Sudah ada bibir diciptakan untuk bicara. Biarlah aku hampiri rumahmu, kukatakan langsung padamu apa rasa dalam hati ini.

Tapi jika harus ada secarik kertas yang kuisikan dengan perasaan teruntuk padamu, aku kutuliskan bahwa :

Aku tak pandai menulis dengan puisi berkata kata merindu.

Aku tak pandai memuji orang, seperti yang biasa dilakukan para penggombal.

Aku tak pernah mengenal bahasa yang berasal dari negeri bernama Cinta.

Aku hanya bicara dengan apa yang mau kukata.

Padamu,

Kalau aku tak bisa berkata rindu, tapi aku merasa.

Bahwa aku tak pernah memuji, tetapi memuja.

Bahwa aku tak pernah mengenal bahasa cinta, tapi aku mengalami.

Sejuta rasa melawan logika.