BINJAI, metro24jam.com – Dipengaruhi tuak, sejumlah anggota Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Pemuda Pancasila (PP) di Kota Binjai menikami seorang tentara.

Peristiwa penikaman itu terjadi Minggu (12/2) jam 01.30 WIB. Korbannya adalah Sertu Yanto Susanto. Tentara yang bertugas sebagai Babinsa Koramil 17/BT itu kritis.

Beruntung nyawanya tidak melayang, lantaran sempat dilarikan warga sekitar ke rumah sakit. Informasi dihimpun, penikaman bermula saat Sertu Yanto sedang berada di Para Futsal, Jalan T Amir Hamzah, Pasar 4, Kelurahan Jati Utomo, Binjai Utara.

Saat itu dia melihat sekelompok orang sedang ribut dengan A Cui (54), pemilik warung tuak yang terletak di seberang Jalan Para Futsal. Kemudian, Sertu Yanto datang untuk melerai.

Ternyata, orang-orang yang terlibat keributan dengan pemilik warung tuak itu adalah anggota PP. Dan, mereka sama sekali tak menghiraukan ucapan Sertu Yanto. Bahkan, mereka mengamuk dan ada yang menghujamkan belati ke perut Sertu Yanto. Usai menikami angota TNI itu, mereka langsung melarikan diri.

Anggota Intel Kodim 0203/LKT yang mendapat informasi mengenai penikaman itu langsung terjun ke lokasi untuk mencari pelaku. Lantaran tak berhasil mencari para pelaku, Intel Kodim 0203/LKT berkoordinasi dengan Ketua MPC Pemuda Pancasila (PP) Kota Binjai, J Payo Sitepu.

Payo diminta menghadirkan anggotanya yang menikam Sertu Yanto. Dari hasil koordinasi, Payo menghadirkan 5 anggota PP yang berada di lokasi peristiwa saat itu. Dua di antaranya adalah Johanes (37) dan Budi Setiawan (26), warga Jalan T Amir Hamzah, Kelurahan Jati Utomo, Binjai Utara. Kemudian, Hariyanto (44), warga Jalan Randu, Binjai Utara; Lepi (46), warga Jalan Handayani, Pasar 5, Binjai Utara; dan Dedek (38), warga Jalan Letjen MT Haryono, Pasar 5 Tandam, Binjai Utara.

Setelah diinterogasi oleh Intel Kodim, kelima anggota PP itu menyatakan bahwa yang menikam Sertu Yanto adalah Dedi Ginting (33), Ketua Ranting PP Kelurahan Jati Utomo, warga Perumahan Handayani, Jalan Dwi Sartika, Binjai Utara.


Anggota Pemuda Pancasila Binjai saat diinterogasi intel Kodim. (Jufri/Metro)

Sementara itu A Cui, pemilik warung tuak, mengatakan awalnya para pelaku yang datang berjumlah 10 orang. Mereka datang sudah dalam keadaan mabuk. Tak lama berselang, A Cui mengatakan warungnya akan ditutup. Ini rupanya menimbulkan kemarahan. Anes, salah satu anggota kelompok itu, meminta A Cui tidak menutup warung tuaknya.

“Mereka sudah mabuk datang ke sini. Saat mau aku tutup, mereka marah dan meminta agar dipanjangkan (waktunya). Soalnya, malam Minggu dan mereka masih mau minum,” kata A Cui. Tawaran itu ditolak oleh Acui. Dia tetap meminta agar kelompok itu pergi dari warung tuaknya. Merasa tidak terima, salah satu anggota kelompok itu langsung mendorong Acui hingga jatuh.

“Kami sempat ribut karena mereka mendorong aku sampai jatuh,” ujarnya, sembari menambahkan bahwa tidak lama kemudian Sertu Yanto datang untuk melerai. Kasubbag Humas Polres Binjai, AKP L Tarigan yang dikonfirmasi akan kejadian itu menyebutkan, saat ini, Polsek Binjai Utara masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku dan saksi.

“Seorang yang diduga sebagai pelaku sudah diserahkan ke Polsek Binjai Utara bersama beberapa saksi. Kini polisi masih menyelidikinya,” ujar Tarigan. (juf)

Sumber

============================================================================================================

Di propinsi kaum TAI BERJALAN aka ORMAS, ORMAS/OKP ADALAH APARAT YANG SESUNGGUH NYA

https://www.change.org/p/jokowi-save...atra-indonesia