BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Revisi program hibah AS akan tunggu kebijakan Trump

Ilustrasi dunia pendidikan Indonesia.
Program hibah yang dikucurkan pemerintah Amerika Serikat untuk Indonesia akan diperbarui. Hal ini menyusul akan berakhirnya dua program hibah AS, Millenium Challenge Corporation (MCC) dan United States Agency for International Development (USAID), pada 2018.

Rencana ini terungkap melalui pertemuan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R. Donovan Jr., dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro, Rabu (1/2/2017).

Namun, Donovan menjelaskan dalam pertemuan itu tidak dibahas secara detail apa saja program hibah yang akan diperbarui. Pembahasan mengenai hal ini baru akan bisa diketahui setelah pemerintah RI dengan pemerintah AS membicarakan program apa saja yang didukung.

Donovan tidak mengisyaratkan bahwa program hibah itu akan dihentikan. Namun, pihaknya belum dapat memastikan apakah program hibah itu akan ditambah atau dikurangi. Hingga saat ini, pihak Keduataan Besar AS masih menanti kebijakan ekonomi Trump yang pasti akan dilaksanakan.

Layak dicermati, pasca-terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS, banyak kebijakan-kebijakan yang melibatkan AS dengan negara lain yang dikoreksi. Salah satu kebijakan yang masuk dalam amar eksekutifnya adalah penghentian pemberian dana pada sejumlah organisasi yang bergerak di bidang ilmu pengetahuan dan lingkungan hidup.

Dan beberapa program yang telah didukung lewat dana hibah AS kepada Indonesia di antaranya berfokus pada energi terbarukan, gizi dan nutrisi, serta proses pengadaan barang dan jasa.

Untuk diketahui, dua program hibah ini pertama kali diberikan pada 2005 dan 2012, dengan nilai masing-masing adalah MCC sebesar USD600 juta (sekitar Rp7,2 triliun) dan USAID sebesar USD500 juta (sekitar Rp6 triliun).

Dana hibah MCC pertama kali dikucurkan pada 2012 dan digunakan untuk membiayai tiga proyek, yakni Proyek Kemakmuran Hijau (GP) senilai USD332,5 juta, Proyek Kesehatan dan Gizi Berbasis Masyarakat untuk Mencegah Anak Pendek (PKGBM) senilai USD131,5 juta, dan Modernisasi Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (PM) senilai USD50 juta.

Tujuan MCC ada dua. Pertama, meningkatkan produktivitas dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dengan memperluas penggunaan energi terbarukan. Kedua, meningkatkan produktivitas dan menurunkan emisi gas rumah kaca berbasis lahan.

Lokasi penerima hibah juga menyebar di 24 kabupaten di 10 provinsi yang terdiri dari Sumatera Barat, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara.

Sementara USAID sudah ada di Indonesia sejak 2005 (dan secara berkala mengalami pembaruan) dengan lebih menyasar kepada perbaikan kualitas institusi pendidikan dan pelayanan dasar berkualitas di Indonesia pada 50 kabupaten/kota di tujuh provinsi yang terdiri dari Aceh, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...ebijakan-trump

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Ratusan laporan ijazah palsu, ada yang melibatkan kepala daerah

- Perihal Ahok-Ma'ruf-SBY dan kegaduhan di antaranya

- Penyeragaman harga gula pasir dimulai Maret

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
673
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Beritagar.id
Beritagar.idKASKUS Official
13.4KThread730Anggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.