zulfaizdiharAvatar border
TS
zulfaizdihar
Riddle Story Episode 3
Wah senengnya riddle story bikinan saya dapet respon positip dari readers disini hihi emoticon-Wow views yang lumayan membuat saya makin bersemangat untuk semakin kreatif mencari ide-ide untuk riddle story selanjutnya. Tentunya dengan tingkat kesulitan yang makin bertambah setiap episode dong emoticon-Salam Kenal
Berhubung otak saya lagi panas ngerjain skripsi, jadi aja saya coba-coba bikin riddle story lagi. Tentu aja levelnya masih piyik alias levelnya bayi wkwk. Jadi kalo gampang jangan seneng dulu yap, barangkali abis ini saya siapin yang super duper susaah, entah episode ke berapa emoticon-Wakaka YUK LANGSUNG SIMAK!



Riddle Story 05: The Twin
Jessica dan Jesslyn adalah sepasang gadis kembar identik. Sejak kecil, mereka terbiasa berbagi. Mulai dari makanan, pakaian dan hobi. Mereka berdua mempunyai wajah yang sangat mirip satu sama lain. Mereka sering bercanda kepada orang-orang dengan menukar nama masing-masing. Misalnya, Jessica mengatakan bahwa ia adalah Jesslyn, begitu pula Jesslyn mengatakan bahwa ia adalah Jessica. Teman-teman terdekat mereka selalu termakan trik tersebut karena wajah mereka berdua sulit dibedakan.
Suatu malam, Jesslyn terkena musibah. Ia tertabrak oleh sebuah mobil yang melaju sangat kencang. Beruntung, nyawanya masih bisa diselamatkan. Tetapi wajahnya menjadi sangat berbeda akibat kecelakaan tersebut. Hidungnya patah dan mata kanannya mengalami kebutaan secara permanen.
Semua orang bersimpati terhadap Jesslyn dan mendoakannya agar cepat sembuh. Tidak terkecuali dengan Jessica yang terlihat sangat sedih saat mengetahui kondisi kembarannya tersebut.
“Aku turut berduka cita atas musibah yang dialami oleh saudara kembarmu,” ucap salah satu teman Jessica dan Jesslyn. “Padahal kalian adalah kembar identik. Sayang sekali wajah Jesslyn yang cantik harus mengalami hal-hal buruk itu. Aku kangen sekali dengan guyonan tebak Jessica-Jesslyn.”
Jessica terdiam lama, lalu dengan raut muka sedih ia menatap temannya. “Terima kasih Eve, aku sangat menghargainya.”
Evelyn lalu berpamitan kepada Jessica. Saat Eve menoleh ke belakang diam-diam, ia heran dengan perubahan air muka Jessica.



Riddle Story 06: Kelas Malam
Namaku Doni, profesiku adalah dosen di sebuah universitas negeri ternama di kota ini. Sejak dulu, aku memang suka mengajar. Bagiku mengajar untuk ilmu pengetahuan adalah sebuah pengabdian sekaligus pengorbanan yang menyenangkan untuk dilakukan.
Karena itulah walaupun jam mengajarku sering ditempatkan pada malam hari, aku tidak pernah mengeluh. Justru banyak mahasiswa yang kuajar mengeluhkan hal itu dan mereka sering izin sakit walaupun aku tahu itu pura-pura karena aku kerap bertemu mereka yang izin sakit di sekitar lokasi kampus sedang bercanda dengan teman-temannya. Ah sudahlah, aku pernah jadi mahasiswa. Jadi aku tidak pernah mengambil pusing soal itu.
Malam itu, seperti biasa aku bersiap-siap untuk berangkat mengajar. Sialnya, jalanan macet dan aku terlambat datang ke kelas tiga puluh menit dari jadwal seharusnya. Padahal aku jarang sekali terlambat, itupun tidak pernah memakan waktu sebanyak itu.
Saat aku masuk ke kelas, suasananya terasa beda. Para mahasiswa-mahasiswi tampak duduk tenang dan tidak gaduh seperti kelas-kelas sebelumnya. Mereka menatap lurus ke arah papan tulis dan bahkan tidak ada satu pun yang mengobrol satu sama lain. Kukira ini adalah hal yang bagus, jadi aku langsung saja masuk kelas tanpa harus repot-repot menenangkan mereka. Aku memulai perkuliahan tanpa beban dan menjelaskan materi baru kepada para mahasiswa dan mahasiswi. Setelah menjelaskan panjang lebar, seperti biasa aku bertanya “Apakah ada yang belum jelas? Masih ada yang ingin ditanyakan?”
Namun murid-muridku tetap diam membisu. Mereka tetap menatap ke arah papan tulis dengan pandangan kosong dan tiba-tiba saja aku merasa atmosfer seperti ini terasa sangat mencekam dan aneh.
Aku berusaha menekan perasaan tidak nyaman yang mulai menguasai diriku. “Oke jika tidak ada yang bertanya, saya izin dulu ke belakang dan tolong tetap tenang” kataku singkat lalu berjalan keluar dari kelas tersebut. Saat aku sampai di depan toilet pria, aku bertemu dengan beberapa mahasiswa yang baru saja kuajar di kelas tadi. Mereka sedikit terkejut melihatku.
Aku juga tidak kalah terkejut. “Bagaimana kalian bisa disini? Saya kan baru saja keluar dari kelas” tanyaku keheranan kepada mereka yang sebenarnya kutujukan pada diriku sendiri dengan rasa takut.
Mereka saling pandang kebingungan. Lalu salah satu mahasiswa itu menjawab “Bapak lupa ya? Bukankah peraturan kelas bapak adalah kita boleh pulang kalau bapak tidak datang juga ke kelas setelah dua puluh menit dari jadwal? Kami semua sudah pulang sejak tadi pak, kebetulan saja kami habis dari toilet”.



Hayoo apa jawabannya gan? Komen yaa emoticon-Wowcantik
Diubah oleh zulfaizdihar 05-08-2017 13:34
0
4.8K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Can You Solve This Game?
Can You Solve This Game?KASKUS Official
2.9KThread2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.