Setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing. Tradisi juga merupakan sebuah budaya karena berlangsung secara turun temurun dari jaman nenek moyang. Oh ya, tradisi selain punya beberapa manfaat—yang seringnya cuma dipahami sama daerah tertentu—juga menjadi identitas bagi masyarakat di daerah tersebut.
Di antara berbagai tradisi yang ada di dunia, ternyata ada beberapa tradisi yang bisa dibilang aneh, sekaligus bikin kita mengernyitkan dahi, khususnya bagi kita orang Indonesia. Saking anehnya, lo sendiri bingung, bahkan ngerasa kalau tradisi-tradisi itu agak creepy. Nah, apa aja sih tradisi-tradisi aneh yang ada di dunia? Kepoin, yuk!
Spoiler for :
1. Amazon - Sarung Tangan Semut
Suku Satere-Mawe yang hidup di sekitar Sungai Amazon memiliki sebuah kebudayaan unik bagi anak-anak lelaki yang sudah mulai akil balig alias dianggap sudah gede. Sejujurnya tradisinya enggak cuma unik, tetapi sangat sangat sangat menyakitkan.
Lo tau parponera clavara alias semut peluru? Semut ini punya gigitan yang efek perihnya berkali-kali lipat ketimbang semut biasa. Digigit semut biasa aja rasanya perih setemgah mati, belum lagi bengkaknya yang bikin gatal. Nah, kalo lo digigit semut peluru, mungkin menitikkan air mata aja enggak cukup untuk melampiaskan rasa sakit. Nah, anak-anak lelaki yang dianggap sudah beranjak dewasa harus melewati ritual dengan sarung tangan berisi semut peluru. Enggak cuma satu ekor, loh, tetapi satu koloni.
Diringi musik khas suku Satere-Mawe, anak-anak lelaki ini dipasangi sarung tangan di tangannya, lalu oleh kepala suku atau orang yang disegani, mereka diajak menari. Jangan lo pikir mereka menari dengan bahagia, karena mereka menari sambil nangis. Sebenarnya sebelum tradisi berlangsung, beberapa sudah ada yang nangis, sih, karena ketakutan duluan. Persis kayak anak kalau mau disunat.
Tau enggak kenapa tradisi ini penting? Salah satu aktivitas suku ini untuk bertahan hidup tentunya adalah dengan berburu. Tradisi sarung tangan semut peluru ini dianggap dapat membuat anak-anak lelaki lebih kuat. Karena, racun semut peluru sudah masuk ke dalam tubuh mereka dan menjadi antibodi. Bagus kok tujuannya, cuma enggak tega sekaligus geli aja liat anak-anak ini menari sambil nangis. Karena harus menjalani ritual ini, tangan para anak lelaki tersebut harus mengalami bengkak selama beberapa hari.
Spoiler for :
2. Kawasaki - Kanamara Matsuri
Jepang adalah negara yang terkenal dengan budaya-budaya unik, cantik, tapi terkadang aneh. Salah satu yang unik tapi mungkin aneh menurut kita adalah Kanamara Matsuri alias festival penis di Kawasaki. Bukan, festival ini bukan perayaan yang diisi para lelaki tanpa celana, tapi yang jelas, dalam perayaan ini banyak banget barang yang dibuat agar menyerupai penis. Enggak cuma souvenir dan permen lolipop, tapi juga patung berbentuk "si otong" warna pink yang diarak keliling kota. Kebayang enggak betapa menggemaskannya otong pink satu ini, mirip kayak souvenir buat hari kasih sayang, deh.
Nah, Kanamara Matsuri sendiri punya arti "Dewa Penis Besi Besar". Plis jangan ketawa dulu karena ternyata, festival yang satu ini punya tujuan yang baik. Selain untuk menghormati kesuburan, festival ini juga bertujuan untuk mengingatkan masyarakat tentang bahaya penyakit seksual, serta menjadi salah satu ajang pengumpulan dana untuk penelitian HIV. Keren juga kan? Nah, kalau lo penasaran sama festival Dewa Penis Besi Besar ini, lo bisa datang ke Kawasaki di tiap minggu pertama bulan April. Mungkin lo bisa beli oleh-oleh gantungan kunci "si otong" yang banyak untuk sanak saudara.
Spoiler for :
3. Kepulauan Marquesas - Menginjak Tamu Undangan
Tamu undangan dalam pernikahan biasanya diperlakukan istimewa dan dijamu dengan makanan-makanan lezat. Boro-boro deh nginjek tamu, jutekin tamu aja enggak boleh. Bahkan, banyak pasangan pengantin yang capek sendiri usai acara resepsi karena harus pasang senyum terus menerus dan nyalamin tamu undangan. Terutama pengantin cewek dengan riasan dan perhiasan yang seabrek.
Namun, ada yang unik dari tradisi pernikahan di Kepulauan Marquesas, Tahiti. Ketika acara hampir selesai, tamu-tamu undangan akan tengkurap dan memanjang sampai pintu keluar. Mereka bakal menjadi jalan bagi kedua mempelai. Secara otomatis, mereka bakal diinjak sama kedua mempelai. Pasti kotor banget nih pulang-pulang. Akan tetapi, hal itu memang sudah jadi tradisi yang lumrah dan terus dipertahankan di daerah tersebut.
Spoiler for :
4. Suku Polahi – Menikah Sedarah (Inses)
Ada sebuah suku di pedalaman Gorontalo yang memperbolehkan perkimpoian sedarah alias inses. Perkimpoian sedarah sendiri sebenarnya adalah suatu hal yang amat tabu di semua negara dan bisa menyebabkan kecacatan. Akan tetapi, hal ini adalah sesuatu yang lumrah di mata Suku Polahi.
Menurut sejarah, Suku Polahi sebenarnya adalah orang-orang Nusantara yang dulu melarikan diri ke hutan karena enggak mau dikuasain sama penjajah. Nah, bahkan sampai Indonesia sudah merdeka pun, mereka tetap berada di hutan karena sudah kadung membentuk komunitas dan kebudayaan di sana. Nah, karena mereka terisolasi dan ketemunya itu lagi itu lagi, pernikahan sedarah menjadi cara untuk mempertahankan keturunan. Makanya enggak heran kalau ada adik yang nikah sama kakaknya, sepupu yang saling nikah, dan sebagainya.
Oh ya, sebenarnya Suku Polahi sudah mulai terbuka sih sama orang asing. Dulunya orang asing di luar suku mereka tuh dianggap sebagai penjajah. Bahkan, sudah banyak kok yang meliput tentang kehidupan mereka. Tetapi tradisi inses ini tetap aja enggak hilang. Soalnya, hal ini bukan sekadar cara untuk mempertahankan keturunan lagi, tetapi juga menjadi suatu tradisi yang lumrah-lumrah aja.
Spoiler for :
5. Tibet - Kuburan Langit
Kontur tanah di Tibet yang notabene adalah pegunungan tinggi nan terjal, memang kurang cocok buat pemakaman. Untuk itu, jasad orang yang sudah meninggal bakalan ditumbuk sampai jadi serpihan-serpihan. Agak menjijikkan sih pasti buat kita, membayangkan orang yang kita cintai meninggal dan ditumbuk jasadnya. Namun, proses penumbukkan ini adalah hal yang memudahkan para burung bangkai untuk memakan jasad-jasad itu.
Iya, jasad-jasad yang udah ditumbuk bakalan dibawa ke tempat burung bangkai biasa berkumpul dan mencari makanan. Enggak heran kalau tradisi ini disebut sebagai Kuburan Langit karena jasad "dikuburkan" di dalam perut burung bangkai yang notabene sering terbang di langit. Jelas, tumbukkan jasad itu bakal menarik banget buat mereka dan langsung habis dimakan. Sebenarnya Viki masih agak ngerasa ngeri aja sih, membayangkan kalau disuruh bawa tumbukan jasad yang masih segar, pasti rasanya bikin mual.
***
Spoiler for :
Begitulah yang namanya perbedaan, meskipun banyak banget tradisi yang aneh dan enggak sesuai sama norma masyarakat Indonesia,. Sesuai dengan pepatah "Lain lubuk lain belalang, lain ladang lain ikannya", tiap daerah memiliki standar norma sendiri yang walaupun enggakcocok buat kita, tetapi emang sesuai sama pola hidup masyarakat mereka. Nah, kalau sejak dulu Indonesia sudah beragam, kenapa harus seragam? Salam.
Diubah oleh abcdenia 16-05-2017 04:51
0
2.9K
Kutip
23
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!