Untukmu yang sedang menghapus pilu..

Yang mungkin kamu sedang sibuk dengan tugas kuliahmu, pekerjaanmu, ataupun kau sibuk melamuni kenangan yang terasa kian sesak dalam rongga hati, mencoba berpaling namun semua kau pikir sudah tak berarti. Sudahlah ini bukanlah waktunya lagi untuk bergundah gulana, berkeluh dalam resah, karena si dia kini sedang berbahagia dengan hidup barunya..

Untukmu yang jiwanya sedang rapuh namun mencoba tuk tangguh..

Kenapa tak kau coba untuk menatap dunia luar? Kenapa kau tak coba untuk melihat setiap kesempatan? Sedangkan dirinya sudah berani keluar dari zona nyaman, memulai kisah barunya, yang mungkin tak pernah terbesit oleh pikirnya. Percuma kamu tunggu tanda "delivered" itu menjadi "read" karena untuk membaca pesanmu saja dia sudah tidak punya waktu, apalagi untuk membalasmu, lebih baik kamu cepat beranjak sebelum kamu semakin parah tersayat..


Kau pun seharusnya sama, mulai menata hidup, mulai kembali untuk bangkit, karena setelah terpuruk, Tuhan mengharapkanmu untuk berdiri lagi, bukannya berdiam diri di kamar, mendengarkanlagu sendu yang semakin membuat hatimu pilu, membaca puisi sedih yang sejatinya membuatmu semakin merintih.. Hei, kau tak serapuh itu!. Kau bisa keluar sekarang, datanglah ke taman untuk sekedar menghirup udara segar, karena dadamu sudah terlampau lama sesak penuh keresahan, atau datanglah saja ke warung kopi untuk sekedar berbagi cerita agar dadamu terasa lebih longgar setelah sekian lama kau buat sempit karena terhimpit memori, jika kau tak mampu bercerita, kau bisa sekedar pinjamkan telingamu sejenak untuk mendengarkan kisah orang lain yang bisa saja lebih pilu dari kisahmu, agar darinya kamu bisa bersyukur, agar darinya kamu bisa berdiri lagi, dan kamu katakan pada diri bahwa "Aku lebih dari ini!"


Kini kau tau bahwa hidup untuk disyukuri, bukan untuk sekedar dijalani lalu mati dalam rasa perih hati, hidup terlalu singkat jika semua harus tentangnya, bagaimana tentangmu? Kini kau harus mulai untuk menata hati, kini kau harus mulai untuk siap melangkah lagi, kamu catat kembali semua mimpi yang telah terlupakan karena kau terlalu sibuk dengannya, dan kamu siapkan langkah untuk mencapainya, kamu bukanlah seonggok daging dengan hati tanpa arti, hatimu lebih dari untuk disakiti, hatimu pantas untuk mendapatkan yang lebih baik dari ini, jika aku adalah hatimu, aku tak segan meminta kepada Tuhan untuk carikanku tubuh dan jiwa yang baru, karena kamu terlalu lemah untukku, apakah kamu tidak malu?

Aku adalah hatimu, dan aku ingin bicara denganmu, kini kembali pasang senyum di wajahmu, katakan padaku kalau kau siap untuk berbahagia kembali, siap untuk menghapus dirinya dari dalam diriku, siap untuk kembali menjadi diri yang penuh semangat, dan katakan padanya bahwa "aku juga bisa bahagia tanpamu, bahkan lebih!"

"Kini kau tau bahwa hidup untuk disyukuri, bukan untuk sekedar dijalani lalu mati dalam rasa perih hati"