- Beranda
- Berita dan Politik
☆Ahok Effect Bukan (Cuma) Jakarta
...
TS
kodok.nongkrng5
☆Ahok Effect Bukan (Cuma) Jakarta
Quote:
Ahad, 30 April 2017 23:00 WIB Penulis: Sen Tjiauw Gustafsson, WNI yang menetap di Norrtälje, Swedia.
Papan bunga berisi ucapan terima kasih dan apresiasi dari luar negeri datang dari Switzerland . Foto Ist
RIBUAN karangan bunga berisi ucapan terima kasih dan penghargaan kepada kerja pasangan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat masih mengalir sampai kini.
Banyak komentar lucu, haru dan inspiratif terpapar pada bunga papan yang berjejer memenuhi Balai Kota DKI dan jalanan sekitarnya. Karangan-karangan bunga ini tidak hanya dari warga Ibukota, tapi juga warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di luar negeri.
Papan bunga berisi ucapan terima kasih dan apresiasi dari luar negeri datang dari Swedia, Jerman, Amerika Serikat, Switzerland, Toronto-Kanada, Perth-Australia, dan Wina-Austria. Siapa bilang aksi ini hanya pencitraan ala tim sukses Badja. Fenomena ini jelas menunjukkan Ahok-Djarot bukan Cuma milik warga Jakarta.
Simak cerita beberapa WNI di Swedia yang secara spontan mengirimkan tiga bunga papan dari Stockholm dan Göteborg. "Awalnya kami melihat foto-foto karangan bunga yang beredar di Facebook, kata Yeni Petersen. Lalu muncul ajakan untuk urunan memesan karangan bunga, ”Saya dan sejumlah teman langsung setuju membentuk grup chat di FB, ” kata warga Göteborg ini.
Gayung pun bersambut. Maya Iljas, WNI di Stockholm, yang sudah lama menjadi pendukung Badja, melihat gagasan ini brilian. Sekitar 50 orang WNI di Swedia, lalu bergabung dalam grup FB dan mulai mengumpulkan dana bersama.
Hasilnya, satu bunga papan atas nama Teman Badja di Swedia, dipesan dan terpajang di Balai Kota, beberapa hari lalu. Dua pot bunga anggrek dikirimkan ke rumah dinas Gubernur dan Wakil, untuk memberi apresiasi kepada Ahok dan Veronica (isteri Ahok), begitu juga dukungan untuk Happy, istri Djarot.
Berbagai komentar simpati mengalir di grup chat ini. ”Waktu Pak Ahok dan Djarot kalah, gue gak bisa tidur 2 malam.. makan-minum juga malas,”kata Maya Saxin, yang bermukim di Stockholm.
Maya Iljas yang sudah tinggal di Swedia cukup lama adalah kelahiran Betawi. Sejak Badja memimpin, saya ngerasain perubahan dan perkembangan Jakarta, ceritanya.
Sebelum Ahok, untuk urusan birokrasi di kelurahan, kecamatan, dan lainnya, saya selalu suruh supir ngurusin, karena sebel dengan transaksi bawah meja. ”Baru tahun lalu, saya urus sendiri di kepolisian dan kelurahan, alhamdulillah lancar,” tandasnya.
Dari benua Eropa, bunga papan dikirim juga oleh WNI di Wina, Austria. Mereka menyebut diri sebagai Die Badjaers. Teman Ahok di Switzerland menulis: We are proud of you di karangan bunga mereka. Rata-rata karangan bunga ini menyertakan kekhasan warna bendera negara berdomisili mereka. Begitu juga salam yang disampaikan.
Christiana Streiff, WNI yang tinggal di Swiss, berpendapat bahwa Ahok adalah inspirator bagi mereka. ”Sejak Pak Ahok gubernur, kami bisa merasakan hasil pembangunan kota Jakarta tiap kami mudik,” katanya.
Susi Lehman, kolega Christiana, berpendapat Badja adalah cermin perjuangan rakyat dalam demokrasi. Mereka jujur dan melawan korupsi. Dari Swiss, mereka bercerita, WNI di sana, antusias sekali ikut aksi mengirim bunga.
”Kebetulan ada kawan kami yang sedang di Jakarta, dia yang membantu memesankannya,” tambah Susi. Di grup itu, sedikitnya ada 30 WNI yang menyumbang.
Sejumlah WNI di Toronto, Kanada, menulis pesan untuk Ahok dan Djarot; you are the winners in our hearts. Dari Perth, Australia, mereka yang menamakan diri Sahabat Badja menulis We Love You dan tetap semangat.
Di Swedia sendiri, beberapa WNI kecewa karena mereka tidak sempat berpartisipasi mengirim bunga. Lalu muncul ide,” di purna tugas Oktober nanti, kami masih ingin mengirim tanda terima kasih dan good luck kepada Pak Ahok dan Pak Djarot,” ujar Srie Agoes.
Pertanyaan muncul, mengapa WNI di luar negeri ikut sibuk dengan Pilkada Ibukota? Bagi Teman Badja di Swedia, kekalahan Ahok-Djarot dalam Pilkada DKI bukan hanya soal warga Jakarta. Ini tentang Indonesia.
Mereka sepakat bahwa Ahok dan Djarot adalah pemimpin teladan yang bekerja untuk rakyat. ”Lihat Jakarta sekarang, kita bisa menikmati transportasi umum yang bersih, banjir mulai menghilang dan pembangunan taman-taman kota yang tertata,” papar Santi Gustafsson, warga Stockholm.
Karenanya mereka sepakat bahwa kekalahan Ahok-Djarot di Pilkada adalah kekalahan keteladanan. Ahok dan Djarot sudah meletakkan standar yang tinggi bagi calon kepala pemerintahan daerah di mana saja. Mereka berdisiplin tinggi, bekerja penuh efisiensi dan penuh inovasi.
Yeni Andersson mencontohkan pembangunan Simpang Susun Semanggi dengan biaya murah berstandar internasional yang dikerjakan dalam waktu singkat. Karena itu, mereka berharap, Presiden Jokowi tidak menyia-nyiakan kapasitas Ahok yang sudah teruji.
Jadi kalau ada orang yang menuduh aksi bunga ini hanya pencitraan oleh tim sukses Badja, bisa dipastikan banyak masyarakat yang marah. ”Kami urunan uang dengan suka cita dan haru,” kata Srie Agoes, WNI yang puluhan tahun menetap di Stockholm.(OL-3)
http://mediaindonesia.com/news/read/102836/ahok-effect-bukan-cuma-jakarta/2017-04-30
Papan bunga berisi ucapan terima kasih dan apresiasi dari luar negeri datang dari Switzerland . Foto Ist
RIBUAN karangan bunga berisi ucapan terima kasih dan penghargaan kepada kerja pasangan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat masih mengalir sampai kini.
Banyak komentar lucu, haru dan inspiratif terpapar pada bunga papan yang berjejer memenuhi Balai Kota DKI dan jalanan sekitarnya. Karangan-karangan bunga ini tidak hanya dari warga Ibukota, tapi juga warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di luar negeri.
Papan bunga berisi ucapan terima kasih dan apresiasi dari luar negeri datang dari Swedia, Jerman, Amerika Serikat, Switzerland, Toronto-Kanada, Perth-Australia, dan Wina-Austria. Siapa bilang aksi ini hanya pencitraan ala tim sukses Badja. Fenomena ini jelas menunjukkan Ahok-Djarot bukan Cuma milik warga Jakarta.
Simak cerita beberapa WNI di Swedia yang secara spontan mengirimkan tiga bunga papan dari Stockholm dan Göteborg. "Awalnya kami melihat foto-foto karangan bunga yang beredar di Facebook, kata Yeni Petersen. Lalu muncul ajakan untuk urunan memesan karangan bunga, ”Saya dan sejumlah teman langsung setuju membentuk grup chat di FB, ” kata warga Göteborg ini.
Gayung pun bersambut. Maya Iljas, WNI di Stockholm, yang sudah lama menjadi pendukung Badja, melihat gagasan ini brilian. Sekitar 50 orang WNI di Swedia, lalu bergabung dalam grup FB dan mulai mengumpulkan dana bersama.
Hasilnya, satu bunga papan atas nama Teman Badja di Swedia, dipesan dan terpajang di Balai Kota, beberapa hari lalu. Dua pot bunga anggrek dikirimkan ke rumah dinas Gubernur dan Wakil, untuk memberi apresiasi kepada Ahok dan Veronica (isteri Ahok), begitu juga dukungan untuk Happy, istri Djarot.
Berbagai komentar simpati mengalir di grup chat ini. ”Waktu Pak Ahok dan Djarot kalah, gue gak bisa tidur 2 malam.. makan-minum juga malas,”kata Maya Saxin, yang bermukim di Stockholm.
Maya Iljas yang sudah tinggal di Swedia cukup lama adalah kelahiran Betawi. Sejak Badja memimpin, saya ngerasain perubahan dan perkembangan Jakarta, ceritanya.
Sebelum Ahok, untuk urusan birokrasi di kelurahan, kecamatan, dan lainnya, saya selalu suruh supir ngurusin, karena sebel dengan transaksi bawah meja. ”Baru tahun lalu, saya urus sendiri di kepolisian dan kelurahan, alhamdulillah lancar,” tandasnya.
Dari benua Eropa, bunga papan dikirim juga oleh WNI di Wina, Austria. Mereka menyebut diri sebagai Die Badjaers. Teman Ahok di Switzerland menulis: We are proud of you di karangan bunga mereka. Rata-rata karangan bunga ini menyertakan kekhasan warna bendera negara berdomisili mereka. Begitu juga salam yang disampaikan.
Christiana Streiff, WNI yang tinggal di Swiss, berpendapat bahwa Ahok adalah inspirator bagi mereka. ”Sejak Pak Ahok gubernur, kami bisa merasakan hasil pembangunan kota Jakarta tiap kami mudik,” katanya.
Susi Lehman, kolega Christiana, berpendapat Badja adalah cermin perjuangan rakyat dalam demokrasi. Mereka jujur dan melawan korupsi. Dari Swiss, mereka bercerita, WNI di sana, antusias sekali ikut aksi mengirim bunga.
”Kebetulan ada kawan kami yang sedang di Jakarta, dia yang membantu memesankannya,” tambah Susi. Di grup itu, sedikitnya ada 30 WNI yang menyumbang.
Sejumlah WNI di Toronto, Kanada, menulis pesan untuk Ahok dan Djarot; you are the winners in our hearts. Dari Perth, Australia, mereka yang menamakan diri Sahabat Badja menulis We Love You dan tetap semangat.
Di Swedia sendiri, beberapa WNI kecewa karena mereka tidak sempat berpartisipasi mengirim bunga. Lalu muncul ide,” di purna tugas Oktober nanti, kami masih ingin mengirim tanda terima kasih dan good luck kepada Pak Ahok dan Pak Djarot,” ujar Srie Agoes.
Pertanyaan muncul, mengapa WNI di luar negeri ikut sibuk dengan Pilkada Ibukota? Bagi Teman Badja di Swedia, kekalahan Ahok-Djarot dalam Pilkada DKI bukan hanya soal warga Jakarta. Ini tentang Indonesia.
Mereka sepakat bahwa Ahok dan Djarot adalah pemimpin teladan yang bekerja untuk rakyat. ”Lihat Jakarta sekarang, kita bisa menikmati transportasi umum yang bersih, banjir mulai menghilang dan pembangunan taman-taman kota yang tertata,” papar Santi Gustafsson, warga Stockholm.
Karenanya mereka sepakat bahwa kekalahan Ahok-Djarot di Pilkada adalah kekalahan keteladanan. Ahok dan Djarot sudah meletakkan standar yang tinggi bagi calon kepala pemerintahan daerah di mana saja. Mereka berdisiplin tinggi, bekerja penuh efisiensi dan penuh inovasi.
Yeni Andersson mencontohkan pembangunan Simpang Susun Semanggi dengan biaya murah berstandar internasional yang dikerjakan dalam waktu singkat. Karena itu, mereka berharap, Presiden Jokowi tidak menyia-nyiakan kapasitas Ahok yang sudah teruji.
Jadi kalau ada orang yang menuduh aksi bunga ini hanya pencitraan oleh tim sukses Badja, bisa dipastikan banyak masyarakat yang marah. ”Kami urunan uang dengan suka cita dan haru,” kata Srie Agoes, WNI yang puluhan tahun menetap di Stockholm.(OL-3)
http://mediaindonesia.com/news/read/102836/ahok-effect-bukan-cuma-jakarta/2017-04-30
0
1.3K
Kutip
14
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.5KThread•41.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru