Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tribratanewsAvatar border
TS
tribratanews
3 Hal yang Akan Mengubah Dunia



Tribratanews.polri.go.id – SOLO : Saat ini sudah menginjak abad 21, abad dimana sains dan teknologi berkembang sangat pesat di Barat. Ilmuwan dan engineer berlomba lomba untuk melakukan percobaan dan penelitian. Namun secara garis besar, kemajuan sains dan teknologi tak lepas dari 3 hal berikut:

1. Evolusi
Evolusi adalah bahasan sejak sebelum masehi oleh para pemikir Yunani terutama Anaximander. Di era Abbasiyah, dimana era golden age Islam, evolusi diulas lagi oleh Al Jahiz dengan bukunya berjudul Al-Hayawan. Theori evolusi ini berimplikasi dengan teknologi khususnya rekayasa genetika atau biasa disebut sebagai CRISPR. Rekayasa genetika juga telah mencapai percobaan penyatuan sel manusia dan babi dan lantas di embriokan didalam tubuh babi. Hal ini tak pelak memancing kontroversi, karena didalam kepercayaan agama, manusia adalah mahluk khusus yang mulia, berbeda dengan binatang. Namun didalam perspektive evolusi, manusia adalah satu anchestor atau satu nenek moyang dengan kera, atau bonobo, termasuk juga mempunyai kemiripan DNA dengan babi mencapai 97%-99%.

Teknologi rekayasa genetika, secara umum bisa mengubah atau melakukan edit genetika dengan tujuan menghilangkan penyakit degeneratif atau melakukan cangkok ginjal, hati, ataupun lever di binatang dan lantas digunakan oleh manusia.
Namun di Amerika ketika diadakan survey, mengapa tertarik rekayasa genetika, mereka banyak yang menjawab ingin mengedit genetika agar mempunyai anak yang cerdas.

2. Mekanika Kuantum
Mekanika kuantum dimulai dari fisikawan Max Planck dan Albert Einstein yang meneliti tentang photon atau partikel cahaya. Kemudian dilanjutkan oleh fisikawan kuantum lainnya seperti Niels Bohr, Werner Heisenberg, Paul Diract hingga Richard Feynman.

Mekanika kuantum melahirkan teknologi nano, atau teknologi seperti smartphone yang banyak kita pakai saat ini. Ini tak pelak dari andil Richard Feynman ketika memberikan kuliah “There is plenty of room at the bottom”. Mekanika kuantum juga mempelopori teknologi kuantum komputasi maupun kuantum internet. Kuantum komputasi ataupun kuantum internet adalah komputasi yang memproses binari 0 dan 1 secara bersamaan atau disebut dengan qubit. Saat ini komputasi konvensional masih memproses binari 0 dan 1 secara bergantian. Hasil dari qubit, yang bisa digandakan sampai 512 qubit dan seterusnya, maka kecepatan komputasi akan menjadi ribuan kali bahkan jutaan kali lebih cepat dari komputasi konvensional.

3. Neurosains dan AI
Abad 17-19 adalah abad dimana philosopher masih mencari tentang kebenaran terutama tentang manusia, dan akal-nya. Apakah akal atau mind manusia itu terpisah dari tubuh, atau tubuh manusia dihuni oleh ruh yang menggerakan akal, atau mind manusia itu sebenarnya buah dari adanya otak atau brain. Filsuf Rene Descartes dikenal sebagai filsuf yang mengurai didalam tubuh manusia ada ruh atau hantu yang mengendalikan tubuh. Filsafat ini disebut filsafat dualisme. Sedangkan David Hume hingga Vladimir Lenin mempercayai bahwa mind manusia tidak terlepas dari adanya otak atau jaringan neuron. Antonio Damasio, ilmuwan neurosains memberikan pandangannya lewat buku “Descartes Error” dan menegaskan bahwa mind adalah buah kerja dari adanya otak, seperti halnya philosopher Daniel Dennet. Pandangan ini disebut sebagai monism materialism.

Kemajuan neurosains ini lantas diimplementasikan di teknologi AI. Ilmuwan computer sains, menciptakan komputer yang bekerja artifisial seperti kinerja system neuron untuk menciptakan kecerdasan buatan. Kecerdasan buatan yang dibuat oleh ilmuwan saat ini sudah bisa mengalahkan manusia didalam permainan catur, permainan strategi Go, ataupun telah menyerupai kecerdasan manusia di bidang lainnya. AI juga telah dikembangkan ke arah menciptakan artifisial emosi didalam mesin. Banyak pakar atau ilmuwan, seperti fisikawan Stephen Hawking, teknolog Elon Musk, dan lain sebagainya mengkhawatirkan bahwa AI kelak akan memusnahkan lapangan kerja manusia. Saat ini robot telah digunakan didalam industry, terutama industry produk massal.|Wawan Setiawan

Editor : Kang Iqbal Asik, 96
0
988
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sains & Teknologi
Sains & TeknologiKASKUS Official
15.5KThread11.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.