- Beranda
- Berita dan Politik
Ini Klarifikasi Polri soal Pasukan Perdamaian Dituding Selundupkan Senjata
...
![taikers](https://s.kaskus.id/user/avatar/2016/10/31/avatar9278967_1.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
taikers
Ini Klarifikasi Polri soal Pasukan Perdamaian Dituding Selundupkan Senjata
Quote:
KRIMINALITAS.COM, Jakarta – Pasukan perdamaian PBB dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dengan kesatuan Formed Police Unit (FPU) ke-8 sempat tertahan kepulangannya di Bandara Al Fashir, Darfur Utara, Sudan. Sempat berhembus isu tertahannya kepulangan itu lantaran FPU-8 menyelundupkan senjata dari Darfur.
Kabagpenum Polri, Kombes Martinus Sitompul membenarkan dugaan penyelundupan senjata tersebut. Hanya, dia menyebut senjata yang akan diselundupkan itu bukan milik kontingen FPU-8.
Mengutip ucapan Kasatgas FPU 8 AKBP Jhon Huntalhutajulu, Martinus menuturkan, pasukan ini sudah berada di Sudan sejak 15 Desember 2015. Tugas mereka selesai setahun kemudian pada Desember 2016.
“Misi perdamaian telah satu tahun, rencana pulang hari Sabtu lalu, 21 Januari 2017,” kata Martinus kepada wartawan, Selasa (23/1/2017).
Mengutip Hutajulu, Martinus menyebut sejak 15 Januari 2016 kontingen FPU ke-8 sudah mengemas barang bawaannya selama bertugas. Barang itu lantas diperiksa dan tak ada masalah kemudian dimasukkan dalam dua kontainer.
Kontainer itu kemudian berangkat ke Bandara Al Fashir dengan pengawalan 40 personel Polri. Kemudian pasukan yang berjumlah 139 personel tiba di bandara pada 21 Januari 2016 lalu.
Sesaat setelah tiba, kemudian barang bawaan pasukan FPU ke-8 diperiksa x-ray. Barang bawaan milik pasukan, kesemuanya sudah masuk dan melalui pemeriksaan tanpa ada kendala.
“Lewat semua. Barang-barang disusun jadi satu semuanya,” ujar Martinus.
Namun, 10 meter dari tumpukan barang milik FPU-8 ada tumpukan barang tak dikenal. Hal ini yang kemudian memancing otoritas Bandara Al Fashir menuding pemilik barang tak dikenal adalah pasukan FPU.
Otoritas bandara sempat bertanya hingga tiga kali soal kepemilikan barang tersebut yang dibantah pasukan FPI-8.
“Dijawab bukan karena warnanya beda, bukan pakai label Indonesia. Koper kan sama kalau berangkat kaya jamaah haji. Dipastikan itu bukan berasal dari pasukan Indonesia menurut Komandan Satgas FPU 8,” lanjut Martinus.
Oleh otoritas bandara, kemudian barang yang dituduhkan milik FPU ke-8, diperiksa dengan x-ray. Hasilnya barang itu berisi senjata.
“Kemudian ada tuduhan kepada FPU-8 ingin menyelundupkan senjata,” tandas Martinus
FPU 8 pulang ke Indonesia nantinya digantikan oleh pasukan FPU 9. Tercatat pasukan FPU 9 telah diberangkatkan pada 20 Januari 2016 dari Indonesia.
http://kriminalitas.com/ini-klarifik...upkan-senjata/
Kabagpenum Polri, Kombes Martinus Sitompul membenarkan dugaan penyelundupan senjata tersebut. Hanya, dia menyebut senjata yang akan diselundupkan itu bukan milik kontingen FPU-8.
Mengutip ucapan Kasatgas FPU 8 AKBP Jhon Huntalhutajulu, Martinus menuturkan, pasukan ini sudah berada di Sudan sejak 15 Desember 2015. Tugas mereka selesai setahun kemudian pada Desember 2016.
“Misi perdamaian telah satu tahun, rencana pulang hari Sabtu lalu, 21 Januari 2017,” kata Martinus kepada wartawan, Selasa (23/1/2017).
Mengutip Hutajulu, Martinus menyebut sejak 15 Januari 2016 kontingen FPU ke-8 sudah mengemas barang bawaannya selama bertugas. Barang itu lantas diperiksa dan tak ada masalah kemudian dimasukkan dalam dua kontainer.
Kontainer itu kemudian berangkat ke Bandara Al Fashir dengan pengawalan 40 personel Polri. Kemudian pasukan yang berjumlah 139 personel tiba di bandara pada 21 Januari 2016 lalu.
Sesaat setelah tiba, kemudian barang bawaan pasukan FPU ke-8 diperiksa x-ray. Barang bawaan milik pasukan, kesemuanya sudah masuk dan melalui pemeriksaan tanpa ada kendala.
“Lewat semua. Barang-barang disusun jadi satu semuanya,” ujar Martinus.
Namun, 10 meter dari tumpukan barang milik FPU-8 ada tumpukan barang tak dikenal. Hal ini yang kemudian memancing otoritas Bandara Al Fashir menuding pemilik barang tak dikenal adalah pasukan FPU.
Otoritas bandara sempat bertanya hingga tiga kali soal kepemilikan barang tersebut yang dibantah pasukan FPI-8.
“Dijawab bukan karena warnanya beda, bukan pakai label Indonesia. Koper kan sama kalau berangkat kaya jamaah haji. Dipastikan itu bukan berasal dari pasukan Indonesia menurut Komandan Satgas FPU 8,” lanjut Martinus.
Oleh otoritas bandara, kemudian barang yang dituduhkan milik FPU ke-8, diperiksa dengan x-ray. Hasilnya barang itu berisi senjata.
“Kemudian ada tuduhan kepada FPU-8 ingin menyelundupkan senjata,” tandas Martinus
FPU 8 pulang ke Indonesia nantinya digantikan oleh pasukan FPU 9. Tercatat pasukan FPU 9 telah diberangkatkan pada 20 Januari 2016 dari Indonesia.
http://kriminalitas.com/ini-klarifik...upkan-senjata/
trus tu barang punya siapa?
![Bingung emoticon-Bingung](https://s.kaskus.id/images/smilies/smilies_fb5ox6p94iii.gif)
0
1.3K
Kutip
6
Balasan
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Berita dan Politik](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-10.png)
Berita dan Politik![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
672.1KThread•41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya