• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Kenapa Budi dan Ani Selalu Muncul dalam Buku Pelajaran? Yuk Simak Sejarahnya

yukepodotcomAvatar border
TS
yukepodotcom
Kenapa Budi dan Ani Selalu Muncul dalam Buku Pelajaran? Yuk Simak Sejarahnya
WELCOME TO YUKEPO OFFICIAL THREAD
emoticon-Toastemoticon-Toast emoticon-Toast



Kilas balik ke masa-masa kita menjajaki Sekolah Dasar (SD) bertahun-tahun lalu, tentunya masih ingat dong saat kita masih belajar membaca? Ada dua nama yang selalu disebutkan, mereka adalah Budi dan Ani yang legendaris. Kedua nama itu selalu muncul dalam buku-buku pelajaran, terutama pelajaran Bahasa Indonesia. Entah mengapa dua nama itu yang digunakan, sedangkan masih banyak nama-nama yang lain.

Nama Budi dan Ani memang begitu melekat di setiap orang yang pernah “makan bangku sekolah”. Tapi sebenarnya bagaimana sih sejarah nama Budi dan Ani yang bisa-bisanya selalu terpampang dalam buku-buku pelajaran? Tentunya mengundang rasa penasaran tersendiri mengenai asal-usulnya. Berangkat dari situ, kali ini YuKepo mau bahas mengenai sejarah nama Budi dan Ani yang selalu muncul dalam buku pelajaran. Penasaran? Yuk langsung aja kepoin!


Sebenarnya tokoh Budi dan Ani pertama kali muncul dalam buku “Ini Budi” yang terbit pada tahun 1980-an. Buku tersebut merupakan buku pelajaran Bahasa Indonesia yang pertama kali menggunakan cara atau metode Struktur Analitik Sintetik (SAS). Metode tersebut pertama kali dibuat pada tahun 1974 dengan pembentukan tim khusus. A.S. Broto diketahui sebagai ketua tim metode SAS tersebut.

Sejak kemunculan buku “Ini Budi” yang begitu laris di pasaran inilah yang membuat beberapa buku pelajaran juga ikut menggunakan tokoh Budi dan Ani sebagai ceritanya. Kalau kita ingat-ingat lagi, tokoh Budi dan Ani gak hanya muncul di buku pelajaran Bahasa Indonesia saja, mereka bahkan juga muncul di buku pelajaran lainnya seperti Matematika, PPKn, IPS, bahkan buku pelajaran Agama. Gak heran kedua tokoh itu begitu membekas sekali di benak kita.


Ternyata gak banyak yang tau lho mengenai pencipta tokoh Budi dan Ani yang legendaris itu. Beliau adalah Siti Rahmani Rauf yang merupakan seorang guru SD saat menciptakan karakter tersebut. Perempuan yang lahir di Padang, 5 Juni 1919 silam inilah sosok dibalik kesuksesan buku “Ini Budi” yang menjadi cikal bakal ketenaran si Budi dan Ani. Lalu pertanyaan lain muncul, mengapa harus menggunakan nama Budi dan Ani? Apakah nama tersebut menjadi nama yang istilahnya “Indonesia banget”? Beda dengan nama Tony, John, ataupun Angel.


Jawabannya ternyata bukan itu, penggunaan nama Budi dan Ani memiliki alasan yang ilmiah. Nama Budi dan Ani dinilai tidak terlepas dari metode SAS. Metode tersebut menjadi suatu hal yang fundamental dalam hal memadukan unsur dunia anak-anak dengan materi pembelajaran. Hal itu tentu diupayakan agar si anak menjadi lebih cepat belajar dengan memasukkan unsur-unsur kesehariannya.

Selain itu nama Budi dan Ani dianggap mudah dieja bagi anak-anak yang baru mulai membaca. Susunan kata yang mudah justru membuat anak semakin bersemangat dalam belajar. Selain itu, ternyata penggunaan nama Ani dalam buku “Ini Budi” berasal dari nama panggilan Ibu Siti Rahmani Rauf di tempat ia mengajar.


Buku “Ini Budi” yang legendaris ini sempat dijadikan sebagai buku wajib dalam mempelajari Bahasa Indonesia untuk jenjang SD dari tahun 1980-an hingga tahun 2000-an walaupun tentunya sudah beberapa kali melewati proses revisi. Gak kebayang kan betapa terkenalnya tokoh Budi dan Ani dalam buku-buku pelajaran? Namun sekarang tokoh Budi dan Ani sudah menghilang dari buku-buku pelajaran sekarang ini. Mengapa?


Sejak kurikulum 2013, tokoh Budi dan Ani dihapuskan dari dunia pendidikan. Tentunya, sekarang ini digantikan dengan tokoh-tokoh lain yang “Indonesia banget”. Mereka adalah Edo dari Papua, Beni dari Batak, Lani yang keturunan Tionghoa, Siti dengan hijabnya, dan Dayu dari Bali. Beberapa tokoh tersebutlah yang menghiasi tiap-tiap buku pelajaran sekarang ini. Hal itu tentunya bukan tanpa alasan. Rupanya di kurikulum tersebut berupaya menyisipkan sikap toleransi antar suku dan agama. Bagus juga ya tujuannya. Sehingga sedari kecil anak-anak sudah diajarkan mengenai sikap toleransi yang akan digunakan seumur hidupnya.


Nah itulah tadi sejarah mengenai tokoh Budi dan Ani yang sering banget kita temui di buku-buku pelajaran sewaktu kita SD dahulu. Dengan bergantinya tokoh Budi dan Ani dengan tujuan yang lebih baik semoga dapat membentuk karakter anak yang paham akan adanya toleransi di Indonesia. Biar lebih seru, coba deh share artikel ini ke teman-temanmu yang bernama Budi dan Ani.

Sumber: YuKepo

Rate, Comment and Cendol are Appreciated
emoticon-I Love Indonesiaemoticon-I Love Indonesia emoticon-I Love Indonesia
0
8K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.