E.C (Electrische Centrale)
pada masanya adalah sebuah bangunan penting yang dibangun di Bukit Samak - Kecamatan Manggar, Belitung Timur pada tahun 1909 oleh perusahaan Belanda, NV Billiton Maatschappij.

NV Billiton Maatschappij merupakan perusahaan kerajaan Belanda yang memiliki kuasa menambang timah di wilayah Bangka dan Belitung di masa penjajahan.

Begitu fenomenalnya kisah bangunan E.C itu, hingga tak satupun penduduk Belitung yg tidak mengenal namanya.
Bangunan ini adalah sebuah stasiun pembangkit listrik bertenaga diesel. Pada masanya E.C sempat di klaim sebagai PLTD terbesar di Asia Tenggara dan disampaikan di sekolah sekitar tahun 1950an dalam pelajaran Ilmu Bumi.

Total daya yang dihasilkan oleh E.C kala itu sebesar 11,6 Megawatt dari sembilan mesin diesel. Diantara mesin diesel yang menjadi kekuatan E.C itu ada nama-nama seperti Sulzer buatan Swiss, Stork-Hesselman buatan Belanda, dan MaK buatan Jerman.

Mesin diesel sebagai pembangkit daya, pernah diperbaharui pada tahun 1955 dengan mendatangkan mesin diesel 4 tak, 10 cylinder produksi Stork-Hesselman - Belanda.
Mesin itu mampu menghasilkan tenaga berkekuatan 2400Hp dg daya yg dihasilkan sebesar 1650 KW. Tak tanggung tanggung sebuah telaga turut difungsikan sebagai sumber pendingin untuk mesinnya.