TRIBUNNEWS.COM - Hasil akhir duel Manchester City kontra AS Monaco dalam leg pertama 16 besar Liga Champions di Stadion Etihad, Rabu (22/2) dini hari nanti, bukan tak mungkin akan ditentukan oleh dua gelandang asal semenanjung Siberia yang sama-sama punya nama akhir Silva.

Di kubu tim tamu, ada nama Bernardo Silva. Winger 22 tahun asal Portugal ini menjadi tokoh sentral atas terciptanya sejumlah gol  Les Monégasques hingga mereka kini bisa memuncaki klasemen sementara Ligue 1 Prancis. Monaco kokoh di puncak dengan dengan 59 poin, dibuntuti Paris Saint Germain dengan 56 poin.

Di kubu tuan rumah ada David Silva. Gelandang asal Spanyol ini berusia sembilan tahun lebih tua dari Bernardo. Namun kecepatan, daya tahan, dan kreativitasnya membuat ia tetap menjadi andalan nomor satu pelatih Pep Guardiola

"Menakjubkan," demikian kata Guardiola mengekspresikan kekagumannya atas kinerja David Silva saat membawa kemenangan Manchester City 2-0 atas Bournemouth di Liga Primer (14/2) lalu.

Metode Guardiola untuk mendominasi bola selama-lamanya sejauh ini memang belum terbukti efektif di Liga Inggris. Namun, setidaknya Silva telah membantu meretas jalan untuk mencapai filosofi Guardiola tersebut.

"20 menit terakhir, David bersama Kevin (de Bruyne), dan Fernandinho telah memonopoli bola. Kami mengumpan, umpan, dan umpan. Itu cara terbaik untuk menghindari lawan," ujar Guardiola.

Sempat redup di era Manuel Pellegrini musim lalu, dimana ia hanya bisa mencetak dua gol, yang jadi catatan terendah sepanjang karier, David Silva mencelat kembali di era Guardiola.

Ia didorong untuk berada di belakang striker, berpartner dengan Kevin de Bruyne. "Guardiola memberi saya kebebasan untuk menyerang. Dan saya sangat gembira bermain dengan posisi seperti ini," kata David Silva yang telah terlibat dalam enam gol City dalam 12 penampilan terakhirnya ini.

Kiprah lebih gemilang diperlihatkan Bernardo Silva di Monaco.  Gelandang nomor 10 yang sedang naik daun ini terlibat dalam delapan gol vital Monaco musim ini melawan Villarreal, Tottenham Hotspur, dan CSKA Moscow, serta terakhir kontra rival mereka di Ligue 1, Paris Saint-Germain.

"Ia pemain sangat penting. Pemain kunci kami saat ini. Saya berharap ia terus mencetak gol. Namun, jika pun tak mencetak gol, atau assist, ia tetap penting karena sering merepotkan pertahanan lawan," ujarnya rekannya di Monaco, Fabinho.

Sayangnya, cedera paha membuat Bernardo absen memperkuat timnas Portugal yang menjuarai Piala Eropa 2016. Namun, sejak pertama membela Monaco dalam status pinjaman dari Benfica 2014 lalu, ia selalu menjadi pemain utama, sampai sekarang.

Bernardo biasa beroperasi di sisi kanan dalam formasi 4-4-2 dari pelatih Leonardo Jardim. Bek kanan Djibril Sidibe pun memberinya kebebasan untuk fokus menggempur lawan. Demikian juga bek kiri, Thomas Lemar. Artinya, Bernardo punya peran spesial karena bisa berpindah-pindah posisi di sektor sayap sesuai kebutuhan.

"Dalam hal penempatan posisi, ia berkembang sangat pesat," ujar Jardim. "Ia bukan tipikal pemain yang suka terlibat kontak fisik dengan lawan. Ia memilih memanfaatkan celah di antara pertahanan lawan. Ia sangat efektif di area tersebut."

Dengan David Silva beroperasi di sisi sayap kiri Manchester City, bisa jadi ia akan kerap berduel dengan Bernardo Silva dalam laga di Etihad dini hari nanti. Duel dua pemain yang sama-sama punya teknik tinggi, serta halus, dan bukan duel otot yang mengandalkan tekel kasar. Duel yang pantas untuk ditunggu.

Sumber : http://www.tribunnews.com/superskor/...duel-duo-silva

---

Baca Juga :

- Atletico Hadapi Leverkusen Tanpa Bek Andalan

- Bayer Leverkusen vs Atletico Madrid: Duel Kuda Hitam

- Dani Alves Ingin Bantu Juventus Juara Liga Champions