Merdeka.com - Daerah sekitar Sungai Catatumbo dan Danau Maracaibo telah membuat Venezuela menyabet rekor dunia Guinness World of Records. Daerah itu menjadi tempat paling sering dilanda petir di muka bumi.

Menurut situs Weather, wilayah Catatumbo-Maracaibo dihunjam 3600 petir dalam satu jam. Dan ini berarti terjadi petir setiap detik. Fenomena ini berlangsung hampir sepanjang tahun, selama 300 malam dari 365 hari.

Daerah Catatumbo-Maracaibo telah menjadi rumah bagi petir abadi ini sejak ribuan tahun lalu. Peribahasa petir tidak menyambar dua kali di tempat yang sama tampaknya tidak berlaku di sini.

Gelar ini diperoleh berkat Erick Quiroga, environmentalis yang meneliti fenomena petir abadi ini selama 17 tahun. Pria ini mendaftarkan tempat yang menjadi objek observasinya itu ke Guinness.


Dilaporkan situs Storm Highway, konfigurasi angin dan iklim tropis di Maracaibo menjadikan wilayah ini ideal sebagai tempat terjadinya petir. Sejarah menuliskan fenomena petir abadi ini pada tahun 1597, dalam puisi epos La Dragontea yang ditulis oleh Lope de Vega.


Fenomena petir yang dikenal dunia dengan nama 'petir Catatumbo' ini juga disebut 'mercusuar Maracaibo' oleh penduduk setempat. Sebab petir yang menyambar setiap waktu ini menjadi pemandu bagi para pelaut yang hendak berlabuh saat malam hari.


Penduduk yang tinggal di sana tampaknya sudah biasa dengan petir dahsyat dan kilat yang membelah langit. Mereka tidak punya persiapan khusus untuk menghadapi petir yang bisa membahayakan jiwa itu. Mereka cuma menutup kerai setiap malam untuk mencegah silau karena kilat.


Fenomena ini bahkan tergambar di bendera Zulia, negara bagian yang menaungi Catatumbo dan Maracaibo. Petir abadi ini bahkan tercantum dalam lagu kebangsaan Zulia.

VIVA.co.id - Tahukah Anda wilayah di dunia yang mendapat sambaran petir paling banyak di dunia?

Tempat tersebut adalah di Amerika Selatan, Venezuela. Petir setiap menit menyambar kawasan Danau Maracaibo yang bertemu dengan Sungai Cataumbo.

Dilansir dari Daily Mail, Sabtu 15 Agustus 2015, di danau tersebut setiap menit terjadi 28 kali sambaran petir, dan setiap tahun lokasi itu memiliki 260 hari badai yang memicu munculnya petir. Bahkan, atmosfer yang unik di danau tersebut menghasilkan 1,2 juta sambaran petir setiap tahun dan bisa terlihat dari jarak 400 Km.

Danau Maracaibo masuk musem rekor dunia sebagai tempat dengan sambaran petir terbanyak, setelah mengalahkan Kifuka, sebuah kota di Kongo, Afrika yang hanya memiliki 250 hari badai setiap tahun.

Beberapa teori mencoba menjelaskan fenomena unik di Danau Maracaibo tersebut. Ada teori yang menjelaskan badai yang terus menerus terjadi tersebut karena topografi yang unik.

Cekungan Danau Maracaibo yang dikelilingi pengunungan terjebak angin hangat yang muncul dari Karibia.

Datangnya angin tersebut kemudian menabrak udara dingin di lokasi dan bertumpah di Pegunungan Andes. Para ilmuwan percaya kondisi ini memaksa angin terkondensasi menjadi awan dan selanjutnya menciptakan 28 sambaran petir per menit.

"Banyak titik petir terikat ke dalam fitur medan lereng gunung, garis pantai melengkung atau kombinasi dari keduanya. Dengan adanya penyimpangan pada medan tersebut bisa membantu menghasilkan pola angin, pola pemanasan pendinginan yang akan meningkatkan kemungkinan badai," jelas Daniel Cecil, tim petir dari Global Hydrology and Climate Centre.

Fenomena badai dan petir menyambar setiap menit itu memang diketahui sejak lama terjadi. Keberadaan badai nyaris tiada henti di satu sisi bisa juga menjadi berkah bagi para nelayan setempat. Badai dipakai para nelayan sebagai mercusur alami, sehingga mereka bisa menavigasi malam hari tanpa masalah.

Petir yang kerap datang juga dicatat menolong penyerangan pasukan invasi di masa lalu. Buku sejarah Venezuela mencatat petir di lokasi tersebut pada masa lalu bisa menggagalkan serangan kapal yang dinakhodai Sir Francis Drake dari Inggris. Peristiwa itu terjadi pada 1595.

Kemudian petir juga bisa mengusir tentara Spanyol selama masa Perang Kemerdekaan Venezuela pada 1823. Akibat serangn petir tersebut, tentara Spanyol terpaksa harus menunda untuk mendarat di tanah Venezuela.

Meski petir menyambar tiap menit, fenomena unik itu pernah berhenti menyambar selama beberapa pekan. Terakhir kali petir 'berpuasa' terjadi pada 2010. Saat itu penduduk sekitar khawatir, petir yang 'berpuasa' itu merupakan dampak dari kekeringan ekstrem.

Namun, saat itu, petir hanya 'puasa' selam lima pekan saja. Setelah itu petir kembali menyambar tiap menit di danau tersebut.

Jauh sebelumnya, pada 1906, petir juga sempat tak muncul. Puasa petir itu terjadi usai gempa besar di lepas pantai Kolombia dan Ekuador yang saat itu menyebabkan tsunami.