Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

blizzard000Avatar border
TS
blizzard000
Baharuzaman Laporkan Megawati ke Polisi Karena Merasa Tersakiti

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan pidato politiknya saat perayaan HUT PDI Perjuangan ke-44 di JCC, Jakarta, Selasa (10/1/2017). HUT PDI Perjuangan ke-44 kali ini mengambil tema 'PDI Perjuangan Rumah Kebangsaan Untuk Indonesia Raya'. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Baharuzaman merasa tersinggung dengan pernyataan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Sukarnoputri terkait kehidupan setelah dunia fana.

Oleh karena itu, ia melaporkan Megawati ke polisi dengan tuduhan penistaan agama.

Kepada wartawan di sebuah kantor pengacara di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2017), ia mengaku mendengar pernyataan Megawati dari pemberitaan di televisi.

Lalu mentranskrip pidato Ketua Umum DPP PDIP itu dan memutuskan untuk melaporkannya ke Polisi.

"Sebagai orang muslim, tentu akidah kita yang mana dinodakan ini yang menyebabkan saya merasa tersakiti," katanya.

Dalam pidato politik Megawati di acara ulang tahun PDIP pada 10 Januari lalu, Megawati mengatakan "para pemimpin penganut ideologi tertutup pun memosisikan diri mereka sebagai pembawa 'self fulfilling prophecy,'para peramal masa depan. Mereka dengan fasih meramalkan yang akan pasti terjadi di masa yang akan datang, termasuk dalam kehidupan setelah dunnia fana, padahal nootabe mereka sendiri tentu belum pernah melihatnya."

Baharuzman mengaku tidak merasa sebagai kelompok yang disebut oleh Megawati sebagai penganut ideologi tertutup.

Namun sebagai seorang muslim ia merasa tersakiti, karena dalam al Quran dijelaskan soal kehidupan di akhirat.

Selain itu dalam rukin iman ke-5, dijelaskan bahwa seorang muslim harus percaya adanya hari akhir.

"Rukun iman yang ke lima itu ada di alam al Quran, itu lah yang menyebabkan saya (berpikir) 'lho kok bu Mega berbicaranya seperti ini'nah ini yang mendorong saya (melapor)," katanya.

Baharuzaman merupakan humas Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Aliansi Anak Bangsa Gerakan Anti Penodaan Agama.

Dia mengakui dirinya belum pernah ber'tabayun'atau mengklarifikasi terhadap putri proklamator Sukarno itu karena merasa tidak memiliki akses.

Akan tetapi jika tidak dilaporkan, ia khawatir pernyataan Megawati bisa berujung pada perpecahan bangsa.

Oleh karena itu bermodal rekaman video pidato Megawati dan transkrip yang ia buat sendiri, Baharuzman melaporkan Megawati ke Mabes Polri dengan pasal penistaan agama.

Penulis: Nurmulia Rekso Purnomo
Editor: Hasanudin Aco

TRIBUNNEWS

-----------------

Megawati Tidak Menyebut Agama Tertentu, Lalu Mengapa Baharuzaman Lapor ke Polisi?

Selasa, 24 Januari 2017 21:06 WIB

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri dilaporkan atas tuduhan penistaan agama oleh Baharuzaman yang merupakan Humas Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Aliansi Anak Bangsa Gerakan Anti Penodaan Agama.

Dalam pidatonya di HUT ke-44 PDIP pada 10 Januari lalu, Megawati menyinggung kelompok dengan ''deologi tertutup dan menyamakan kelompok tersebut dengan peramal, yang bisa meramalkan kehidupan setelah dunia fana''.

Namun Megawati tidak sekalipun menyebut kelompok tersebut sebagai umat Islam.

Baharuzaman merasa tersakiti dengan pernyataan Megawati itu.

Ia yang menyaksikan langsung pidato sang Ketua Umum DPP PDIP dari siaran langsung di televisi, menganggap Megawati telah menistakan agama Islam.

Sekalipun, Megawati tidak pernah menyebut nama Islam dalam pidatonya.

Namun Baharuzaman mengatakan dalam agama Islam, dipercayai adanya kehidupan setelah dunia fana.

"Saya sebagai muslim, kehidupan setelah kehidupan fana itu adalah hari akhir. Dan itu jelas tercantum dalam rukun iman, sedangkan rukun iman itu ada dalam Al Quran. Ibu Mega mengatakan seperti ramalan, dengan kata lain seolah-olah apa yang difirman oleh Allah itu seolah-olah tidak benar," ujar Baharuzaman kepada wartawan di sebuah kantor pengacara bilangan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2017).

Tidak hanya dalam agama Islam, dalam agama lain yang diakui di Indonesia juga mempercayai adanya surga dan neraka, yang merupakan tempat bagi seorang umat setelah hari akhir.

Setiap umat beragama di Indonesia pun melakukan ibadah karena mempercayai kehidupan setelah hari akhir, yakni mempercayai adanya surga.

Pada umumnya umat beragama berharap masuk surga.

"Mungkin kalau ada yang lain dari agama lain yang merasa (tersinggung) seperti itu, silahkan," terangnya.

Apakah ia mempercayai tuduhan Megawati terkait ïdeologi tertutup" di alamatkan untuk umat Islam?

Soal ini, Baharuzaman tidak mengakuinya.

Kata dia, hal tersebut bukanlah permasalahan pokok, yang harus diperhatikan adalah Megawati yang menyebut ada kelompok yang seolah-olah bisa meramal, dan mengetahui kehidupan setelah dunia fana.

Penulis: Nurmulia Rekso Purnomo
Editor: Hasanudin Aco

TRIBUNNEWS


Dari dulu FPI memang laskar sakit hatiemoticon-Ngakak
Bakal bahaya kalau Mega sudah marah besar.

Diubah oleh blizzard000 24-01-2017 23:24
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
1.6K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.