yonbayuAvatar border
TS
yonbayu
ISYARAT KEMENANGAN ANIES-SANDI DI BULAN RAJAB
Pergulatan menuju DKI 1 memasuki putaran kedua. Pasangan calon telah mempersiapkan diri tampil sebaik mungkin. Mengapa pasangan Anies Rasyid Baswedan – Sandiaga Salahuddin Uno diprediksi akan menang dalam pilkada yang digelar di Bulan Rajab tersebut?
Seperti dalam tradisi pilkada sebelumnya, pergulatan ini juga melibatkan banyak praktisi supranatural di seluruh negeri. Mereka mengerahkan segenap kemampuan mistiknya untuk memenangkan jagonya.
Bahkan pada putaran pertama kemarin beredar kabar di tempat pemungutan suara (TPS) salah satu tim sukses calon gubernur ada kejadian supramistik yang menghebohkan. Saat pencoblosan, datang buto ijo dari Gunung Lawu. Tugasnya untuk mengarahkan pikiran pemilih sehingga yang dilihat pada gambar hanya salah satu pasangan calon. Hasilnya luar biasa. Meski di situ ada saksi dan juga tim sukses calon lain, seluruh suara bulat memilih salah satu pasangan.
“Pokoknya 100 persen,” ujar warga setempat.
Tetapi tidak ada sesuatu yang gratis. Ketika pulang, buto ijo itu minta sangu. “Buto ijo itu minta bekal untuk pulang,” ujar dia lagi.
Entah karena kebetulan, tidak lama setelah itu, Jakarta dilanda banjir besar yang merenggut nyawa. Beberapa warga yang mengetahui kejadian di TPS itu spontan menghubungkan dengan kehadiran buto ijo yang minta sangu.
“Keterlaluan sekali. Untuk meraih suara, digunakan berbagai cara, termasuk dengan mengorbankan warganya,” kecam salah satu warga yang mengetahui hal itu.
Ketika dilakukan penelusuran, diketahui memang ada jejak buto ijo yang sempat datang ke wilayah itu. Bau menyengat tubuhnya sampai sekarang masih bisa terlacak.
Meminta bantuan makluk tak kasat mata untuk mempengaruhi pikiran pemilih, sebenarnya sudah lumrah. Itu sebabnya, menurut Budi, praktisi supranatural, situasi yang rawan dipandang dari sisi gaib adalah H-2. Pada hari itu hingga malam menjelang pencoblosan, alam gaib benar-benar membara. Semua itu karena terjadi pertarungan keras unsur-unsur gaib. Ada yang bernuansa gaib putih dan gaib hitam. Benturan yang terjadi menimbulkan resonansi yang dapat dirasakan di alam kasat mata.
“Apabila Anda tidak tidur di malam hari dan berada di luar rumah, Anda bisa saja diserang pusing mendadak. Bahkan terkadang disertai mual-mual,” ujarnya kepada penulis.
Bagaimana sebenarnya benturan itu terjadi terkait dengan pilkada nanti?
“Pada malam menjelang pencoblosan, ada 2 macam laku ritual yang terjadi. Pertama yang bersifat keagamaan, seperti sholat tahajud atau pembacaan doa yang dilakukan paslon bersama keluarga dan para pendukungnya. Biasanya dilakukan di rumah atau masjid. Sedangkan yang kedua adalah laku ritual yang bersifat jahiliyah, seperti meminta bantuan kepada bangsa jin atau lelembut. Dilakukan di tempat-tempat keramat, seperti kuburan, tepi laut atau sungai. Biasanya seorang dukun memimpin pembacaan mantera lengkap dengan ubo rampenya,” papar Budi lebih jauh.
Menurutnya, laku ritual yang bersifat keagamaan bertujuan memohon doa kepada Sang Pencipta agar hajatnya terkabul. Jadi memohon izin dan ridho Allah subhanahu wata’ala. Sedangkan laku ritual yang meminta bantuan bangsa jin biasanya untuk memengaruhi pikiran para pemilih agar memilih calon tertentu, sekaligus menjatuhkan paslon saingannya. Oleh karenanya sangat dianjurkan agar para pemilih yang akan mencoblos membekali dirinya dengan membaca doa, seperti ayat Qursi, taawudz dan doa-doa lainnya. Intinya memohon perlindungan kepada Allah subhanahu wata’ala. Hal itu dimaksudkan agar pengaruh jin jahat yang hendak mengacaukan pikiran para pemilih dapat segera diatasi.
Dua bentuk laku ritual yang berbeda tersebut akan berakibat terjadinya benturan kekuatan gaib yang baik dan jahat, atau hitam dan putih. Apalagi kedua laku tersebut dilakukan secara bersamaan dan merata. Tentu saja benturan di alam gaib ini hanya dapat dirasakan mereka yang memiliki ilmu-ilmu gaib. Sedangkan dampak benturan ini di alam nyata adalah menjadikan emosi massa meningkat tajam dan suasana cenderung panas.
“Saya ini bukan mengada-ngada mengenai situasi alam gaib. Sebab saya punya pengalaman dalam urusan pilpres dan pilkada sebelumnya,” kilahnya sambil tersenyum.
Dia kemudian menceritakan seputar pilpres beberapa tahun lalu. Seorang temannya yang mengaku mendapat order dari anggota tim sukses salah satu paslon. Kemudian mereka membentuk semacam tim supranatural. Dia diikutsertakan dalam tim tersebut.
Selanjutnya dikatakan, selama hampir seminggu, tim supranatural ini menyusuri pesisir Pantai Selatan mulai dari Banyuwangi hingga Pelabuhan Ratu. Tujuannya untuk meminta restu Kanjeng Ratu Laut Kidul, sekaligus memuluskan jalan menuju kursi RI 1 dan RI 2. Tim supranatural tersebut tiba di tepi pantai Pelabuhan Ratu pada 2 hari jelang pemilu.
Di lokasi tertentu di sekitar pantai Pelabuhan Ratu, tim supranatural bertemu dengan sebuah tim yang secara khusus menyiapkan tumpeng. Jumlahnya tidak tanggung-tanggung, sekitar 99 tumpeng. Sekitar pukul 22.00 malam, puluhan tumpeng tersebut diletakkan pada beberapa perahu kecil yang telah disiapkan. Orang-orang yang berada di perahu kemudian mendayung perahu tersebut ke arah samudera, tetapi hanya sekitar 300-500 meter dari tepi pantai.
Bersamaan dengan dilarungnya puluhan tumpeng, pimpinan tim supranatural melakukan ritual di tepi pantai, sekitar 5 meter dari batas air laut. Pimpinan tim supranatural didampingi sekitar 6 - 8 orang dari lingkaran penting partai tersebut. Mereka berdiri berjajar menghadap arah samudera. Setelah itu pimpinan tim supranatural melakukan pemotongan ayam cemani sambil diiringi pembacaan doa-doa. Sedangkan orang-orang yang bersamanya hanya mengaminkan saja.
“Saya hanya memback-up ritual tersebut dari arah belakang mereka. Prosesi akhir dari ritual ini memang menjadi tugas pimpinan tim,” kenang Budi.
Anehnya, usai mereka melakukan ritual dan kembali ke mobil masing-masing, puluhan tumpeng yang telah dicerburkan ke dalam lautan, ternyata terseret ombak menuju pantai. Tumpeng yang direncanakan untuk persembahan Kanjeng Ratu Laut Kidul tercecer di tepi pantai.
“Tetapi yang mengejutkan kami adalah ayam cemani yang sudah disembelih dan dibuang ke laut, ternyata bangkainya ditemukan di tepi pantai dan tidak hanyut ke samudera,” katanya mengenang peristiwa tersebut.
Dia menjelaskan bahwa dalam perjalanan pulang, pimpinan tim supranatural mengatakan bahwa Kanjeng Ratu Kidul menolak persembahan yang telah dilakukannya. Tetapi dia dibisiki agar jangan membocorkan hal ini.
Dalam perjalanan pulang tersebut, cuaca pun mendadak sangat buruk. Hujan dan petir bersahutan di langit. Seolah-olah hendak menghantam puluhan mobil yang beriring-iringan menuju Jakarta. Bahkan ada diantara kendaraan ada yang mengalami pecah ban.
“Ini isyarat buruk. Pada kenyataannya paslon yang kami ritualkan memang gagal,” kenangnya sambil tersenyum.
Peristiwa beberapa tahun lalu membuatnya tidak tertarik lagi mengikuti segala bentuk ritual untuk mendukung salah satu paslon pada pilpres maupun pilkada. Meskipun beberapa kali ada yang mengajaknya, selalu saja ditampiknya.

Bulan Rajab
Ketika Misteri bertanya seputar pilkada DKI putaran kedua, Budi terlihat antusias. Beberapa kali Budi tampak melakukan ritual sederhana untuk menerawang siapa yang akan diberi amanah untuk memimpin Jakarta 5 tahun mendatang. Awalnya dia terlihat sedikit mengalami kesulitan.
“Jakarta sudah penuh dengan kekuatan gaib yang hendak mengacaukan pikiran warga,” ujarnya.
Namun, lanjut Budi, salah satu pasangan calon akan diuntungkan karena pemilihan putaran kedua dilaksanakan pada Bulan Rajab. “Pemenangnya tokoh yang membela Islam. Sejarah membuktikan, banyak kemenangan yang diraih umat Islam saat Bulan Rajab,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui bersama, pilkada DKI putaran kedua rencananya akan diadakan pada Rabu 19 April 2017 Masehi atau bertepatan dengan 22 Rajab 1438 Hijriah (Kalender Rukyat Global) atau 21 Rajab 1438 H (Imkan Rukyat Indonesia).
Rajab terdiri dari tiga huruf akronim yaitu : Ra' dari kalimah rahmatullah (rahmat Allah), Jim dari kalimah jinayatul-'abd (kesalahan hamba Allah), dan Ba' dari kalimah birrullah (kebajikan Allah). Bulan Rajab disebut juga dengan nama Al-Summun artinya tuli. Tuli disini bermakna tidak dapat mendengar bunyi senjata karena peperangan diharamkan sepanjang bulan Rajab. Hal ini sejalan dengan Firman Allah subhanahu wata’ala dalam QS. At-Taubah (9), ayat 36: “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa.”
Sejak hari dibentuknya sistem tata surya seperti bentuk yang kita lihat sekarang ini, terbentuk pula hitungan tahun dan bulan. Hitungan satu tahun adalah perputaran lengkap dari rotasi bumi mengelilingi matahari; dan dalam hitungan satu bulan adalah pergerakan penuh dari rotasi bulan mengelilingi bumi, yang terjadi sebanyak dua belas kali dalam setahun.
Kemudian Al Qur’an menambahkan bahwa terdapat empat bulan di antara dua belas bulan itu yang haram (disucikan), dimana menurut hukum agama diharamkan, pada bulan-bulan yang empat itu, untuk bertempur dan berperang. Yang dapat dipahami dari beberapa literatur Islam bahwa larangan berperang selama empat bulan ini adalah merupakan perintah yang bukan hanya dalam agama (kepercayaan) Nabi Ibrahim alaihissalam, tetapi juga dalam agama yang diturunkan Tuhan kepada kaum Yahudi dan Nasrani, sebagaimana juga diturunkan kepada agama-agama langit yang lain. Sehingga apabila ada serangan dari kaum kafir kepada kaum muslimin, maka sudah semestinya bagi muslimin yang monoteistik untuk bersatu dalam satu barisan yang kokoh melawan musuh Islam.
Bulan Haram pada ayat di atas ialah bulan yang dihormati dan dimuliakan oleh Al Qur’an, mayoritas ahli tafsir mengemukakan bahwa ada empat bulan haram (mulia) yaitu Dzul Qa'dah, Dzul Hijjah, Muharram, dan Rajab. Setiap bulan ataupun hari-hari tertentu yang dimuliakan pasti memunyai makna sejarah dan nilai filosofis yang sangat berarti bagi kaum muslimin, demikian halnya dengan Rajab. Hal ini memberikan keistimewaan tersendiri bagi bulan Rajab.
Meskipun tidak ada ibadah khusus yang disyariatkan pada bulan Rajab, namun bulan ini dipandang istimewa oleh sebagian besar kaum muslimin karena adanya peristiwa Isra’ dan Mi’raj. Peristiwa bersejarah itu menjadi istimewa karena sejak saat itulah kaum muslimin diwajibkan melaksanakan sholat lima waktu. Ibadah sholat ini menjadi pilar utama agama Islam dan menjadi indikator amal kebaikan seseorang di mata Allah. Kedatangan bulan Rajab juga sering dipandang sebagai semakin dekatnya Ramadhan. Karenanya, kaum muslimin menyambutnya dengan doa atau mengisinya dengan persiapan menyambut bulan puasa. Mereka yang memunyai hutang puasa di tahun sebelumnya akan bersegera mengganti puasa tersebut di bulan ini.
Dalam catatan sejarah Islam, bulan Rajab juga menjadi saksi dari beberapa peristiwa bersejarah dalam Islam, di antaranya hijrah pertama ke Negeri Habsyah (Ethiopia), Perang Tabuk, Penaklukan Yerusalem oleh Shalahuddin Al Ayubi, dan Keruntuhan Khilafah Utsmaniyah Turki.
Ketika pihak musyrikin Mekkah meningkatkan tekanan dan ancaman kepada kaum muslim dan Rasulullah sallallahu alaihi wasallam, maka Beliau memerintahkan kepada para sahabat untuk melaksanakan hijrah ke negeri Habsyah (Ethiopia). Jumlah mereka adalah 14 orang termasuk 4 orang wanita. Habsyah dipilih oleh Rasulullah sallallahu alaihi wasallam karena rajanya dikenal dengan toleransi dan sikap terbukanya. Diantara mereka yang berhijrah ke Habsyah adalah Usman bin Affan radiyallahu anhu dan istrinya Ruqayyah binti Rasulullah sallallahu alaihi wasallam.
Adapun peristiwa Isra’ Mi’raj termasuk di antara mukjizat khusus yang Allah subhanahu wata’ala berikan hanya kepada Rasulullah sallallahu alaihi wasallam, tidak kepada nabi-nabi yang lain. Isra’ ialah perjalanan malam Rasulullah sallallahu alaihi wasallam dari Masjidil Haram (Makkkah) ke Masjidil Aqsha (Palestina). Mi’raj ialah dari Masjidil Aqsha, Rasulullah sallallahu alaihi wasallam meneruskan perjalanannya ke alam langit menuju Sidratul Muntaha. Di Sidratul Muntaha, Rasulullah sallallahu alaihi wasallam menerima perintah langsung dari Allah subhanahu wata’ala untuk melaksanakan shalat fardhu 5 waktu dalam sehari semalam. Setelah itu Rasulullah sallallahu alaihi wasallam kembali lagi ke Masjidil Haram di Makkah. Menurut suatu riwayat, semua rangkaian peristiwa yang luar biasa menakjubkan tersebut hanya ditempuh dalam waktu sepertiga malam. "Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha (Baitul Maqdis) yang Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami memperlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kekuasaan) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat" QS. Al Isra (17), ayat 1.
Sejarah juga mencatat, pada bulan Rajab tahun 9 Hijriah, Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersama 30 ribu pasukan kaum muslimin pergi meninggalkan Madinah menuju Tabuk di wilayah Syam (Suriah). Ekspedisi ini bertujuan untuk menghadapi pasukan Romawi yang sudah bersiap di sana. Pasukan kaum muslimin bergerak menembus panasnya cuaca saat itu, melewati ratusan kilometer gurun pasir. Mendengar kedatangan pasukan yang sedemikian besar dan pantang menyerah serta dipimpin oleh Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam sendiri, pasukan Romawi sudah merasa kalah. Mereka berkecut hati dan mundur ke benteng mereka. Akhirnya, kaum muslimin berhasil menguasai Tabuk tanpa perlawanan yang berarti. Dengan kemenangan dalam Perang Tabuk ini, maka kekuatan Islam memperkokoh kedudukannya di seluruh Jazirah Arab.
Di bulan Rajab pulalah, pada tahun 583 H (1187 M), Shalahudin Al Ayubi memimpin pasukannya berangkat ke Yerusalem untuk membebaskannya dari cengkeraman pasukan perang salib yang telah menguasainya selama hampir satu abad. Beberapa bulan sebelumnya, pasukan Shalahudin juga telah mengalahkan 2 pasukan perang salib dalam Perang Hittin. Kemenangan Shalahudin sangatlah istimewa karena berhasil mengembalikan bumi Isra’ Mi’raj dan kiblat pertama kaum muslimin ke dalam pangkuan Islam. Selain itu, kemenangan ini juga mencegah penguasaan kaum kristiani atas tanah dan negeri kaum muslimin. Itulah sebagian catatan sejarah seputar kemenangan umat Islam yang terjadi pada bulan Rajab.
“Ternyata perjuangan Pangeran Diponegoro mengusir penjajah juga dimulai di bulan Rajab. Ini bukan sebuah kebetulan karena Pangeran Diponegoro sangat taat dan tekun beribadah sehingga beliau pun ingin mengambil semangat Rajab dalam perjuangannya,” urai Budi.

Isyarat Kemenangan
Budi mengemukakan semangat Rajab adalah semangat untuk menuju perubahan yang lebih baik di mana perubahan itu hanya akan terjadi jika berasal dari sistem kehidupan yang baik. Sistem kehidupan yang baik adalah yang berasal dari dzat yang maha baik, Dia-lah Allah subhanahu wata’ala, yang telah memberikan janji akan memberikan kekuasaan (istikhlaf) kepada kaum muslim
Bulan Rajab adalah salah satu bulan yang bisa dijadikan momentum untuk semakin meneguhkan perjuangan dalam rangka mewujudkan janji dari Allah subhanahu wata’ala, bisyarah dari Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bahwa terpilihnya pemimpin Muslim akan segera tegak terwujud melalui perjuangan. Perjuangan yang tidak kenal lelah serta penuh keikhlasan dari para pengemban dakwah perjuangan.
Di situlah Budi mengemukakan adanya isyarat kemenangan bagi pasangan Anies Rasyid Baswedan - Sandiaga Salahuddin Uno pada Pilkada DKI putaran kedua, 19 April mendatang. Sebab sosok keduanya yang memiliki kualifikasi terbaik yang dapat membawa umat Islam di Jakarta menuju masa yang diridhoi oleh Allah subhanahu wata’ala.
Anies merupakan pribadi yang lengkap baik dari sisi agama dan pendidikan formal. Sementara Sandiaga Uno seorang pengusaha muda sukses yang rajin beribah. Keduanya juga dikenal lembut dalam bertutur kata, namun tegas dalam menerapkan aturan. Sudah selayaknmya umat Islam dan juga masyarakat Jawa yang ada di Jakarta memberikan kepercayaan kepada Anies – Sandi agar pembangunan di Jakarta bisa berjalan lancar untuk semua golongan tanpa kerikil-kerikil yang dapat memecah persatuan dan kesatuan umat Islam. Inshaa Allah
0
3.3K
36
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.6KThread40.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.