Keluarga KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur jadi korban hoax. Sebuah tulisan provokatif berjudul 'Puisi Inayah' beredar di media sosial sejak kemarin dibantah secara tegas oleh Inayah Wahid bukan dia yang membuatnya.
Bantahan putri Gus Dur itu dilakukan melalui @naywahid, akun Twitter Inayah Wahid.

"Teman2, ada tulisan yg beredar ttg ucapan Ibu Shinta Nuriyah yg ditulis olh saya ttg Ahok & FPI. Tolong jgn disebarkan ya, krn itu hoax." Demikian tulis Inayah yang diposting pada Sabtu (4/2/2017) pukul 22.28.

Sekitar satu jam kemudian bantahan serupa juga disampaikan Yenny Wahid, kakak Inayah. Melalui akun Twitter @yennywahid, Yenny mengungkapkan secara tegas adiknya tidak membuat tulisan itu.

"Ada tulisan ttg FPI, banser & Ahok seolah dibuat adik saya @naywahid atas perintah ibunda kami, menyebar dimana2. Itu #hoax." Papar Yenny melalui akun @yennywahid.
Cuitan @naywahid dan @yennywahid tersebut mendapat respon luas netizen. Umumnya mereka memahami penjelasan dua putri Gus Dur itu. Netizen menilai tulisan hoax itu merupakan upaya pihak yang tidak bertanggung jawab membenturkan NU dengan kelompok umat Islam.

Agar masyarakat tidak terkecoh dan mendapat informasi yang benar, berikut tulisan hoax yang dibantah dengan tegas oleh Inayah Wahid dan Yenny Wahid.



Puisi Inayah (putri Gus Dur)
Wahai Saudaraku Barisan Ansor
Barisan yang selalu kami hormati
Ketika marwah istri gurumu yang engkau hormati jelas-jelas diinjak-injak oleh gerombolan laskar lapar dimana kegaranganmu?

Mengapa kalian terlihat garang menyikapi ucapan Ahok kepada KH. Ma`ruf Amien yang ada unsur kebohongan di ruang pencari kebenaran?

Ahok hanya berucap tajam karena mencari keadilan dan minta maaf, namun engkau sudah teriak garang "siaga satu" siap perangi Ahok.
FPI sudah jelas-jelas menginjak-injak marwah istri almarhum Gus Dur tapi kalian adem ayem saja seperti buta dan tuli tak tahu apa-apa.

Tidak sadarkah kalian hanya dijadikan prajurit penggebuk si tuan Cikeas setelah Laskar FPI terkapar dihajar oleh kebenaran?

Mengapa kalian tega menjual nama NU untuk turun derajat sejajar dengan FPI yang menghamba ke tuan perobek kesatuan bangsa?
Nama NU terlalu besar dan mahal untuk dilacurkan pada kepentingan politik PKB, apalagi pada tuan pemecah-belah bangsa ini.

Insyaflah saudaraku, NU adalah pilar terakhir yang mampu menegakkan Indonesia sebagai negara yang harmoni dalam keberagaman.
Jangan kalian hancurkan pilar itu saudaraku, keutuhan negara ini terlalu mahal harganya untuk kalian gadaikan pada politik murahan.
Renungkan itu saudaraku!!



Inayah yang juga dikenal sebagai salah satu pemain sinetron OK-JEK ini minta agar tulisan hoax itu tidak disebarkan. (ris)


Tidak ada nastaik yang tidak bodoh