Pasoa dan Sang Pemberani - The making of Pasoa the Creature it self

Beranda

...

Animasi
Pasoa dan Sang Pemberani - The making of Pasoa the Creature it self

bayu.iindra

06-03-2017 12:13

Pasoa dan Sang Pemberani - The making of Pasoa the Creature it self

Halo gan n sist ... balik lagi sama ane niih, tapi kali ini ane akan lebih ngobrolin sisi teknik dari pembuatan Pasoa dari yang sulit sampe berkesan untuk ane. Gak lupa juga ane akan ceritain gimana cara mengoperasikan character yang ada di pasoa. Dari sisi pembuatan Pre Production, Production, hingga Post Productionnya juga.

Pasoa character memang berbeda dengan character lain yang ada dalam film Pasoa itu sendiri. Character mahluk mistis yang berupa gabungan beberapa binatang asli indonesia ini yang membuat character Pasoa menjadi kuat dalam film nya. Dia bertubuh paling besar, berkaki besar namun tetap bisa berdiri tegak untuk menjaga kekayaan alam Indonesia, terlihat gagah dan kuat.

Begitu design selesai, materi dari storyboard dan script di jadikan Animatic yang nantinya akan di jadikan guidance untuk animator-animator yang akan mengerjakan setiap scene scene yang ada di film nya. Yang bikin ane terkesan, dengan menggunakan animatic durasi setiap scene nya bisa menjadi lebih pasti. Bahkan beberapa juga sudah menggunakan voice over yang sudah pasti akan sangat membantu ketika lipsync.

Untuk skeleton rig dan setup nya agak berbeda nih gan proses pembuatannya, karena character Pasoa harus bisa beridiri seperti binatang dan berdiri tegap seperti manusia bisa begitu juga dengan setup ketika berjalan atau berlari harus juga bisa pada kondisi kaki empat seperti binatang atau berdiri kaki dua seperti manusia.

Perbedaan lain yang jelas terlihat pada Pasoa itu berbuntut gan n sist, pasti harus ada tambahan skeleton rig dan setup nya lebih dari character rig dan setup untuk Amet Mude. Untuk menganimate gerakan ekor nya mereka juga tidak menggunakan dynamic supaya gerakan randomnya otomatis, tetapi tetap di setup supaya animate nya manual, sehingga beberapa joint skeletonnya dari belakang ekor ke depan cukup di parent saja. Menurut ane ini bagian tersulit namun sangat menantang lho.

Hal lain yang menurut ane sulit proses pembuatannya seperti facial expression di Pasoa yang mana menggunakan controller untuk memudahkan animator pada waktu meng-animate dalam setiap scene nya. Karena banyaknya varian tools yang dipakai untuk meng connect antara Maya attribute facial expression dengan controller nya, mulai dari connection editor, set driven key, ataupun phyton scripting. Tetapi in the end semua akan di buat prosedural dengan menggunakan phyton script, sehingga setiap character yang ada di film yang jumlah nya cukup banyak itu bisa selesai hanya dalam waktu 4 hari saja, begitu cerita pak Daniel (technical advisor RUS Animation Studio) dan pak Agam (lead RUS Animation Studio) ketika menjelaskan bagaimana semua character bisa begitu cepat setupnya.

Spoiler for VIDEO:

Hal menarik dari sisi teknik lainnya adalah proses rendering, dimana tetap menggunakan multi element dan multi passesngga lain untuk mempermudah ketika compositing pada waktu color correction nya gan n sist, seperti rendering Amet Mude Beauty pass dan Ambient Occlusion pasti wajib.

Setelah final baru masuk ke step color grading di Davinci di sini warna kualitas nya di perkuat lagi, bisa secara bersamaan ataupun terpisah. Seru banget lho gan n sist ane bisa ikutan ngeliat sampe proses ini. Nah disini nih gunanya juga render element dan render passes, semua bisa menjadi flexible dan lebih cepat proses nya karena semua image tidak dalam keadaan ter flatten, tapi masih terpisah pisah, sehingga tidak akan khawatir harus meng-color correction bagian tertentu dari mage nya gan n sist.

Setelah semua final baru di render menjadi film untuk dimasukan audio dan music scoring nya, setelah itu baru film bisa di release gan n sist.

MAJU TERUS ANIMASI INDONESIA
emoticon-I Love Indonesia