Keluarga Siswi di Garut yang Diduga akan Gabung ISIS Orang Kaya di Kampungnya
TS
aghilfath
Keluarga Siswi di Garut yang Diduga akan Gabung ISIS Orang Kaya di Kampungnya
Spoiler for Keluarga Siswi di Garut yang Diduga akan Gabung ISIS Orang Kaya di Kampungnya:
Quote:
Garut - TS (16) siswi salah satu madrasah di Garut, Jawa Barat kini tengah menjadi sorotan. Pasalnya ia bersama 12 keluarganya dikabarkan dideportasi oleh Pemerintah Turki lantaran diduga akan berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok radikal ISIS.
Didampingi oleh salah seorang warga setempat, Detikcom mencoba menyambangi rumah TS yang berada di Kampung Babakan Cikajar Desa Sukarame, Kecamatan Bayongbong, Garut.
rumah megah dua lantai bercat putih itu terpantau sepi. Hanya ada seorang penjaga yang berada di teras rumah. Namun dia enggan berbincang, dan memilih kembali ke dalam rumah.
Seorang warga Kampung Babakan Cikajar, Jajang Kusnada(48) mengatakan bahwa TS dan keluarganya sudah tidak terlihat sejak satu bulan lalu.
"Memang saya sudah enggak pernah lihat lagi, terakhir awal maret lah saya lihat. Memang keluarga itu tertutup dan jarang bergaul," katanya.
Jajang yang merupakan tetangga TS itu juga mengatakan orang tua TS, N merupakan salah seorang pedagang di Pasar Cilimus, Bayongbong. "Orang tuanya dagang di Pasar, buka grosir besar, dia terhitung orang kaya kalau di Kampung sini," ungkap Jajang.
Menurut Jajang, salah seorang keluarga TS lainnya yang dikabarkan dideportasi oleh Pemerintah Turki merupakan seorang ustadz di kampungnya, berinisial B. "Dia itu orang pintet, dia ahli agama di Kampung. Sering dakwah dan mengobati orang sakit, tapi dia juga memiliki banyak hewan anjing di rumahnya," katanya.
Hingga kini, warga sekitar mengaku tidak menyangka bahwa 13 orang tetangganya itu dikabarkan dideportasi Pemerintah Turki dan diduga bergabung dengan kelompok radikal ISIS.
"Enggak nyangka, kita enggak ada yang tahu. Kami baru tahu itu waktu salah seorang warga di sini buka Facebooknya B," pungkas Jajang.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Garut, melalui Kecamatan Bayongbong masih terus mensinkronkan data 13 orang warganya yang diduga akan bergabung dengan ISIS. Pemerintah juga sedang berupaya agar warganya tidak terpengaruh oleh doktrin-doktrin kelompok radikal.
"Data masih disinkronkan, nanti akan kami laporkan," ungkap Camat Bayongbong, Santari kepada detikcom di Kantor Kecamatan Bayongbong, Jalan Raya Bayongbong, Garut.