Debat pamungkas Pilkada DKI 2017. ©2017 merdeka.com/muhammad 

Merdeka.com - Basuki Tjahaja Purnama kembali aktif menjadi gubernur DKI Jakarta setelah serah terima jabatan dari pelaksana tugas gubernur, Sumarsono. Acara serah terima jabatan itu juga dihadiri wakil gubernur Djarot Saiful yang kembali aktif setelah melaksanakan kegiatan kampanye selama satu bulan.

Di hadapan tamu undangan, Sumarsono menjamin segala kebijakan yang dilakukan selama dia menggantikan peran gubernur dapat dipertanggungjawabkan. "Apa yang saya lakukan saya siap pertanggungjawabkan lahir batin," kata Sumarsono.

Sudah tidak menjabat sebagai pelaksana tugas lagi, Sumarsono mengaku ikhlas meski diakuinya pemikirannya masih terfokus dalam mengawal Pilkada Jakarta.

"Saya ikhlas menyerahkan semuanya. Tetapi ini fisik saya saja yang keluar tetapi pikiran saya (tetap fokus) mengawal Pilkada Jakarta," tukasnya.

Basuki atau dikenal dengan Ahok pun mengaku senang Sumarsono kembali menggantikan posisinya sementara. Pasalnya tidak ada proses adaptasi lagi pada jabatan selanjutnya.

Lebih lanjut, jangka waktu putaran kedua terbilang tidak memakan waktu lama, hanya satu bulan.

"Kami bersyukur dipilih bapak (sebagai Plt gubernur) untuk putaran kedua karena pas putaran pertama lamban mengenal jadi masih sedikit mengenal mengenal tapi sekarang gerakannya lebih cepat dibanding 3,5 bulan lalu," ujar Ahok.

Rupanya kembali aktifnya Ahok membuat pesaingnya di Pilgub DKI was-was. Calon Gubernur nomor urut tiga, Anies Baswedan berharap Ahok tidak menyalahgunakan jabatannya selama masa tenang pilkada DKI Jakarta putaran kedua.

"Yang penting adalah jangan menggunakan otoritas untuk kepentingan kemenangan," kata Anies.

Menurut Anies, seorang kewiranegaraan itu ujiannya saat menjabat dan bukannya sebelum menjabat. Terlebih lagi saat-saat masa tenang kampanye.

"Jadi ujiannya justru saat diberikan kekuasaan apalagi memberikan kekuasaan di masa-masa tenang," ujar Anies.

Dia mengimbau pada Ahok-Djarot menggunakan otoritasnya dengan sebaik mungkin dan bukannya untuk kampanye. "Tunjukan bahwa memang otoritasnya memang dipakai bukan untuk kegiatan kampanye," pungkasnya.

Sumber: https://m.merdeka.com/politik/ahok-a...s-was-was.html