Medan, (Analisa). Di dalam Peraturan Daerah (Perda) Kota Medan Nomor 2 Tahun 2014 tentang Retribusi Daerah di Bidang Perhubungan lokasi parkir di Kota Medan dibagi dalam dua kelas yaitu kelas I dan II. Kelas I untuk jalan-jalan yang aktivitas kendaraannya sangat ramai.
Sementara kelas II untuk jalan-jalan yang aktivitas kendaraannya tidak begitu ramai.

Khusus untuk kendaraan roda dua (sepeda motor) dan roda tiga (becak) tarif parkir kelas I Rp2.000 sekali parkir dan di kelas II Rp1.000 sekali parkir. Pertanyaannya, masih adakah juru parkir yang mau menerima Rp1.000 untuk sekali parkir meski lokasi parkir masuk kelas II?

Itulah yang terjadi saat ini di Kota Medan. Di manapun kita parkir sepeda motor, minimal harus membayar Rp2.000! Sementara untuk mobil minimal harus bayar Rp3.000. Padahal untuk lokasi parkir kelas II hanya Rp2.000. “Dari pada ribut-ribut, lebih baik bayar saja. Bahkan saya pernah dimintai Rp3.000 padahal cuma naik sepeda motor,” ujar seorang pengendara sepeda motor di Jalan Veteran, Jumat (6/1).

Memang kelihatannya kecil, tapi jika dikalikan dengan ribuan kendaraan yang parkir tiap hari, berapa kelebihan yang diperoleh. Pungutan liar (pungli) seperti ini harus ditertibkan secara konsisten. (rrs)

Sumber

=============================================================================================================

Ada 2 jenis UU di sumatera utara :

1. UU diatas kertas, pakai cap dan tandatangan resmi pejabat yang digaji dgn uang pajak rakyat sumut

2. UU peras bacok, pakai lidah dan golok resmi ormas pemuda pancasila, preman kampung, spsi, ipk, "gerakan muslim dadakan pimpinan haji nasuti*n/siag*an/sireg*r/dst", pemuda setempat (PS), dll

Oleh karena itu pertanyaan "di mana tarif parkir rp 1000 di medan?" adalah ibarat pertanyaan "di mana ada yg namanya PEMERINTAH di medan?"

https://www.change.org/p/jokowi-save...atra-indonesia