Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

chayankuAvatar border
TS
chayanku
Prof Siti: Minahasa Raya Merdeka Berpotensi Diikuti Daerah Lain
Prof Siti: Minahasa Raya Merdeka Berpotensi Diikuti Daerah Lain
Senin, 15 Mei 2017 – 16:22 WIB


Siti Zuhro.

JAKARTA - Peneliti senior dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Profesor R Siti Zuhro meminta pemerintah segera merespons isu gerakan Minahasa Raya Merdeka yang muncul di sela aksi pembelaan kepada terdakwa penondaan agama Basuki T Purnama (Ahok).

Menurut Siti, gerakan tersebut berpotensi diikuti daerah lain. Dahulu, kata dia, daerah yang potensial rusuh itu identik dengan Papua dan Aceh. Namun dengan adanya gerakan Minahasa Raya Merdeka, hal serupa bisa muncul dari wilayah lainnya.

"Kalau sekarang Minahasa, nanti akan diikuti daerah lain yang mengatasnamakan lokalitasnya, lalu ingin memisahkan diri atau referendum dan sebagainya," ujar peneliti yang karib disapa Wiwiek, saat berbincang dengan JPNN di Jakarta, Senin (15/5).

Profesor riset ilmu politik ini mengatakan, pemerintah harus bergerap cepat, akurat dan solutif menghadapi situasi ini.

"Gerakan ini jangan sampai diberikan peluang. (Pemerintah) jangan sampai keliru dan lamban melangkah, harus cepat," ujarnya memberi saran.

Wiwiek mengingatkan, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) didirikan atas empat konsensus dasar. Maka, bagi siapa pun yang tidak setuju dengan konsensus tersebut bisa disebut berupaya makar.

"Ini lahannya MPR juga bagaimana merawat NKRI. Eksekutif apalagi. Sebagai pemegang otoritas tertinggi, presiden, seharusnya merespons itu dengan tangkas, karena dia lah yang akan mempertangungjawabkan apakah negara dalam keadaan darurat atau tidak," ujar Wiwiek.
http://www.jpnn.com/news/prof-siti-m...ti-daerah-lain


Kapolri akan Cegah Deklarasi Gerakan Minahasa Merdeka
Senin 15 Mei 2017, 23:40 WIB

Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Palu. (Faiq Hidayat/detikcom)
Palu - Seruan gerakan Minahasa Merdeka ramai dibicarakan di media sosial belakangan ini. Sejumlah media lokal juga memberitakan hal tersebut.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan akan mencegah deklarasi gerakan Minahasa Merdeka. Menurut Tito, deklarasi tersebut mengancam keutuhan NKRI.

"Nggak boleh. Deklarasi nggak boleh. Kita akan lakukan tindakan persuasif dulu kepada saudara-saudara di sana bahwa kita sudah NKRI. Ini kan negara NKRI, harus kita pertahankan," ujar Tito di aula Asrama Haji, Jl WR Supratman, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin (15/5/2017).

Tito mengatakan pihaknya akan melakukan pendekatan persuasif terhadap warga Minahasa. Selain itu, dia menilai deklarasi merdeka warga Minahasa hanya spontanitas.

"Kita lakukan langkah-langkah persuasif kepada saudara-saudara kita untuk mengimbau. Mungkin mereka hanya reaksi spontan saja, emosional. Makanya kita harus sama-sama jaga keutuhan negara kita, konflik tidak boleh terjadi," kata dia.

Menurutnya, para pendiri bangsa sudah mewariskan NKRI kepada generasi penerus. Karena itu, persatuan harus terus dijaga.

"Sehingga saya mengimbau masalah primordialisme kesukuan, keagamaan, kekerasan tidak perlu dipermasalahkan lagi. Karena para pemimpin pendiri bangsa kita dari 1928-1945 sudah menepikan, meminggirkan, perbedaan itu jadi bangsa yang satu, bangsa Indonesia. Bangsa yang terdiri atas berbagai suku dan bangsa," tutup dia.
https://news.detik.com/berita/d-3501...nahasa-merdeka

Quote:


------------------------------

Makanyalah jangan suka teriak makar. Dikit-dikit makar. Dikit-dikit makar. Dikit-dikit makar.
Kalo si makar sudah datang betulan di depan pintu seperti itu, terus sikap tegasnya bagaimana?


emoticon-Takut:
0
2.9K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.4KThread41.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.