jangan jadi pemilih, nanti berujung jadi perawan tua. sudah di pilihkan untuk kamu yg sekiranya pas nggak lebih dan nggak kurang. jangan kerap membantah kehadiran laki laki yg ingin mengenal lebih dekat, jangan suka menampik, pamali. orang jawa bilang ora ilok. ibu bilang seperti itu, minggu lalu. lantas mengapa hati ini tak berdetak kencang mendengar vibrasi tiap laki laki yg mengajakku berbicara mengenai perasaan? mungkinkah aku masih hidup dalam semburat masa lalu? kejar, dan temukan aku. aku disini menanti, bukan untuk mencari kemana kamu pergi lalu bersembunyi. jangan jadi pengecut. ku dengar kamu jagoan, tapi kenapa memandang teduh mata ibuku kamu tidak mampu? namun kenapa kau tolak rengkuhan bapak? aku menerima sosokmu seperti apapun itu. agaknya kamu malu, aku coba mengerti aku coba menunggu. lama, agak lama aku bersabar sampai detik ini. tak apa, kesempatan masih panjang, pintu rumahku masih terbuka lebar. aku sabar menanti, tolong hampiri aku bila nanti kamu kembali. ku ulangi sekali lagi, coba dengarkan dan resapi. dengan sepenuh hati akan kuterima keadaanmu seperti apapun nanti. namun bila kamu kembali dengan disandingkan perempuan lain, bismillah. aku ikhlas, apa yg telah dan akan terjadi sudah ditiupkan garisnya pada ruh ku sejak usia ku 4bln dalam kandungan. kelak bisa ku kunjungi kamu dalam bentuk lain. dengan kata lain, selamat memperjuangkan karirmu, semoga keberuntungan berpihak penuh kepadamu. aku disini menantimu menghampiri. aku menantikanmu untuk datang untuk sekedar minum teh bersama ibu dan bapak. mereka merindukanmu, mereka ingin menjabat dan menepuk pundakmu. mereka akan mempercayakan aku sepenuhnya kepadamu.