patrickzeroAvatar border
TS
patrickzero
[LOVE LETTER] "Mantan" Sahabat

Dear, "Mantan" Sahabat

Hi, "Mantan" Sahabatku. Apa kabar? Sudah lama ya kita tidak cerita-cerita lagi. Sudah lama juga kita tidak pernah bercanda lagi seperti dulu. Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, semua terjadi begitu saja. Sampai aku hanya bisa menyimpan semua rasa yang aku miliki sampai saat ini dan aku tidak tahu kamu harus tahu apa yang aku rasa atau tidak.

Awal kita bersama ketika kamu sedang galau-galaunya tentang pacarmu yang sudah 3 tahun itu, apakah bisa tetap bertahan atau tidak hubungan kalian dan pada saat itu juga kamu sedang melaksanakan skripsi, sama seperti aku. Aku mengerti apa yang kamu rasa pada saat itu, antara hubungan kalian yang diujung tanduk dan skripsi itu cukup membuatmu bingung tidak kepalang. Aku merasakan saat kamu sedang sakit-sakitnya ketika tahu bahwa pacarmu itu tidak mau membantu ketika kamu sedang skripsi, sakit memang harus berjuang sendiri. Disitulah aku mencoba membantumu untuk menyelesaikan skripsimu walaupun tidak seberapa dan menjadikan diriku sebagai teman curhat dan juga sahabatmu, memang kontribusiku untuk hidupmu tidak terlalu berarti tetapi memiliki dampak yang besar bagi kehidupanmu.

Aku ingat ketika kamu mendapat kabar dari pacarmu bahwa kalian sudah putus, kamu menelpon dengan sesegukan untuk mengajakku keluar dan bercerita apa yang sebenarnya terjadi. Tanpa pikir panjang pun aku sudah ada disampingmu untuk mendengarkan curhatanmu tentang pacarmu itu yang sudah memutuskan hubungan kalian. Aku memberi semangat agar kamu tidak terlalu terpuruk mengenai masalah ini, masalah putus cinta yang menurutku itu tidak seberapa, kamu ingat?

Untuk membuatmu semangat lagi aku selalu ada buatmu, kita jalan-jalan kemana yang kamu inginkan. Aku kangen masa-masa itu, ketika kita selalu bersama berdua. Ketika kita bercanda dan bercerita. Aku tidak tahu mengapa begitu nyaman sekali bersamamu. Aku juga sudah mengkungkapkan isi hatiku kepadamu, kamu pun juga merasakan yang sama tetapi masih ada sesuatu yang ditahan olehmu, Aku tidak tahu apa itu.

Sehari sebelum sidang proposal skripsi aku menyemangatimu agar tidak gugup ketika sidang nanti dan meyakinkanmu harus bisa. Kemudian tibalah saatnya ketika sidang proposal skripsi. Memang ketika kamu sidang aku telat untuk datang, ketika kita bertemu dan saat itu hanya kita berdua, kamu menangis, menangis tersedu-sedu karena judul skripsimu tidak sesuai dengan dosen penguji harapkan dan diharuskan untuk merubah judul, mau-tidak-mau.

Sampai tiba dimana kita wisuda bersama. Kita bersama teman-teman seperjuangan berkumpul bersama, suka cita yang kita dapatkan setelah melewati masa-masa cukup sulit ketika kuliah. Aku duduk dibelakangmu, melihatmu sedang mencari-cari orang. Bisa kutebak, pasti mantan pacarmu itu kan? Benar dugaanku, mantan pacarmu itu datang ketika wisuda. kesal rasanya kamu memilih bersama dia daripada aku, aku tidak bisa berbuat apa-apa.

Aku sudah melepaskan apa yang terjadi ketika wisuda waktu itu. Kita kembali bersama dan bercerita. Tentu saja kamu bercerita tentang mantan pacarmu itu. Aku hanya bisa mendengarkan dan memberikan masukan yang terbaik untuk hubungan kalian. Sakit memang hati ini mendengar bahwa kalian sudah baikan dan mengatakan kalau kalian berdua sama-sama tahu bahwa kalian saling memiliki walaupun tanpa adanya status. Ingin rasanya aku cerita kepadamu apa yang aku rasakan pada saat itu ketika kamu bercerita, tapi waktu belum mengijinkan aku untuk bercerita.

Aku terus menahan perasaan cemburu ini, belum sempat untuk bercerita kepadamu. Pada suatu waktu ada kesempatan yang pas untuk cerita kepadamu apa yang aku rasakan. Rencana jalan-jalan bersama untuk melepaskan penat. Aku bersama kamu dan temanku bersama teman lainnya. Hari H pun datang, temanku yang lainnya tidak bisa, jadilah kamu bersama temanku dan aku sendiri. Rencananya aku ingin bercerita diperjalanan ini tapi waktu belum mengijinkan lagi. Dan lagi kamu menikmati perjalanan tersebut bersama temanku itu. Diamlah aku dalam kesendirian. Aku tahan kembali apa yang aku rasakan saat itu.

Tahun baru pun datang, kita bersama teman yang lainnya mengadakan acara untuk sekedar saling bercerita satu sama lain antar teman. Aku sudah mulai lepas semua kejadian yang sebelumnya tetapi aku masih mengingatnya. Walaupun agak canggung kita berdua sudah mulai bercanda lagi. Ada rasa senang didalam diriku bisa bercanda lagi denganmu. Selang beberapa hari setelah itu, kamu kembali curhat kepadaku yang intinya kamu sedang dekat dengan gebetan barumu. Makin sakit hatiku mendengarnya. Aku tetap memberikan masukan yang baik kepadanya dengan gebetan barunya itu. Ingin rasanya aku menangis, memaksa untuk menangis lebih tepatnya untuk dirimu. Tapi aku tidak bisa.

Akhirnya aku tersadar kalau aku terjebak friendzoneolehmu, yang bisa aku lakukan saat itu hanya menyemangati diriku sendiri dan membuat kebahagian untuk diriku sendiri, sakit memang harus berjuang sendiri. Hanya waktu yang dapat mengobatinya.

Andai saja kamu tahu apa yang aku rasakan, aku merasakan jatuh cinta yang tulus dari dalam diriku tapi kamu tidak tahu. Ini pertama kalinya aku merasakan ini. Ketika hati terus berdegup dan memikirkanmu, Jujur, aku merasakan jatuh cinta yang tulus kepadamu, aku sudah menerimamu apa adanya, kekuranganmu sekali pun. Mungkin aku bukan yang kamu inginkan tapi aku tahu, aku yang kamu butuhkan.

Regards.
tata604Avatar border
nona212Avatar border
nona212 dan tata604 memberi reputasi
2
2.1K
0
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sista
SistaKASKUS Official
3.9KThread7.5KAnggota
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.