Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • Pilkada
  • Ini tanggapan Ahok rencana Anies bangun sumur resapan atasi banjir

jawaraprojectAvatar border
TS
jawaraproject
Ini tanggapan Ahok rencana Anies bangun sumur resapan atasi banjir
Ini tanggapan Ahok rencana Anies bangun sumur resapan atasi banjir

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak ingin berdebat dengan calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Anies Baswedan soal banjir di ibu kota. Sebab dia berpandangan proyek normalisasi kali merupakan cara terbaik untuk menanggulangi permasalahan tersebut.

Basuki atau akrab disapa Ahok ini tidak ingin menilai ide menciptakan drainase vertikal atau memperbanyak sumur resapan yang digagas Anies. Seperti diketahui, Anies menganggap cara tersebut efektif untuk mengurangi intensitas limpahan air dari sungai.

"Saya enggak bisa tanggapi lah. Cuma yang pasti kalau enggak normalisasi sungai enggak mungkin," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (17/2).

Mantan Bupati Belitung Timur ini menjelaskan, adanya limpasan di pemukiman warga akibat rendahnya muka tanah dibandingkan tinggi muka air. Maka cara paling efektif agar tidak ada luapan kembali adalah dengan menormalisasi tali-tali air di ibu kota.

"Itukan (limpasan) akibat karena enggak semua (sungai) dilebarin ditinggiin enggak mungkin. Kita butuh waktu butuh bangun rumah susun. Orang kita pindahin orang ke rumah susun aja masih dikritik kok," tegasnya.

Ahok mengungkapkan, pihaknya terus berupaya untuk memberikan penjelasan fungsi utama normalisasi dan keuntungan relokasi. Bahkan, dia mengaku membutuh waktu setidaknya tiga tahun agar membuat warga mengerti programnya dalam mengentaskan banjir.

"Kalau mau pindahin orang kan Anda butuh rumah susun, bangun juga butuh kontraktor. Kontraktor jelek juga pasti coret. Masak satu tahun langsung perbaikan semua ada waktunya," tutupnya.

Sebelumnya, Anies Baswedan mengatakan, harus diakui bahwa banjir masih menjadi persoalan di Ibu Kota. Bila ada yang mengatakan Jakarta sudah bebas banjir, Anies menilai hal itu kuranglah tepat.

"Dikira udah bebas banjir ya? artinya memang kita harus lebih objektif dalam menilai perkembangan selama ini. Kadang-kadang kita menganggap itu enggak ada masalah, semua masalah sudah selesai semua padahal masih banyak masalah yang ada," kata Anies di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta, Kamis (16/2).

"Karena itu kenapa kita menawarkan perubahan karena kita ingin agar berbagai terobosan itu bisa dilakukan lebih cepat nanti kita lihat," sambungnya.

Menurut Anies, untuk mengatasi banjir di Jakarta harus melibatkan semua pihak. Anies menegaskan, dirinya dan Sandi telah memiliki konsep agar Jakarta terbebas dari banjir.
Anies menjelaskan, aliran air tidak harus semuanya langsung dibuang ke laut. Tetapi ada sebagian yang diserap ke dalam tanah.

"Kami memang pada akhirnya air itu harus menggunakan vertical drainase jangan selalu horizontal drainase. Artinya dialirkan ke laut saja enggak cukup, harus tetap dimasukkan ke bumi dan bumi kita di Jakarta membutuhkan air," jelas Anies.

"Karena itu pedekatan ke depan adalah vertikal drainase bukan horizontal. dengan cara seperti itu harapannya volume air yang dialirkan ke sungai itu bisa berkurang karena air-air itu sudah masuk dulu ke dalam tanah sebelum dikirimkan ke sungai," tambahnya.

Diakui Anies, di sisi lain, pengerukan dan pembuatan tanggul memang dianggap penting. 

"Tentu kalau untuk yang dari hulu itu tanggul kita tambah di tempat-tempat seperti itu ditambah untuk bisa menampung ketika volume air besar itu untuk diperlukan. Di banyak tempat memang harus diperlukan itu pengerukan ya," tandasnya.

Sumber: https://m.merdeka.com/jakarta/ini-ta..._medium=sosmed
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
781
1
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Pilkada
PilkadaKASKUS Official
5.3KThread661Anggota
Urutkan
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.