gatra.comAvatar border
TS
gatra.com
Ketua Tim Teknis e-KTP Kembalikan Rp 10 Juta ke KPK


Jakarta, GATRAnews - Husni Fahmi, Ketua Tim Teknis dalam Pengadaan e-KTP di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), mengaku sudah mengembalikan uang sejumlah Rp 10 juta kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Yang dapat saya uang transport dari panitia, waktu itu Rp 200/500 ribu dan saya sudah kembalikan Rp 10 juta ke KPK," kata Husni saat bersaksi untuk terdakwa Irman dalam sidang perkara korupsi e-KTP di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (17/4).Selain mendapat uang transport untuk menghadiri sejumlah rapat, Husni juga mengakui pernah menerima uang sejumlah US$ 10.000 saat akan menghadiri acara Biometric Consortium Conference di Florida, Amerika Serikat (AS)."Saya diundang sebagai keynote speaker di Biometric Consortium Conference di Amerika Serikat di Florida. Dan itu ada dalam KAK [Kerangka Acuan Kerja], saya bacakan, 'Peserta perlu mengusulkan proposal alih teknologi, ini ada di Bab XI Persyaratan Alih Teknologi'," katanya.Sesuai ketentuan di atas, lanjut Husni, peserta lelang e-KTP perlu mengusulkan proposal alih teknologi dalam bentuk kemitraan strategis dan sinergis secara konkrit dalam peta jalan, dalam rangka memfasilitasi kemitraan sinergis dan srategi alih teknologi dan pengembangan bersama atau development maka diperlukan kegiatan-kegiatan."Antara lain, satu berupa work shop, seminar, tutorial teknologi AFIS dan chip secara periode-periode. Dua, pertukaran ilmuwan atau teknologi Indonesia dengan ilmuan atau teknologi tim prinsipal AFIS dan chip. Tiga, penyusunan dan pemaparan makalah ilmiah bersama di konferensi internasional," ujarnya.Husni mengaku mendapat undangan di AS tersebut dari Biometric Consortium Conference yang diselenggarakan oleh Force Communication and Electronic Association angkatan bersenjata AS.Sedangkan untuk biaya akomodasi termasuk biaya hotel, Husni mengaku mendapat US$ 10.000 dan Tri Sampurno selaku Anggota Tim Teknis juga mendapatkan jumlah yang sama saat berada di dalam pesawat ketika akan menuju AS."Saat di pesawat saya diberikan US$ 10 ribu untuk Fahmi [Husni Fahmi] dan Tri US$ 10 ribu. Saat masuk di imigrasi, saya pegang US$ 10.000 karena ini sebagai bekal, bahwa kami ke sana bawa bekal," katanya.Setibanya di AS, Hunsi mengaku sempat bertemu Johannes Marliem. "Saya tanya Johannes Marliem, saya terima US$ 10.00, Tri US$ 10.000, saya tanya uang apa ini? Kata beliau adalah uang sebagai keynote speaker dan pembicara work shop. Pak Tri sebagai narasumber work shop," katanya.

Reporter: Iwan Sutiawan

Sumber : http://www.gatra.com/hukum/257133-ke...10-juta-ke-kpk

---


- Forum Rektor: DPR Jangan Hambat KPK!
0
540
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Gatra.com
Gatra.comKASKUS Official
36.1KThread425Anggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.