Yang lagi hot neh gan,GT Karang Tengah sudah ditiadakan alias tak ada transaksi lagi di GT Karang Tengah. Namun sekarang transaksinya berpindah di exit/keluaran. Menurut ane hal ini dari awal bukanlah solusi yang tepat. Sudah dapat diprediksikan akan terjadi kemacetan di keluaran Serpong, Karawaci, Bitung dll.

Bahkan menurut testimoni beberapa pengendara hari ini 10 April 2017 butuh sekitar 2jam45menit untuk keluar di Serpong. Yang pasti meski nanti seluruh GT di keluaran Serpong sudah beroperasipun ane rasa kemacetan tak dapat dihindarkan.

Menurut ane solusi yang tepat adalah CASHLESS TAG. Cashless disini bukan berarti gratis lho ya. Tapi menggunakan metode lain agar pengendara tak perlu berhenti melakukan transaksi di tempat. Kenapa E-TOLL tak cukup baik? Karena dengan E-TOLL pendengara masih harus berhenti, membuka jendela, menempelkan kartu, menutup jendela dan baru bisa tancap gas. Dengan E-TOLL maka tiap pengendara membutuhkan sekiranya 10detik atau lebih untuk transaksinya. Belum lagi kalau mesinnya error la, kartunya bermasalah lah, serobotan antrian, duh gregetan ya. Yuk kita intip metode cashless tag itu seperti apa ..



Tag semacam ini dipasangnya di kaca depan mobil (windscreen) agar sensor gerbang dapat membaca account dan credit yang ada dalam tag. Jadi jika E-TOLL membuat pengendara berhenti untuk menempelkan kartu, dgn tag pengendara cukup melambat saja agar sensor membaca kredit dan gerbang terbuka. Simak contoh video nya untuk SMART TAG di Kuala Lumpur ini yuk:


Ga sampai 3 detik! Dengan catatan tag-nya ada kreditnya lho ya....
Klo naik tol tanpa kredit itu layak diberi predikat maho



Ane rasa tag semacam ini adalah solusi terbaik untuk pembayaran tol di Indonesia. Seharusnya pihak pengelola tol di Indonesia sudah memikirkan untuk invest di sistem semacam ini. Sayangnya sampai detik ini tak ada wacana kesana, atau mungkin sudah ada?

Mengharapkan