Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jawaraprojectAvatar border
TS
jawaraproject
Perang senyap Ahok-Djarot di putaran dua Pilgub DKI

Ahok bersama djan faridz. ©2017 Merdeka.com/Anisyah Yusepa

Merdeka.com - Masa kampanye putaran dua Pilgub DKI Jakarta sudah dimulai sejak 7 Maret hingga 15 April mendatang. Dalam rentang waktu tersebut bakal ada debat publik dan kampanye melalui media massa dilakukan setiap pasangan.

Masa tenang pada 16-18 April termasuk pemberitahuan kepada pemilih untuk memilih di TPS. Pemungutan dan penghitungan suara pada 19 April. Lalu rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat provinsi pada 29 April-1 Mei. Kemudian penetapan pasangan gubernur dan wakil gubernur 5-6 Mei.

Masing-masing pasangan memiliki strategi sendiri untuk mendekati pemilih. Seperti dilakukan Cagub-Cawagub Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno. 

Keduanya gencar menemui warga hingga sejumlah tokoh politik dengan memboyong awak media dalam setiap kampanyenya. Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso alias Bang Yos tak luput dari sowan pasangan yang diusung partai Gerindra dan PKS ini.

Kampanye berbeda justru dilakukan pasanganBasuki Tjahaja Purnama ( Ahok)- Djarot Saiful Hidayat. Ahok-Djarot memilih melakukan 'perang' senyap dengan belum mengeluarkan agenda kampanye selama putaran kedua Pilgub DKI.

Juru Bicara Tim Pemenangan Basuki- Djarot Saiful Hidayat, Eva Kusuma Sundari mengatakan, Ahok sebenarnya kampanye seperti biasanya. Namun, blusukan dilakukan diam-diam tanpa dipublikasikan.

"Dia (Ahok) blusukan cuma diam, menengok orang sakit, kirim kursi roda, dan seterusnya. Dia enggak mau heboh-heboh karena dilihatnya enggak pentinglah untuk yang saat ini," kata Eva saat dihubungi di Jakarta, Jumat (10/3).

Menurut Eva, blusukannya kali ini berbeda metodenya. Namun, politisi PDIP ini mengungkapkan, tidak ada maksud apa-apa dengan metode kampanye Ahok putaran kedua. 

"Blusukan terus dia, cuma enggak mau ramai-ramai. Ya gayanya aja. Jangan ramai-ramai terus lah," jelasnya.

Eva menjelaskan, cara kampanye diam-diam ini bukan merupakan masukan dari tim pemenangan melainkan ide dari Ahok sendiri. Eva menambahkan, Ahok juga masih sering berdialog dengan relawan.

"Menurutku alamiah ya ada yang ramai-ramai, yang diam-diam. Tapi terus kerjanya sih cuma enggak ramai-ramai. Kemarin ketemu juga relawan-relawan dikumpulin, dialog. Itu aku lihatnya blusukan juga. Terus dia temuin orang yang minta ditemuin, tetapi terbatas," jelas Eva.

Ahok mengatakan, sengaja menyembunyikan agenda kampanye agar tidak terlalu ramai. Sebab kerap kali suasana terlalu ramai sehingga menyebabkan kemacetan.

"Enggak (strategi) juga, kan biar enggak terlalu ramai, juga kan. Kita kalau terlalu ramai susah jalannya, ketemu orang susah," kata Ahok di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (10/3).

Mengenai adanya beberapa agenda temui warga yang tidak dipublikasi, mantan Bupati Belitung Timur ini mengaku hanya sebuah kebetulan. Karena dia ingin mengunjungi anggota keluarganya yang tengah sakit.

"Kayanya dulu juga, media juga ikut kalau tahu. Kita jalan aja, kunjungin aja, kebetulan ada tante sakit," tutupnya.

Sumber: https://m.merdeka.com/politik/perang..._medium=sosmed
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
1.2K
3
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pilkada
PilkadaKASKUS Official
5.3KThread660Anggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.