Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nearadAvatar border
TS
nearad
Telepon biasa vs Aplikasi Voice Call, mahalan mana gan?

Selamat data di Era baru bertelepon

Hai gan. emoticon-Hai
Kebetulan ane pengen berbagi gaya hidup dalam menggunakan telepon di jaman yang sudah serba internet begini. Semoga artikel kali ini bisa bermanfaat bagi agan aganwati semua di mana saja.

Sepintas perkembangan komunikasi

Di zaman teknologi komunikasi yang sudah semakin maju ini, gaya hidup manusia sudah mengalami banyak perubahan. Masih ingat di tahun 2000 an dimana Pager saat itu sudah menjadi barang mahal dan istimewa (padahal fungsinya cuma ngirim teks maksimal 100 kata doang, kalah sama karakter 1 tweet. Hehe) lalu era dimana operator pada perang tarif telepon maupun sms ke sesama operator, sampai hari ini dimana operator berlomba-lomba jadi yang paling cepat dengan teknologi 4G dan 4,5 G. Dengan pertumbuhan layanan data yang luar biasa itu, ternyata juga berdampak ke pertumbuhan layanan telepon digital yang disediakan sama aplikasi layanan kayak Skype, Whatsapp, Line, hingga VoLTE.

Masalah pribadi

Tulisan ini bermula dari masalah waktu ane mau nelpon pacar yang ada nun jauh diluar kota sana. Kita rutin telpon-telponan setiap minggu. Maklum, 6 bulan gak ketemuan itu rasanya bikin rindu berat. Hehehe. Setiap nelpon bisa betah berjam-jam sampe lupa kalau udah subuh. Kendala yang kita berdua hadapi ternyata sama, yakni masalah biaya komunikasi. Dulu awalnya kita sering ganti-ganti kartu dan operator buat nyari gratisan. Kalau ada promo paket nelpon murah atau unlimited, pasti kita pake itu. Kebetulan gan, ane pelanggan "operator merah" dan pacar pake "operator kuning". Saya bekerja di pelosok Jawa Tengah, dimana jaringan data dan telepon paling bagus cuma punya si "merah". Beda halnya dengan pacar yang tinggal di Surabaya. Operator apa aja oke, asal nggak lagi di tempat yang tertutup. Pacar juga masih setia dengan nomor lamanya, sehingga dia gak mau waktu saya minta buat ganti nomor. Lagian juga keluarganya lebih banyak pakai si "kuning", makanya dia lebih butuh nomor itu. Otomatis, saya pun berkorban dengan rutin ngisi pulsa lebih banyak dan siap dengan pulsa yang cukup kalau lagi acara nelpon.

Komunikasi via chatting juga harus tetep lancar setiap saat. Walau sekedar nanya udah makan belum, kapan pulang kampung, hingga diskusi yang berat tentang isu politik, rencana hidup ke depan, dll. Makanya, biaya bulanan selalu membengkak untuk dua hal, beli pulsa sama paket data. Dan operator-operator di Indonesia ini memang selalu punya cara buat "nyusahin" pelanggannya. Misal ada operator "kuning" yang pasang paket unlimited nelpon & sms ke sesama, tapi paket internetnya & nelpon lain operator mahal dan 4G nya gak bisa digunain di semua kota. Ada si "biru" yang pasang paket internet murah, tapi telponnya mahal dan sinyal belum merata. Ada lagi si "hitam" yang paket internetnya murah dan telponnya juga murah, tapi sinyal gak stabil dan bahkan hilang. Pengennya pelanggan kan sederhana sebenernya. Internet murah, stabil, cepet, dan nelpon sms gratis. Hahaha. Sampai akhirnya rasa dilematis itu mulai berkurang saat Whatsapp memperkenalkan fitur Voice and Video Call.

Telepon digital via Whatsapp

Ane ngetes sendiri gan nelpon pake WA selama 5 menit. Panggilan pertama kurang dari 1 menit, panggilan kedua 4 menit. Selain itu, ane juga menggunakan aplikasi OPERA MAX yang punya fitur penghemat dan pencatat penggunaan data. Hasilnya?

Terkirim 482 KB, diterima 534 KB. Total 1016 KB (anggap saja 1 MB)
Jika selama 5 menit = 1 MB, maka 1 Jam = 1 MB x 12 = 12 MB

Jika menelpon setiap hari kurang lebih 2 jam (120 menit), maka 1 Bulan = 30 hari x 2 jam x 12 MB = 560 MB.
Yap, modal 1 GB setiap bulan sudah bisa nelpon 2 jam setiap harinya. Anggap saja tiap bulan ita beil paket internet 100 ribu dapat 4 GB. 3 GB bisa kita buat chatting dan buka sosmed, 1 GB nya buat voice call. Apalagi beli paket internet 4G yang obral murah. Setali 3 uang. Hitungan itu diasumsikan setiap hari nelpon 2 jam loh gan. Kalau kurang dari 2 jam itu ya bisa lebih hemat lagi.

Untuk kualitas suara bisa terbilang cukup jernih. Waktu ane pindah ke Video Call, suara memang agak kresek-kresek. Tetapi ketika ane pindah cuman Voice Call, maka seketika suara menjadi jernih, bahkan lebih jernih daripada telepon biasa. Silakan agan coba sendiri kalo gak percaya. Let try this at home.


Telepon biasa pakai "si merah"

Sebagai perbandingan kalau nelepon pakai telepon biasa, kita mesti beli paket Telepon murah ke lain operator. Ane pake si "merah" lebih dari 5 tahun dan menurut pengalaman tidak ada paket telepon yang sifatnya "tahan lama". Skemanya nelpon harian dan bukan bulanan. Ane kudu beli paket Serbu yang harganya gak lagi seribu setiap ingin menelpon.
Misal beli paket nelpon Serbu sesama = Rp. 3500 / 100 menit (lumayan lah sehari 1,5 jam di pagi hari).
Misal 1 bulan setiap hari kita menelpon dengan biaya segitu maka kebutuhan pulsanya = Rp. 3500 x 30 hari = Rp. 105.000,-.
Note : Ini cuma berlaku kalau nelpon sesama tanpa beli kuota internet. Apalagi kalau kita beli paket nelpon ke antar operator yang lebih mahal seperti kasus saya ini. Otomatis harus mengirit-irit pengeluaran pulsa dan pandai-pandai me"manajemen kangen".
Lalu bagaimana dengan tarif telepon operator agan? Silakan bandingkan sendiri. :'))

Mengapa telepon biasa / sms lebih mahal daripada telepon digital?

Ini pasti menjadi pertanyaan agan/ aganwati, kok bisa telepon via Whatsapp lebih murah daripada telepon biasa? Jawabannya sederhana. Ada perbedaan jalur komunikasi antara data dengan telepon biasa. Ane jelasin yang ane pahamin aja. Ibaratkan antara mobil Taksi adalah telepon dan sms, lalu Bus adalah layanan data.
Sebuah taksi maksimal hanya bisa menampung 4-5 penumpang. Saat sebuah jalan itu memiliki lebar yang terbatas dan hanya bisa dilewati oleh 2 buah taksi berjejeran, maka maksimal penumpang yang diangkut adalah 8-10 orang. Sedangkan sebuah bus memiliki kapasitas yang beragam, mulai dari 10 orang sampai 50 orang (hasil pengalaman saya, hehe). Jika di jalan ada taksi ketemu bus, maka kita bisa membandingkan ukuran keduanya. Panjang 1 bus besar bisa dibandingkan dengan 2 buah taksi, yang ini berarti perbandingan penumpangnya adalah 50 orang banding 10 orang. Jelas sekali bahwa bus mampu membawa lebih banyak penumpang dengan menghabiskan lebar jalur yang sama.

Pada setiap wilayah, operator menyediakan bandwidth atau pita jalur lebar yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan. Nah, bandwidth ini punya kapasitas terbatas. Semisal 1 BTS dengan jarak 5 KM hanya mampu melayani 300 orang untuk menelpon bersamaan. Maka otomatis jika ada 400 orang menelpon bersamaan, maka 100 orang penelpon berpotensi tidak mendapatkan layanan (biasanya ditandai dengan "tut..tut...tut" dan notifikasi "jaringan sibuk").

Berbeda halnya dengan jaringan data. Jumlah perangkat yang terkoneksi jumlahnya bisa jauh lebih banyak. 1 BTS bisa mengkoneksikan ribuan perangkat sekaligus. Kekurangan pemancar data hanyalah jumlah kecepatannya yang harus dibagi-bagi ke pelanggan yang terkoneksi dengan pemancar itu. Misal kecepatan pemancar mampu melayani kecepatan hingga 1 Gbps, maka jika di wilayah itu ada 1000 perangkat yang mengakses bersamaan, kecepatan yang didapatkan bisa jadi hanya mentok di angka 1 Mbps, bahkan jauh di bawah kecepatan itu. Apalagi kita menggunakannya di daerah padat penduduk, potensi lemot sudah pasti kita temui. Walaupun begitu berapapun kecepatan data yang kita dapatkan, kita masih bisa mengirim berbagai pesan multimedia yang dikirim dari smartphone kita. Kita mengirim teks pesan chatting, voice note, gambar, video, dokumen secara bersamaan.

Jenis jaringan juga mempengaruhi kecepatan data kita. Jaringan 2G dan 3G dirancang untuk melayani telepon, sms, dan data. Sedangkan jaringan 4G hanya melayani kebutuhan multimedia dan data. Itu sebabnya jaringan 4G ini lebih cepat daripada 2G dan 3G. Ibaratnya ia menciptakan jalan tol untuk bus. 4G itu juga bisa diibaratkan jaringan wifi yang kekuatan pancaran dan cakupan area nya lebih luas. Udah eksklusif, cepet lagi. Keren kan? Makanya, secara sifat jaringan 4G ini tidak bisa digunakan untuk telepon dan sms. Ia hanya bisa mengantarkan data. Lalu, semisal di Indonesia ini hanya disisakan jaringan 4G, gimana cara telpon dan smsnya? Jawabannya ada pada VoLTE alias Voice over LTE (Suara lewat jaringan LTE). Kita bisa tetep telpon-telponan tetapi lewat jaringan data yang disediakan oleh server VoLTE. Atau pakai aplikasi berbasis VoIP (Voice over IP) seperti Skype, Whatsapp, Line, BBM, dll. Terus gimana nasib SMS? Hahaha.. kalau bisa chatting, ngapain juga pake sms. emoticon-Smilie

Kelebihan telepon digital (VoIP)

Dari penjelasan tadi, ane merangkum beberapa kelebihan telepon via Whatsapp atau aplikasi VoIP yang lainnya :

  • Biaya murah dalam dan luar negeri. Bayangkan agan sedang berada di luar negeri dan ingin menelpon pacar yang ada di dalam negeri. Bagi pelancong 10 tahun lalu mungkin akan menggunakan SLI (Saluran Langsung Internasional) yang biasanya diawali dengan kode sambungan tertentu supaya lebih murah. Tetapi pelancong hari ini hanya membutuhkan koneksi Wifi yang ada di hotel tempat mereka menginap, hubungkan, lalu buka Whatsapp, Selesai deh.
  • Kualitas suara tinggi / HD. Jaringan data seperti Wifi dan 4G menawarkan akses data besar dalam satuan waktu yang lebih kecil. Otomatis data suara yang terkirimkan lebih banyak, bahkan sampai sentuhan jari kita di mic-nya. Hal ini membuat suara terdengar lebih jernih / High Definition (HD).
  • Lebih kaya content. Jika kita bosan dengan hanya suara, mudah sekali kita pindahkan dari voice call ke video call. Selain itu, kita bisa tetap mengirimkan chat dan dokumen ke orang lain saat sedang menelpon tanpa takut kecepatan data menurun. Berbeda hanya saat kita menggunakan telepon biasa, maka chat yang masuk dan terkirim akan menjadi lebih lambat karena perangkat harus membagi jalur telepon dan data.
  • Melakukan conference call. Bayangkan pada saat Idul Fitri keluarga anda berkumpul di rumah sedangkan agan dan istri harus tetap bertugas di luar kota. Agan tetap dapat bertatap muka lewat video call dan dilakukan bersamaan tidak hanya dengan seorang keluarga di rumah, tetapi semua yang ada disana dengan perangkat masing-masing. Atau saat agan sedang liburan, tetapi boss di kantor ingin berbicara dengan anda dan rekan anda karena ada permasalahan darurat secara live, semua bisa di cover lewat conference call. Mudah bukan?
  • Tak perlu membayar untuk Voice Mail. Sering orang yang kita telepon tidak merespon panggilan kita dan kita ingin tetap meninggalkan pesan untuknya. Maka solusi yang biasa digunakan adalah Voice Mail. Jika kita menggunakan Whatsapp, kita tidak perlu menunggu nada "tut..." untuk meninggalkan pesan. Cukup ketuk tombol "mic" yang ada di layar, lalu berbicara. Maka suara kita akan sampai ke lawan bicara. Sedangkan layanan Voice Mail mengharuskan kita membayar jika ingin mendengar pesan apa yang ditinggalkan oleh penelpon kita tadi.
  • Mudah merekam percakapan. Siapa yang tidak senang dengan memutar kembali pembicaraan dengan orang yang dia cintai. Atau kita adalah orang yang sedang melakukan interview jarak jauh dan ingin menagih komitmen dari ucapan orang yang kita telepon tadi. Semua bisa dilakukan hanya dengan tombol "rekam" saat menelponnya tadi.
  • Tidak menurunkan kecepatan Download & Upload. Seringkali saat ane sedang asyik mendownload lagu atau video dari internet, tiba-tiba ada panggilan masuk yang tidak diinginkan. Lalu setelah menerima panggilan tadi, tiba-tiba unduhan terhenti dan harus diulang lagi. Beberapa smartphone memang sudah dibekali pengaturan untuk tetap dapat mengunduh saat menerima panggilan, namun hal itu harus mengorbankan kecepatan mengunduh karena harus berbagi antara koneksi Internet dan Telepon biasa. Berbeda dengan VoIP. Kecepatan mengunduh dan mengunggah kita tetap sama seperti semula karena antara telepon internet dan unduhan kita menggunakan jalur yang sama, yakni Internet.
  • Keamanan. Semakin hari Whatsapp dan layanan VoIP lain semakin berbenah. Mereka selalu meng-update fitur fitur yang berkaitan dengan keamanan dan kenyamanan penggunanya. Juga tambahan enkripsi data dengan sistem end-to-end atau menggunakan server aman yang membuat telepon kita tidak mudah disadap oleh orang yang berkepentingan jahat terhadap pribadi kita.


Kekurangan telepon digital

Setiap ada kelebihan selalu ada kekurangannya gan. Layanan telepon digital pun juga memiliki beberapa kekurangan jika disesuaikan dengan kondisi yang kita alami saat ini.
  • Jangkauan sinyal internet yang berbeda beda. Ini adalah masalah paling urgent bagi internet di negara berkembang seperti Indonesia ini. Layanan internet cepat masih lebih banyak melayani masyarakat di kota atau wilayah yang padat penduduk. Sedangkan bapak ibu ane yang mungkin tinggal di desa mungkin masih sulit menjangkau internet yang cepat dan stabil. Tak ada jaminan suara telepon kita akan terdengar jernih jika si penerima sedang berada dalam wilayah bersinyal "E".
  • Always connected to the Internet. Kita tidak bisa memaksakan si penerima untuk selalu terhubung dengan internet saat kita ingin menelpon. VoIP ini mensyaratkan penelpon maupun penerima wajib tersambung jaringan internet. Jika salah satu perangkat sedang memutus sambungan data atau kehabisan kuota, maka otomatis VoIP tidak bisa dilakukan.
  • Penelpon dan penerima sama-sama menghabiskan data. Jika pada telepon biasa biaya dikenakan ke penelpon, maka pada VoIP penerima pun juga menanggung tagihan data. Namun hal ini biasanya tidak masalah jika penerima telepon anda adalah pelanggan internet setiap bulan atau sosmedholic, kecuali penerima adalah orang yang sangat pelit dengan pengeluaran kuotanya. hehe.
  • Perangkat harus saling mendukung. Bayangin aja gan. Kita menelpon menggunakan perangkat 4G sedangkan pacar kita masih menggunakan Samsung Star dengan jaringan EDGE / 2G, sudah bisa dipastikan komunikasi tidak akan maksimal. Akan lebih baik jika sama-sama terhubung dengan koneksi yang cepat dan stabil. Dalam konteks ini, saya meminta pacar saya untuk membeli "MIFI" karena bisa secara instan merubah jaringan dari 2G menjadi 4G.
  • Boros daya baterai. Kendala klasik dari pengguna internet; Boros Baterai. Karena itu muncullah produk seperti Power Bank, Baterai double power, hingga Smartphone berdaya besar. Koneksi internet terus menerus juga rawan mengakibatkan smartphone menjadi panas. Solusinya adalah membeli smartphone yang minimal berada di kelas mid-range atau memiliki baterai dengan kapasitas besar.
  • Masih minim pengguna. Dan yang paling ane gak sukai dalam melakukan penghematan ini adalah masih sedikitnya teman-teman yang mengerti betapa efisiennya dalam menggunakan VoIP. Mereka masih mengandalkan feature phone sebagai saluran telepon dan sms yang utama. Mungkin dalam 3 sampai 5 tahun ke depan masyarakat Indonesia semakin sadar dan menggunakan koneksi internet secara efisien.
  • Keterbatasan melakukan panggilan darurat. Walaupun ane jarang memakai 112 atau 110 (POLRI) setiap ada hal-hal yang bersifat darurat, namun hal ini tetap saja dibutuhkan dalam kehidupan. Tidak ada yang tahu kapan kita akan mengalami musibah dan membutuhkan pertolongan dari petugas yang berwenang. Karena hal ini, telepon biasa mungkin masih dibutuhkan sekedar untuk menelpon kantor polisi saat ada pencurian di lingkungan kita.


Kesimpulan

Mau pilih telepon biasa atau Whatsapp semua dikembalikan lagi kepada agan. Jika ingin telepon lama atau bertatap muka dengan pacar yang jauh di luar kota atau luar negeri sana tapi anggaran pulsa pas-pasan, bisa menggunakan Whatsapp. Jika kita mau telepon orang tua yang masih pakai handphone jadul ya pakai telepon biasa. Kecuali kita bisa mengajari orang tua anda bagaimana menerima panggilan lewat Whatsapp.
Tetapi secara pribadi ane lebih suka dengan telepon internet. Masa depan dunia komunikasi juga lebih terjamin pada komunikasi bertipe 4G (data only). Selain lebih murah, koneksi lebih cepat, suara yang dihasilkan juga lebih jernih, bisa tetap terhubung lewat chat dengan rekan kerja lain saat telepon pacar dan lebih asoyy...emoticon-Malu hahaha.


Oke sekian dulu. Semoga bermanfaat.
emoticon-Jempol
Jangan lupa ranting sama cendol ya gan. emoticon-Smilie
zeedaaneeAvatar border
ghundahAvatar border
ghundah dan zeedaanee memberi reputasi
2
9.2K
0
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Internet Service & Networking
Internet Service & NetworkingKASKUS Official
21.3KThread4KAnggota
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.