Harus diakui sejak kesuksesan film Laskar Pelangi beberapa tahun lalu secara tidak langsung mendongkrak pamor Pulau Belitung. Bukan hanya batu granit sebesar gajah raksasa di Pantai Tanjung Tinggi namun kejernihan Pantai Tanjung Kelayang Belitung juga mempengaruhi booming film besutan Andrea Hirata kala itu. Kini Belitung sudah mendunia, bahkan tak lama lagi pulau ini akan dikembangkan lagi seperti kawasan Langkawi Malaysia atau Phuket di Thailand.

Keindahan alam belantara dan pesona pantai yang eksotis rasanya tidak sulit untuk menyulap Belitung menjadi destinasi wisata bertaraf internasional yang rapi dengan jumlah pengunjung terbesar. Jika obyek wisata di tempat ini terawat indah sustainable, dengan sendirinya masyarakat Bangka Belitung semakin sejahtera dari sektor pariwisata. Kawasan Phuket dan Langkawi terkenal di dunia karena pengelolaan destinasi yang bagus dan didukung oleh promosi besar-besaran ke luar negeri. Tak heran jika keduanya menjadi viral sebagai obyek wisata pantai kelas dunia.



Dari potensi yang ada tentunya Pantai Tanjung Tinggi, Tanjung Binga, maupun Pantai Tanjung Kelayang Belitung tidak akan kalah jika diadu dengan Phuket atau Langkawi. Bahkan kawasan wisata Belitung akan jauh lebih menarik jika dipromosikan secara internasional. Langkah awal untuk merealisasikannya mungkin dengan menambah panjang landasan bandara di Belitung hingga statusnya bisa naik menjadi bandara internasional.

Berbeda dari suasana pantai pada umumnya, Pantai Tanjung Kelayang Belitung memiliki pemandangan pantai yang dahsyat lengkap dengan pasir putih dan batuan granit besar. Meskipun belum sepopuler Pantai Tanjung Tinggi tidak berarti Pantai Tanjung Kelayang kalah rupawan. Justru banyak wisatawan yang menjadikan pantai ini sebagai tempat wisata favorit saat liburan.


Seperti namanya, Pantai Kelayang mampu membuat siapapun yang melihatnya serasa melayang-layang. Sejauh mata memandang terhampar birunya laut dengan air yang jernih. Begitu juga pasir pantainya nampak halus dan terlihat putih berkilau. Keindahan ini masih disempurnakan dengan batuan granit tersusun mirip kepala burung garuda, disalah satu pulau kecil tak jauh dari Pantai Kelayang.
Sail Wakatobi Belitong

Di Pantai Tanjung Kelayang Belitung pernah diselenggarakan event Sail Wakatobi Belitong tahun 2011 lalu. Aroma event tersebut hingga kini masih terasa. Hal ini bisa kita lihat dari pohon-pohon yang sengaja ditanam di salah satu sudut pantai oleh beberapa menteri serta pejabat-pejabat lainnya, juga dari nama-nama yang tertera di sejumlah pohon tersebut.


Diantara batuan granit di sepanjang Pantai Tanjung Kelayang terdapat batu berwarna hitam pekat dengan tulisan “Sail Wakatobi – Belitong 2011”. Begitu tiba di pantai ini kita akan disambut sebuah tulisan berukuran raksasa berbunyi “Welcome to Belitong”. Tepat dibelakangnya terdapat sebuah jembatan. Jembatan tersebut sengaja dibangun supaya pengunjung lebih leluasa menikmati pesona Pantai kelayang.
Dari jembatan ini pula kita bisa menyaksikan batuan granit yang tersusun menyerupai kepala burung garuda. Jembatan ini terbilang cukup kecil namun menjadi spot favorit untuk memancing sambil menyaksikan ikan-ikan berkeliaran di bawah air laut yang jernih. Di ujung Pantai Tanjung Kelayang kita bisa menyaksikan pemandangan yang tak kalah eksotis. Kita bisa berjalan bertelanjang kaki di atas pasir putih menuju ujung Tanjung. Sesekali kita bisa naik di tumpukan batuan granit untuk berfoto selfie.

Selain batuan granit yang membentuk formasi seperti kepala burung garuda, terdapat juga tumpukan batu-batu granit yang mirip kura-kura raksasa. Selain itu kita bisa menyaksikan gugusan pulau-pulau kecil di tengah lautan luas. Formasi batuan granit di tengah hamparan laut biru adalah spot paling menarik terutama bagi yang menyukai fotografi. Berbagai moment indah dari pagi hingga sore tentunya menjadi object menarik para potografer untuk mendapatkan hasil foto terbaik di Pantai Tanjung Kelayang Belitung.



Senja di Pantai Tanjung Kelayang adalah saat-saat yang dinantikan oleh wisatawan yang berkunjung di pantai ini. Berdiri di hamparan pasir putih sembari menyaksikan gradasi cahaya matahari yang mulai tenggelam adalah saat-saat paling romantis yang sulit didapat di tempat lain. Temaram cahaya yang menyinari air laut membiaskan warna keperakan menambah khidmat suasana pantai di kala senja. Selain menikmati sunset, berfoto, atau memancing, kita bisa melakukan aktivitas yang tak kalah menyenangkan seperti berenang, menyelam, atau olahraga air lainnya.

Photography oleh Barry Kusuma (Travel Photographer & Videographer).
www.alambudaya.com(Travel and Photography, Travel Journey from Barry Kusuma.)
http://instagram.com/barrykusuma (Inspiring Photos through the Lens)
https://www.facebook.com/barrykusumapage/ (Barry Kusuma Facebook Fan page)
https://www.youtube.com/barrykusuma (Barry Kusuma Youtube Channel, Video dari Sabang sampai Merauke.)
www.barrykusuma.com (Gallery Foto, dari Sabang sampai Merauke)
https://plus.google.com/+BarryKusuma/ (Google Plus Social Network).
Follow my Twitter for Free Travel Tips @BarryKusuma