JAKARTA - Mahalnya cabai rawit merah di tingkat konsumen belakangan ini telah terkuak penyebabnya. Betapa tidak, ada oknum pengepul memonopoli harga di pasaran. Setidaknya sudah tiga tersangka asal Jawa Tengah dibekuk oleh jajaran penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri.
Para pengepul ini diketahui menawarkan harga cabe yang fantastis Rp180 ribu ke beberapa perusahaan dan mengurangi pasokan ke Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur.
Kabag Penum Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul memastikan pihaknya juga bakal menyasar oknum perusahaan yang diduga turut terlibat kasus tersebut.
"Kami akan dalami," kata Martinus di kompleks Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (7/3/2017).
Menurut Martinus, pengepul dan oknum perusahaan diduga melakukan kesepakatan penetapan harga cabai. Oleh karena itu, sambung dia, penyidik juga masih mendalami peran dari oknum perusahaan.
"Yang terjadi antara pengepul atau supplier ini dan perusahaan yang melakukan kesepatakan," ucap Martinus.
Sebelumnya, Kasubdit Industri dan Perdagangan (Indag) Dirtipideksus Bareskrim Polri, Kombes Hengki Hariyadi mengatakan pihaknya telah mengamankan dua orang tersangka atas kasus ini. Dua tersangka yang diketahui berinisial SJN dan SNO berperan sebagai pengepul cabai dari petani.
Menurut Hengki, seharusnya para pengepul ini menjual cabainya ke sejumlah pasar induk. Namun, mereka malah mengalihkannya langsung ke perusahaan.
"Berdasar penyidikan 50 ton harus ke Pasar Induk, 80 persen berkurang, lari ke beberapa perusahaan," kata Hengki saat jumpa pers di Bareskrim Polri, gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat 3 Maret 2017.
Bahkan pihaknya mendeteksi ada sekira enam perusahaan yang diduga terlibat kasus monopoli harga cabe ini. "Sementara ada sekitar enam perusahaan. Belum bisa kami sampaikan dulu," katanya.
Perusahaan tersebut kata dia biasanya mengimpor cabe dari luar. Cuma saat ini diketahui kualitas cabe impor tersebut kurang baik.
[Baca Juga: Bareskrim Polri Kembali Tangkap Satu Pengepul Cabai Rawit Merah]
"Yang biasanya mereka (perusahaan) impor, mereka tidak puas yang impor ini ada baunya. Sehingga mereka mengambil cabe yang ada di petani Indonesia. Ibarat vacum cleaner ini larinya ke sini (perusahaan) semua. (sym)
http://news.okezone.com/read/2017/03...li-harga-cabai
cabe lokal dibeli mahal , ntar dikemas biar jadi cabe import, trus dijual kepasar