indostarkAvatar border
TS
indostark
SBY dan Soeharto: Mengutamakan Kepentingan ANAK diatas Kepentingan Bangsa dan Negara
RMOL. Status tersangka kasus penistaan agama diyakini tidak akan berpengaruh pada elektabilitas calon gubernur DKI Jakarta (petahana), Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Pilkada adalah soal memilih pemimpin yang cakap mengatur kota dan melayani masyarakat. Saat ini situasi kita malah seperti di Banglades, India dan Pakistan yang pesta demokrasinya diwarnai isu agama. Kita mundur kebelakang," kata Koordinator Jakarta Hebat Fauzan Luthsa, di Jakarta, Senin (21/11).

Fauzan pun secara terang-terangan menuduh pidato Presiden RI ke-6 Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan kontribusi signifikan atas panasnya eskalasi politik nasional yang bertujuan melenyapkan rival utama anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang juga maju dalam Pilgub DKI 2017.

"Sayang kepada anak bukan berarti harus menjerumuskan republik ini dalam perpecahan. Itu berarti mendahulukan kepentingan dinasti diatas kepentingan negara," kata Fauzan.

Menurut Fauzan, langkah safari Presiden Joko Widodo ke berbagai elemen bangsa patut di apresiasi. Kunjungan presiden dinilai telah memotong akses dukungan terhadap SBY dan kelompok radikal.

"Sekarang kita lihat, siapa yang tersudut dan dukungan yang dimilikinya telah rontok satu persatu," kata dia.

Namun, mantan aktivis 98 ini menyayangkan elit politik pendukung presiden yang terkesan berpangku tangan. Sebab, Presiden Jokowi seperti sendirian dalam menggalang dukungan.

"Dukungan paling kuat justru diperlihatkan oleh TNI dan Polri yang senafas dengan langkah yang diambil Presiden. Presiden, TNI dan Polri memiliki pandangan yang sama, bahwa saat ini republik tengah mengalami rongrongan," tuturnya.

"Yang mengagetkan adalah sikap relawan-relawan Presiden yang telah mendapatkan posisi namun hanya memperlihatkan dukungan ala kadarnya. Dukungan kuat justru diperlihatkan oleh para relawan Presiden yang selama ini tidak berada dalam lingkaran kekuasaan. Mereka mendukung Presiden secara senyap," lanjutnya.

Safari dukungan Presiden ibarat telah berhasil memisahkan minyak dengan air. Menurutnya, antara elemen masyarakat yang murni ikut aksi 4 November dengan para penumpang gelapnya, kini sudah berhasil dipisahkan.

Dia menambahkan, sebaiknya SBY berhenti melakukan provokasi politik baik secara senyap mau pun terang-terangan sepeti pidatonya pada 2 November lalu.

"Ingat, kenegarawanan seorang negarawan diuji saat anaknya ikut pilkada. Ini soal politik lokal, biarkanlah Agus bertanding secara fair. Hal ini akan memperlihatkan sikap kenegarawanan Presiden ke-6 (SBY)," tutupnya. [ipk]


http://www.rmoljakarta.com/read/2016...sia-Demi-Anak-

Pak Harto dulu pernah berbuat salah, tapi akhirnya beliau menyadari dan menyesali kesalahannya. Penyesalan memang selalu datang terlambat, walau kita tahu berada pada posisi Pak Harto itu tidak mudah, tekanan dan tuntutan anak seakan-akan membuat kita sulit untuk bisa berpikir sehat. Pun sama halnya dengan SBY, demi anak beliau sepertinya lupa untuk mengutamakan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadinya. Semoga Presiden-presiden selanjutnya bisa belajar dari hal hal seperti ini, walau tidak mudah untuk menyingkirkan nafsu berkuasa apalagi setelah mengalami nikmatnya kekuasaan itu sendiri. Megawati sudah memulai awal yang baik di 2014 dengan meruntuhkan ego pribadinya demi Bangsa dan Negara, semoga Jokowi juga bisa melakukan hal yang sama di masa depan. Semoga...
0
11.9K
111
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.6KThread40.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.