Quote:
Quote:
YOGYA (KRjogja.com) - Insiden latihan pendidikan dasar (diksar) Great Camping Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Universitas Islam Indonesia (Unisi) yang menewaskan tiga orang sangat disesalkan berbagai pihak. Salah satu keprihatinan datang dari Dimas Hastama Nugraha,ST M.Eng yang merupakan putera tertua almarhum Badjuri Doellah Joesro salah satu pendiri Mapala Unisi.
Kepada KRjogja.com saat berbincang, Kamis (26/1/2017) Dimas mengungkapkan peristiwa memilukan yang menimpa tiga mahasiswa peserta diksar Mapala Unisi tidak sesuai dengan semangat para pendiri. Dimas yang kerap menemani sang ayah mengikuti kegiatan pecinta alam menceritakan bahwa kekerasan tak pernah ditanamkan dalam seluruh kegiatan Mapala Unisi sejak awal berdiri tahun 1974 lalu.
"Yang paling diutamakan adalah kekeluargaan dan mencintai alam bukan kekerasan seperti yang kita lihat hari ini. Saya sebagai putra salah satu pendiri Mapala Unisi sangat terpukul dan prihatin dengan fakta yang terjadi ini," ungkapnya.
Dimas juga mengungkap selama ini almarhum ayahnya mampu menjalin hubungan baik dengan angkatan lain yang berada di bawahnya di mana secara tak langsung menunjukan relasi kedekatan antara senior dengan junior. "Malah setiap tahun ada pertemuan santai antar mantan Mapala lintas angkatan, benar-benar ada rasa kekeluargaan bukan senior-senioran," imbuhnya.
Kini, setelah adanya kasus memilukan ini Dimas sebagai putra pendiri Mapala Unisi mengharap tim investigasi UII mampu bekerja dengan tegas dan transparan untuk mengurai insiden kematian tiga mahasiswa. "Para pelaku harus dapat punishment baik dari universitas maupun kepolisian, saya berharap juga nama baik Mapala Unisi bisa perlahan kembali baik," pungkasnya. (Fxh)