- Beranda
- Berita dan Politik
Polling CNN: Indonesia Belum Terima LGBT di Perfilman
...
TS
kakaknya.ahok
Polling CNN: Indonesia Belum Terima LGBT di Perfilman
Jakarta, CNN Indonesia -- Tak dapat dipungkiri, LGBT adalah bagian dari masyarakat. Bagaimana pun, cinta sesama jenis itu ada. Dan belakangan, itu merebak. Semakin banyak yang terbuka mengakuinya.
Negara-negara seperti Argentina, Brasil, Kanada, Irlandia, Meksiko, Belanda, Inggris, dan beberapa bagian Amerika, bahkan sudah melegalkan pernikahan sesama jenis. Semakin hari, semakin banyak tuntutan untuk mengakui adanya hubungan sesama jenis, termasuk di film.
Film yang kisahnya bisa dari imajinasi maupun cerminan dunia nyata, dituntut memasukkan LGBT ke dalamnya. Film Hollywood sudah memulainya sejak 1970-an. Yang masih teringat jelas seperti Brokeback Mountain dan pemenang Film Terbaik Academy Awards 2017, Moonlight.
Indonesia tidak ‘terbelakang’ soal itu. Sejak 1980-an, sudah ada film dengan karakter LGBT. Ada karakter gay di film Istana Kecantikan tahun 1982, dimainkan Mathias Muchus.
Lihat juga:
Ribut-ribut 4,5 Menit Gay di 'Beauty and the Beast'
Film terbaru dengan konten LGBT yang tengah diperjuangkan para aktivis dunia, adalah Beauty and the Beast. Film adaptasi animasi Disney 1991, yang kini dibuat versi live-actionnya dan dimainkan Emma Watson serta Dan Stevens. Ada karakter gay pertama di sana.
Rusia langsung berniat melarangnya, meski akhirnya tetap diputar dengan batasan usia. Bioskop di Alabama memutuskan tidak memutarnya. Di Malaysia, film itu hendak dipotong 4,5 menit. Namun Disney memilih mencabutnya dengan serta-merta dari pasar Negeri Jiran.
Bagaimana dengan Indonesia?
Lihat juga:
Indonesia Loloskan Konten Gay 'Beauty and the Beast'
Lembaga Sensor Film (LSF) meloloskannya 100 persen, tanpa blur, tanpa pemotongan. LSF menontonnya sampai dua kali, tapi menganggap adegan gay yang ada minor semata. Film itu sudah bisa ditonton mulai hari Jumat (17/3) di bioskop-bioskop di Indonesia.
Namun masyarakat Indonesia sepertinya belum terlalu menerima adanya konten LGBT di perfilman, baik Hollywood maupun Indonesia. Itu terbukti dari survei yang digelar CNNIndonesia.com di media sosial selama lima jam pada Kamis (16/3).
Dari 620 responden yang ikut survei, 64 persen menjawab mereka belum bisa menoleransi adanya LGBT di perfilman. Sementara 36 persen lainnya sudah mulai menerima LGBT. Sayangnya, tidak bisa diketahui jenis kelamin dan latar belakang para responden.
http://m.cnnindonesia.com/hiburan/20170317211217-220-201031/polling-cnn-indonesia-belum-terima-lgbt-di-perfilman/
Negara-negara seperti Argentina, Brasil, Kanada, Irlandia, Meksiko, Belanda, Inggris, dan beberapa bagian Amerika, bahkan sudah melegalkan pernikahan sesama jenis. Semakin hari, semakin banyak tuntutan untuk mengakui adanya hubungan sesama jenis, termasuk di film.
Film yang kisahnya bisa dari imajinasi maupun cerminan dunia nyata, dituntut memasukkan LGBT ke dalamnya. Film Hollywood sudah memulainya sejak 1970-an. Yang masih teringat jelas seperti Brokeback Mountain dan pemenang Film Terbaik Academy Awards 2017, Moonlight.
Indonesia tidak ‘terbelakang’ soal itu. Sejak 1980-an, sudah ada film dengan karakter LGBT. Ada karakter gay di film Istana Kecantikan tahun 1982, dimainkan Mathias Muchus.
Lihat juga:
Ribut-ribut 4,5 Menit Gay di 'Beauty and the Beast'
Film terbaru dengan konten LGBT yang tengah diperjuangkan para aktivis dunia, adalah Beauty and the Beast. Film adaptasi animasi Disney 1991, yang kini dibuat versi live-actionnya dan dimainkan Emma Watson serta Dan Stevens. Ada karakter gay pertama di sana.
Rusia langsung berniat melarangnya, meski akhirnya tetap diputar dengan batasan usia. Bioskop di Alabama memutuskan tidak memutarnya. Di Malaysia, film itu hendak dipotong 4,5 menit. Namun Disney memilih mencabutnya dengan serta-merta dari pasar Negeri Jiran.
Bagaimana dengan Indonesia?
Lihat juga:
Indonesia Loloskan Konten Gay 'Beauty and the Beast'
Lembaga Sensor Film (LSF) meloloskannya 100 persen, tanpa blur, tanpa pemotongan. LSF menontonnya sampai dua kali, tapi menganggap adegan gay yang ada minor semata. Film itu sudah bisa ditonton mulai hari Jumat (17/3) di bioskop-bioskop di Indonesia.
Namun masyarakat Indonesia sepertinya belum terlalu menerima adanya konten LGBT di perfilman, baik Hollywood maupun Indonesia. Itu terbukti dari survei yang digelar CNNIndonesia.com di media sosial selama lima jam pada Kamis (16/3).
Dari 620 responden yang ikut survei, 64 persen menjawab mereka belum bisa menoleransi adanya LGBT di perfilman. Sementara 36 persen lainnya sudah mulai menerima LGBT. Sayangnya, tidak bisa diketahui jenis kelamin dan latar belakang para responden.
http://m.cnnindonesia.com/hiburan/20170317211217-220-201031/polling-cnn-indonesia-belum-terima-lgbt-di-perfilman/
Polling
0 suara
menurut kaskuser, apakah hartoyo reperesentasi pendukung ahok secara keseluruhan?
0
2.8K
17
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
671.9KThread•41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru