Buktinya ada di kemasan. Dengan membuat semua kotak rokok terlihat sama, mengurangi perasaan positif yang diasosiasikan perokok dengan merek tertentu dan mendorong mereka untuk berhenti, ditunjukkan dari penelitian di Australia.


Penemuannya datang menjelang Inggris dan Irlandia yang akan memperkenalkan aturan kemasan tembakau polos di bulan Mei 2017 mendatang.

Australia merupakan negara pertama yang memperkenalkan peraturan seperti ini pada Desember 2012 yang lalu. Sejak itu, semua rokok dijual dalam kemasan polos warna olive dengan tipografi standar dan gambar peringatan kesehatan.


Tujuan utamanya adalah membuat rokok terlihat kurang menarik sehingga orang tidak tertarik untuk membelinya. Tapi tambahan efeknya adalah jumlah perokok yang meninggalkan kebiasaan ini.

Antara tahun 2010 dan 2013, proporsi dari perokok harian di Australia menurun dari 15.1 ke angka 12.8 persen - suatu rekor penurunan. Jumlah telpon bantuan untuk berhenti juga meningkat sebanyak 78 persen setelah perubahan kebijakan.

Penghianatan Merek
Penurunan ini dalam popularitas merokok dapat dijelaskan sebagian karena adanya kehilangan affinitas merek, kata Hugh Webb pada Australian National University di Canberra.

Orang-orang mendapatkan rasa memiliki dan identitas dari merek itu, dia katakan. Sebagai contoh, kamu mungkin melihat dirimu sebagai "Mac person" atau "PC person" dan merasa terhubung dengan orang-orang yang memilih merek tersebut. "Orang marketing sangat mahir dalam memelihara dan mengembangkan identitas merek ini."


Setelah iklan tembakau dilarang di Australia pada tahun 1992, satu-satunya cara untuk menumbuhkan stereotip merek adalah dengan menggunakan tipografi dan pencitraan pada bungkus rokok yang menarik bagi kelompok tertentu. Tetapi penelitian Webb menunjukkan bahwa sejak kemasan polos diperkenalkan, identitas merek dan stereotip merek positif secara signifikan menurun.


Webb dan rekan-rekannya mengamati 178 perokok segera sebelum dan tujuh bulan setelah perubahan kebijakan dan menemukan bahwa mereka secara signifikan lebih kecil kemungkinannya untuk condong ke suatu merek tertentu setelah perubahan. Mereka juga kecil kemungkinannya untuk menilai tipikal perokok dari merek tersebut sebagai seseorang yang memiliki sifat-sifat positif seperti trendi atau canggih.

Menang-menang
Kehilangan identitas merek ini juga berkorelasi dengan pengurangan aktivitas merokok dan meningkatkan keinginan untuk berhenti.

"Kami biasanya berpikir bahwa penggerak utama mengapa orang merokok adalah ciri-ciri kepribadian individu atau faktor biologis," kata Webb. "Tapi hal ini mengarisbawahi adanya kekuatan simbolis identitas merek dan stereotip merek dalam menjaga perilaku merokok."

Kemasan polos telah sangat sukses sejauh ini, kata Simon Chapman dari University of Sydney. "Ini melucuti kemampuan perusahaan tembakau untuk mengusulkan kepada orang-orang bahwa dengan membeli merek X akan menganugerahkan segala macam kualitas yang menarik untuk mereka."

Selain itu, peringatan bahwa kemasan polos akan meningkatkan rokok palsu dan memicu rantai penyelundupan telah terbukti tidak berdasar, penelitian menunjukkan. "Sejauh ini, belum ada kelemahan apapun," kata Webb.