Teman yang hanya ingin memanfaatkan Anda akan menjadi seseorang yang sangat baik di suatu waktu, dan menjadi sangat dingin di waktu yang lain. Ia akan menjadi teman yang baik ketika ia membutuhkan pertolongan Anda, seperti mendengarkan keluh kesah Anda dan menemani Anda kemanapun.

Ia menghubungi Anda terlebih dahulu dan akan senang hati melakukan apapun untuk Anda. Namun, ternyata itu semua tidak gratis. Karena ternyata di akhir, ia meminjam uang Anda.

Setelah ia mendapatkan uang pinjaman dari Anda, besoknya ia menghindari Anda. Jangankan menghubungi Anda terlebih dahulu, dihubungi lebih dulupun ia akan menanggapi dengan dingin. Lalu tak lama kemudian ia bersikap baik dan manis lagi terhadap Anda, kembali meminta pertolongan Anda, tak lama menghilang. Begitu seterusnya.

Namun, ada batas yang jelas antara meminta pertolongan dan berbuat seenaknya.

Teman yang hanya ingin memanfaatkan Anda pada awalnya mungkin hanya terlihat sebagai teman yang meminta pertolongan, namun lama-kelamaan sikapnya makin seenaknya dengan Anda.

Berhati-hatilah mengenali mana teman yang butuh pertolongan dengan teman yang suka berbuat seenaknya untuk memanfaatkan kebaikan Anda saja.

Di waktu Anda sedang senang seperti merayakan pesta ulang tahun, menerima promosi jabatan dan sebagainya ia kerap hadir di acara-acara tersebut. Namun, batang hidungnya tidak pernah muncul ketika Anda sedang sedih. Percayalah, teman seperti ini adalah teman yang tidak mau repot. Jadi untuk apa repot-repot berteman dengannya?

Teman sejati tentunya akan ikut merasa senang ketika temannya meraih kesuksesan. Entah itu sukses dalam karir, percintaan atau yang lainnya. Teman yang hanya ingin memanfaatkan Anda tidak pernah suka dengan apa yang Anda raih, ia lebih suka melihat Anda berada dalam penderitaan.

Alih-alih senang, ia akan terlihat iri dengan kesuksesan Anda. Bahkan ia akan mengeluarkan kata-kata sinis mengenai kesuksesan Anda. Berhati-hatilah dengan teman yang seperti ini.

Ia akan merasa “panas” ketika Anda membeli sesuatu yang baru. Tak lama kemudian ia akan membeli barang yang sama dengan kualitas jauh di atas barang milik Anda. Teman yang seperti ini selalu menganggap Anda rival bukan teman sejati. Barang-barang, gaya hidup bahkan perhatian orang-orang kepada Anda pun akan ia saingi. Teman yang seperti ini biasanya melakukan apapun untuk dianggap hebat dan menang. Padahal pertemanan bukan arena rodeo.

Jika Anda selalu berada di posisi “memberi” bukan “menerima” dalam hubungan bersama teman Anda. Dapat dipastikan ia hanya ingin memanfaatkan Anda saja. Padahal pertemanan yang tulus seharusnya ada kata “saling” di dalamnya. Ya, saling memberi dan menerima. (rl/jun)