Merdeka.com- Seorang penasehat keselamatan bernama Murali Krishnan, menyebut bahwa berjalan sambil bermain smartphone adalah hal yang cukup berbahanya. Namun hal ini tak disadari dan tetap dilakukan oleh semua orang.

Hal ini cukup berbahaya karena berjalan dan bermain smartphone adalah dua hal yang membutuhkan upaya kognitif yang tinggi. Sederhananya, dua hal ini membutuhkan fokus yang tinggi. Kebanyakan orang menganggap berjalan bukanlah hal yang harus dilakukan dengan fokus, padahal tubuh kita sangat awas ketika kita berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Sangat berbeda jika kita berjalan kaki sambil mengunyah permen karet, di mana proses mengunyah tak butuh upaya kognitif tinggi.

Oleh karena itu, jika Anda melakukannya, Anda akan mengalami "kebutaan karena kurangnya perhatian". Hal ini membuat Anda tak sadar ada lubang di jalan, atau bahkan ada mobil berjalan ke arah Anda. Lain kali, kalau jalan lihat ke depan ya!

Merdeka.com - Jika Anda merasa bahwa basah punya koneksi dengan dingin, Anda sama sekali tak salah. Hal ini juga ternyata berlaku sebaliknya, karena panas bisa lepas lebih cepat melalui benda cair.

Jadi jika Anda tak kuat dingin, jangan malah mandi meskipun itu air hangat. Selain itu, jika Anda tak suka dingin, Anda harus lebih banyak berinvestasi ke pakaian wool ketimbang katun, karena wool bisa menguapkan kelembapan tubuh Anda.

Merdeka.com - Dalam bertahan hidup, seseorang secara general harus mengikuti "Aturan 3" atau lebih dikenal dengan Rule of 3. Jadi seseorang secara general dapat bertahan hanya 3 menit untuk tidak bernapas, 3 jam tanpa pelindung di cuaca ekstrem, 3 hari tanpa air, dan 3 minggu tanpa makanan.

Merdeka.com - Jika Anda mengalami kecelakaan berupa kebakaran kompor di rumah, jangan pernah disiram, terlebih lagi yang terbakar adalah minyak goreng. Molekul air yang Anda siram akan dengan mudah tenggelam ke bagian bawah panci atau penggorengan, sehingga akan cepat menguap dan api malah makin besar.

Hal ini bisa Anda cegah dengan menutupnya dengan benda yang lebih besar. Hal ini dilakukan agar Anda memutus pasokan oksigen yang membuat api makin besar.

Merdeka.com- Sudah ribuan kali terjadi, di mana sebuah kecelakaan yang terjadi di tempat umum selalu berakhir dengan pertontonan massal tanpa bantuan berarti secara cepat. Menurut para ilmuwan, hal ini adalah sebuah fenomena psikologi bernama 'bystander effect' atau efek pengamat.

Jadi jika Anda kebetulan mendapati orang lain kecelakaan, tolonglah. Karena secara psikologis akan merasa bahwa orang lain akan menolongnya, dan berakhir saling mengamati saja.

Jika Anda yang terluka di depan umum, Anda bisa pilih satu orang untuk menolong secara tegas. Orang tersebut pasti langsung menolong Anda.

Merdeka.com- Ketimbang membawa berbagai senjata tajam yang bisa membahayakan diri sendiri, ternyata senter dengan nyala yang sangat terang bisa mengusir penjahat dengan baik. Hal ini adalah hal yang cukup sederhana, tapi ampuh.

Hanya dengan menyorotkan cahaya senter ke mata, terlebih lagi saat malam, tentu sang penjahat akan terkaget dan tak mampu memproses informasi. Pupil mata yang terbuka lebar di malam hari, tentu akan membuat mata terlalu banyak dihujam cahaya terlebih lagi cahaya senter bisa mencapai 300+ lumen. Anda sangat bisa lari atau mencari bantuan dengan melakukan ini.