalah waktu untuk mereka berada pada level yang sama. “Maverick telah mempersiapkan dirinya untuk hal ini dalam waktu yang lama” sebut David Brivio, manajer tim Suzuki dimana menjadi tempat Vinales untuk mempelajari banyak hal di Motogp dalam dua musim terakhir.”dan Marquez menunggunya”tambah Brivio, “sebenarnya keduanya saling menunggu”.
Marquez pun tak menyembunyikan fakta bahwa ia menganggap Vinales merupakan ancaman terbesarnya di musim 2017 sejak kepindahannnya ke tim Yamaha. Pemuda dari Roses, sebuah desa tepi laut yang berbatasan dengan Perancis, penampilannya sangat impresif sejak bergabung ke skuat Yamaha.
Spoiler for Maverick Vinales & Valentino Rossi Yamaha Movistar:
Setiap tes yang dilakukannya diatas M1 terbarunya seakan-akan mendemonstrasikan niat besarnya. “Dia ingin menang tahun ini, dia tidak pergi ke sana untuk mempelajari saingannya," kata Brivio.
Tapi seperti yang telah ditunjukkannya sepanjang karirnya, begitu Maverick membuat keputusan, dia tidak pernah melihat ke belakang, dan keputusannya adalah mendapatkan kesempatan untuk mengendarai “winning bike” sehingga akhirnya dia bisa menghadapi saingannya dalam level yang sama.
Dan dalam kasus ini, Vinales tahu bahwa Marquez lah yang akan menjadi rival terbesarnya dalam beberapa dekade ke depan. Ya memang ada Valentino, Lorenzo, Dovizioso juga disana. Tetapi, satu-satunya orang yang ingin dia kalahkan adalah seorang Marc Marquez.