Di urutan pertama ada anakonda hijau Eunectes murinus, dengan berat mencapai 227 kg dan panjang bisa mencapai 8,8 meter. Memiliki warna tubuh hijau kecokelatan dengan bercak bundar hitam dan garis berwarna oranye di bawahnya. Umunya, anaconda hidup di perairan seperti sungai dan rawa-rawa. Ular ini tersebar di Amerika Selatan.

Berikutnya ada sanca bodo (Python bivittatus), awalnya ular ini masuk dalam Python molurus atau sanca India. Dibedakan karena memiliki corak 'V' berwarna kuning pucat. Berat ular ini bisa mencapai 182 kg dan memiliki panjang hingga 6 meter. Penyebarannya meliputi kawasan Asia Tenggara.

Sanca batik atau sanca kembang (Python reticulatus) merupakan jenis ular yang sedang ramai diperbincangkan karena ular piton ini memangsa Akbar (25) di Mamuju, Sulawesi Barat belum lama ini. Berat ular ini dapat mencapai 158 kg dan panjang hingga 10 meter.

Kemudian ada African Rock Python (Python Sebae) merupakan jenis ular terbesar di Afrika. Habitatnya bisa ditemukan di hutan dan gurun atau biasanya dekat dengan sumber air. Beratnya sekitar 113 kg dengan panjang mencapai 7,5 meter.

Sanca India atau (Python molurus), masih dalam kerabat sanca bodo di Indonesia. Ular ini dapat ditemukan di area tropis di Asia Selatan. Umumnya memiliki warna kulit yang lebih cerah. Beratnya bisa mencapai 91 kg dan panjang 6,4 meter.

Piton Amethystine atau (Morelia amethistina) adalah piton yang memiliki berat 91 kg dan panjang 8 meter. Umumnya ditemukan di Asia dan Australia. Terutama di Indonesia terdapat di Papua. Memiliki kulit khas berkilau warna-warni.

Berlanjut, ada Boa constrictor adalah ular jenis boa yang hidup di hutan hujan Amerika Selatan khususnya di Kepulauan Karibia. Kulitnya memiliki motif yang khas. Berat ular ini bisa mencapai 45 kg dan panjang mencapai 4,3 meter. Berbeda dengan ular-ular lainnya, keistimewaan ular ini adalah memiliki dua paru-paru.

Posisi selanjutnya ada anakonda kuning tua (Eunectes notaeus). Adalah spesies anakonda endemik Amerika Selatan. Dan dapat ditemui di Paraguay, Brasil, Argentina dan Bolivia. Berat dapat mencapai 40 kg dan panjang 4,6 meter.

Nama "deschauenseei" untuk menghormati Rodolphe Meyer de Schauenseeis (1901-1984), kolektor burung dari AS yang menyumbangkan ular ini pada 1924 ke Kebun Binatang Philadelphia, AS. Berat maksimal sekitar 40 kg, panjang maksimal sekitar 4,5 meter.

Ukuran asli ular raksasa ini belum dipastikan secara pasti karena ular-ular raksasa hanya tinggal di hutan hujan tropis yang sangat jauh dari pemukiman penduduk. Panjang maksimal 5 meter, berat maksimal 22,5 kg.