Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sundarifebrianiAvatar border
TS
sundarifebriani
BlackBerry Rasa Android Buatan Indonesia
Aurora merombak tampilan tipikal yang dianut ‘Blackberry’ selama ini. Karateristik dan sentuhan lama terasa sudah mencair. Smartphone ini sangat merepresentasikan loncatan Blackberry ke segmen menengah yang berbasis Android. Pokoknya Blackberry Aurora terlihat seperti perangkat ‘Android mainstream’ yang banyak beredar saat ini.

Aspek yang agak menarik perhatian adalah logo khas Blackberry di bodi belakangnya yang diukir halus. Selebihnya, sulit membedakannya dengan smartphone Android lain. So, kami merasa punya kewajiban menyuguhkan review Blackberry Aurora, supaya Anda tak hanya melihatnya secara fisik tapi juga mengetahui performanya.


Sumber


Desain BlackBerry Aurora
Bicara soal desain dari Blackberry Aurora, Blackberry masih coba mempertahankan ‘built quality’-nya. Memang perangkat ini diproduksi perusahaan lokal PT BB Merah Putih, tapi kualitasnya masih ‘global’. Meski agak bosan melihat serial ini memiliki kemiripan kuat dengan model Android lain, tapi material ‘semi-rubber’ Aurora terasa mewah saat disentuh jari dan punya cita rasa premium.

Kotak dan bersudut agak membulat. Simpel. Supaya terasa berbeda,, smartphone ini memberikan beberapa elemen kejutan diferensiasi. Salah satunya adalah tombol ‘Convenience Key’ yang memberi kemudahan shortcut ke fitur atau aplikasi tertentu sesuai selera kita.


Sumber

Sayangnya, tak tersedia tombol navigasi fisik di ponsel ini. So, buat akses atau pengoperasiannya, kita harus bergantung ke tombol virtual yang baru muncul saat layar sentuh aktif. Sama seperti smartphone Android umumnya, navigasi menyuguhkan tiga pilihan back, home dan recent.

Seri dengan tiga pilihan warna (Black, Silver dan Gold) ini ternyata punya konstruksi semi unibodi. Tutup casing belakangya bisa dibuka, tapi baterainya tetap terintegrasi alias tak bisa dicopot.

Display
Begitu ponsel saya aktifkan, langsung terpampang layar 5,5 inci pada resolusi HD (720p). Reproduksi warna dan kualitas kecerahan yang ditampilkan terasa nyaman di mata. Komposisi bentang layar keseluruhan panel depan masih terbilang efisien, meski sebenarnya bezelnya kurang tipis. Banyak area sia-sia yang tak terpakai.

Performa layar sentuhnya, di atas rata-rata ponsel lokal. Respon terhadap jari begitu sensitif bahkan sentuhan kecil saja langsung ditangkap layar. Pengalaman menelusuri antarmuka ponsel ini pun sangat menyenangkan. Pergerakan layar ketika bergeser terasa halus dan gesit.

Di dalam ruangan, layar menampilkan kualitas terbaiknya, kejernihan gambar, ketajaman obyek dan keseimbangan warna berada pada level terbaik. Tapi jika Blackberry Aurora ini sudah kita tenteng ke luar ruangan tampilan di layar langsung menghilang, kalah oleh terik matahari. Kecuali jika brightness disetting ke level tertinggi


SUMBER


OS dan Antarmuka BlackBerry Aurora
Inilah seri resmi pertama di Indonesia dari Blackberry yang resmi menggunakan platform Android. Tak mau tanggung-tanggung, BB Merah Putih langsung menyisipkan sistem operasi Android 7.0 Nougat. Alhasil, antarmukanya terasa lebih smooth, praktis dengan pengelolaan yang menurut saya mudah.

Tapi sepertinya sang produsen tak terlalu banyak mengoprek sistem tampilan kosmetiknya. Semua elemen seperti ikon, fontasi maupun layout layar terasa standar saja. Jadi buat yang sudah terbiasa dengan Android, user experience-nya tak akan terlalu jauh berbeda. Pengelolaan antarmuka yang seragam seperti ini malah menguntungkan, jadi kita bisa langsung terbiasa.

Satu hal yang benar-benar memisahkan Blackberry dengan perangkat Android lain adalah fitur keamanan yang ditingkatkan. Dari sistem operasi yang diperkuat hingga teknik eksklusif Blackberry Limited dalam menciptakan Root of Trust (RoT) pad hardware dengan menambahkan kunci keamanan pada prosesor.

Kamera BlackBerry Aurora
Soal kemampuan kamera, Blackberry Aurora bisa menempatkan diri di tengah-tengah. Jadi, kita tak bisa mmenyebut kualitasnya buruk tapi juga tak bisa memuji-muji kameranya luar biasa. Ya, biasa saja sih menurut saya.

Secara kualitas, antarmuka kameranya dibenami fitur bawaan standar. Smartphone ini bisa mengambil fokus dengan cepat dan presisi, tapi dalam kondisi low light atau minim cahaya kualitasnya menurun. Hasil jepretan kamera utama terlihat natural tapi tak terlalu menonjol. Sementara untuk kamera depan, karena minim fitur selfie, foto narsis jadi terasa kurang greget.


Sumber

Untuk kamera selfie, Aurora memiliki sensor dengan kekuatan 8 Megapiksel. Sementara kamera belakangnya dibenami resolusi 13MP lengkap dengan tandem berupa dual LED flash. Oh ya, buat yang gemar mengutak-atik sendiri pengaturan saat memotret tersedia opsi Pro (manual) dimana kita bisa mengatur fokus, ISO, WB & Shutter Speed secara auto/manual.

Fitur kamera lainnya juga tak kalah menarik, seperti Clone untuk menduplikat satu objek pada frame dan background foto, hingga fitur Time Lapse sebagai elemen tambahan di area ini. Sayang tak ada opsi resolusi kamera, jadi harus puas dengan ukuran standar yang disediakan. Blackberry Aurora mempunyai kemampuan rekam video 1080p.

Fitur BlackBerry Aurora
Untuk multimedia, tak banyak yang perlu diulas. Hanya disediakan fasilitas pemutar musik standar dengan output audio yang kurang nendang. Selain itu terdapat pemutar video dengan interface simpel tapi mendukung banyak format dan bisa menampilkan subtitle.

Tak ada sensor sidik jari di ponsel ini. Tapi soal fitur security lainnya, Blackberry ini mungkin paling handal di kelasnya. Meski dalam platform Android, Blakcberry Aurora sudah dijejali software khusus DTEK.

Fitur keamanan DTEK milik Blackberry App ini memiliki banyak fungsi. Mulai dari memonitor OS dan aplikasi dalam smartphone jika terjadi resiko kemanan. Lantas ada informasi tentang status keamanan smartphone kita dengan simple dan cepat. Juga notifikasi jika ada orang lain tanpa sepengetahuan kita mengambil foto dan video, hidupkan microphone, kirim pesan hingga mengakses kontak dan lokasi kita.

Fitur andalan lain adalah BlackBerry Software yang terdiri dari bermacam komponen. Tengok, BBM Integrity yang otomatis ada dan sudah terintegrasi dengan Android. Lantas tertanam juga BlackBerry Hub+ Services (sinkronisasi semua akun Email, BBM, Sosmed, SMS, Telepon Dan Event Calendar dalam sebuah aplikasi).

Belum lagi dukungan BlackBerry Launcher yang mampu menjadikan ponsel ini hadir dengan tampilan khas ala Blackberry. Buat yang ingin memindahkan data dengan cepat bisa memakai BlackBerry Content Tranfser dimana kita bisa melakukan proses transfer data cepat dari smartphone lama.

Value for Money
Aurora dilepas ke pasar dengan harga IDR3,499 juta. Dalam tradisinya, BlackBerry sangat jarang mengeluarkan produk dengan harga di kelas menengah. Tapi nampaknya BB Merah Putih yakin, ini segmen pasar yang tepat untuk Aurora. Untuk kelas menengah, kisaran harga segitu mungkin boleh disebut menyentuh batas atasnya. Kesannya memang harganya rada ketinggian untuk spesifikasi yang dimilikinya.

Dilihat dari aspek spesifikasi mungkin benar harganya rada ketinggian. Soalnya banyak smartphone Android sekelas yang punya spesifikasi mirip, tapi harganya ada di bawah itu. Tapi lihat pula kinerjanya yang oke. Belum lagi soal kualitas produk, mulai dari tampilan dan pengerjaannya, yang juga bagus. Ditambah, Aurora punya fitur yang tak dipunyai smartphone pesaing, fitur khas BlackBerry. And last but not least….it is BlackBerry, brand yang identik dengan kaum profesional.

So, percayalah, Anda tak bakalan menyesal mengeluarkan uang sebesar itu, untuk memiliki dan memamerkan BlackBerry Aurora.
SUMBER
0
3.3K
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.